Sabtu, 07 Juni 2014

Sistem Ekskresi pada Ginjal

Diposting oleh Unknown di 00.34
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Setiap hari tubuh kita menghasilkan kotoran dan zat-zat sisa dari berbagai proses tubuh. Agar tubuh kita tetap sehat dan terbebas dari penyakit, maka kotoran dan zat-zat sisa dalam tubuh kita harus dibuang melalui alat-alat ekskresi. Sistem ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sedangkan kebalikan dari sistem ini adalah sistem sekresi yaitu proses pengeluaran zat-zat yang berguna bagi tubuh. Alat-alat ekskresi manusia berupa ginjal, kulit, hati, dan paru-paru.
Tubuh melakukan begitu banyak proses metabolisme  seperti pencernaan, respirasi dan sebagainya. Proses-proses seperti itu pada akhirnya akan menghasilkan limbah yang tidak dikeluarkan jika tidak dikeluarkan akan menyebabkan penyakit. Limbah yang dihasilkan beraneka ragam bentuknya, mulai dari gas, cair, sampai padat.Untuk itu, kita memerlukan organ pengeluaran yang berbeda-beda pula. Proses pembebasan sisa-sisa metabolisme dari tubuh disebut ekskresi. Kelebihan air, garam-garam dan material-material organik (termasuk sisa-sisa metabolisme) diekskresikan keluar tetapi substan yang esensial untuk fungsi-fungsi tubuh disimpan. Material-material yang dikeluarkan ini biasanya terdapat dalam bentuk terlarut dan ekskresinya melalui suatu proses filterisasi selektif. Manusia dan hewan memiliki sistem ekskresi yang berbeda. Adapun yang melatar belakangi penulisan makalah ini adalah mengetahui kerja sistem ekskresi pada berbagai mahkluk hidup.

1.2Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam laporan ini, hanya sebatas membahas tentang sistem ekskresi
pada manusia terutama ginjal pada manusia, untuk lebih mengetahui detail tentang
sistem ekskresi pada manusia. Kemudian timbul pertanyaan di benak kami:
“Bagaimana proses sistem ekskresi pada organ ginjal?
Dengan modal pertanyaan di atas, kami berharap akan menemukan jawaban yang tepat supaya kita dapat mengetahui labih jauh tentang sistem ekskresi pada manusia.


1.3        Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengidentifikasi tentang sistem ekskresi pada manusia.
Manfaat :
·       Dapat mengetahui alat tubuh manusia yang dapat mengekskresikan sisa metabolism.
·        Dapat mengetahui alat tubuh hewan yang dapat mengekskresikan sisa metabolisme.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Ekskresi
Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh, seperti CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat. Zat hasil metabolisme yang tidak diperlukan oleh tubuh akan dikeluarkan melalui alat ekskresi. Alat ekskresi yang dimiliki oleh mahluk hidup berbeda-beda.semakin tinggi tingkatan mahluk hidup, semakin kompleks alat ekskresinya. Beberapa istilah yang erat kaitannya dengan ekskresi :
·    Sefekasi : yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan makana yang disebut feses. Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam jaringan. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang tidakl diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan mikroba usus.
·  Ekskresi : yaitu pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh.
·  Sekresi : yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnya mengandun genzim.
·    Eliminasi : yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari rongga yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang besar (usus).

2.2 Sistem Ekskresi pada Manusia
Sistem ekskresi pada manusia melibatkan alat ekskresi yang terdiri atas ginjal, kulit, hati dan paru-paru. Setiap alat ekskresi tersebut berfungsi mengeluarkan zat sisa metabolism yang berbeda, kecuali air yang dapat diekskresikan melalui semua alat ekskresi. Berikut ini akan dibahas satu persatu peranan keempat alat ekskresi tersebut.
1.    Ginjal
Ginjal (Ren) merupakan alat ekskresi utama pada manusia. berjumlah 2, dan terdapat dalam rongga perut di dekat tulang-tulang pinggang. Ginjal terletak retroperitonial yaitu di sebelah kanan dan kiri di daerah pinggang. Berbentuk seperti kacang berwarna merah keunguan. Ginjal berukuran sebesar kepalan tangan, yaitu berukuran panjang 10 sampa 12 cm, lebar 5-6 cm, dan tebal 3-4 cm dengan berat sekitar 140 gram.
Ginjal merupaka alat pengeluaran sisa metabolisme dalam bentuk urine yang di dalamnya mengandung air, amoniak (NH3), urea, dan garam mineral tertentu. Sebagian besar produk sisa metabolisme sel berasal dari perombakan protein, misalnya amonia dan urea. Kedua senyawa tersebut beracun bagi tubuh dan harus dikeluarkan secara teratur dari tubuh. Pengeluaaran zat tersebut dilakukan oleh ginjal dan hasil pengeluarannya berupa air seni (urin).
Selain itu ginjal juga berfungsi sebagai organ homeostasis, yaitu organ yang berfungsi menjaga keseimbangan berlangsungnya proses fisiologi dalam tubuh, misalkan dengan cara mempertahankan tekanan osmosis cairan ekstraselular dan mempertahankan keseimbangan asam dan basa. Ilmu yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut Nefrologi.
A.  Struktur Ginjal
Di dalam tubuh kita ada sepasang ginjal, kedua ginjal tersebut terletak di sebelah kiri dan kanan ruas tulang pinggang di dalam rongga perut. Ginjal berwarna merah keunguan bentuknya seperti kacang merah. Berat kedua ginjal sekitar 120 150 gram dan dilindungi oleh lapisan lemak yang tebal.
Ginjal terdiri atas tiga bagian, yaitu kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medula), dan rongga ginjal (pelvis ginjal).
·        Kulit Ginjal (Korteks)
Pada bagian korteks terdapat sekitar 1 juta nefron. Nefron merupakan satuan struktur dan fungsional paling kecil dari ginjal. Nefron ini berfungsi sebagai alat penyaring. Nefron berbentuk seperti cacing berkepala besar dengan tubuh bagaikan elang yang berkelok-kelok. Pada bagian kepala terdapat saringan halus yang hanya dapat dilewati oleh zat-zat tertentu saja. Sel darah dan protein darah tidak dapat melewati saringan ini karena ukurannya lebih besar.

Susunan nefron terdiri atas bagian-bagian berikut :
       1.    Badan malphigi, yang meliputi glomerulus dan kapsul/simpai Bowman.

q Glomelurus adalah kumpulan cabang – cabang atau pembuluh darah halus yang berasal dari nadi ginjal.
q  Kapsul Bowman yaitu bagian dari badan malpighi yang berbentuk seperti mangkok dan mengelilingi glomerulus.

          2.   Tubulus kontortus, yang meliputi tubulus proksimal, Henle, dan tubulus distal.
q Tubulus Proksimal yaitu tubulus atau saluran yang dekat dengan badan malpighi.
q  Tubulus Distal adalah tubulus atau saluran yang jauh dari badan malpighi.
q  Henle adalah lengkungan yang menghubungkan tubulus proksimal dengan tubulus distal.

·        Sumsum Ginjal (Medula)
Bagian ginjal yang berupa badan berbentuk kerucut yang disebut piramid ginjal (renal pyramid). Medulla merupakan tempat berkumpulnya pembuluh darah kapiler dari kapsula Bowman.
Piramid mengandung banyak pembuluh dan berguna untuk mengumpulkan hasil ekskresi. Cairan yang terkumpul padapiramid kemudian disalurkan melalui saluranpengumpul menuju pelvis renalis atau rongga ginjal. Selanjutnya, pelvis renalis berbuhungan dengan ureter, yaitu saluran yang mengalirkan urine ke kantong kemih.
·        Rongga Ginjal (Pelvis renalis)
Bagian ginjal yang berfungsi sebagai penampungan urin sementara  yang menetes sedikit demi sedikit dari sumsum ginjal atau medula.

B.  Fungsi Ginjal
1.    Fungsi ginjal Mengeluarkan limbah atau zat yang tidak bermanfaat bagi tubuh.
Ada banyak zat aditif pada makanan dan zat lainnya yang dapat mengganggu tubuh dan merusak kesehatan tubuh manusia. Ginjal membantu menyingkirkan zat tersebut agar tidak timbul menjadi penyakit berbahaya bagi tubuh kita. Ginjal menyaring racun, kelebihan garam, urea, dan limbah berbasis nitrogen yang diciptakan oleh metabolisme sel. Urea disintesis di hati dan diangkut melalui darah ke ginjal untuk dihilangkan.
2.  Ginjal mengatur kadar air dalam tubuh.
Ginjal juga berfungsi untuk memproduksi urin, mereka bereaksi terhadap perubahan tingkat air tubuh sepanjang hari. Ginjal akan menyesuaikan kadar air dalam tubuh kita, jika ginjal normal semakin banyak air yang kita minum maka akan semakin sering kita buang air kecil. Sebaliknya, sedikit minum maka akan semakin dikit pula kita buang air kecil .
3.   Mengatur tekanan darah.
Ginjal berperan aktif dalam mengatur tekanan darah, jika tekanan darah terlalu rendah maka ginjal akan meningkatkan tekanan tersebut.Salah satu caranya adalah dengan memproduksi protein darah (angiotensin) yang juga sinyal tubuh untuk mempertahankan natrium dan air. Meningkatkan fungsi protein ini akan membantu meningkatkan tekanan darah. Intinya adalah ginjal akan berusaha menstabilkan tekanan darah dalam tubuh.
4.  Ginjal mengatur sel darah merah.
Ginjal juga memiliki fungsi dalam mengatur sel darah merah dalam tubuh manusia. Ketika ginjal tidak mendapatkan cukup oksigen, ginjal akan mengirimkan panggilan darurat dalam bentuk erythropoietin, hormon yang merangsang sumsum tulang untuk menghasilkan lebih banyak oksigen yang membawa sel darah merah.
5.   Ginjal Mengatur kadar asam dalam tubuh.
Makanan yang kita makan dapat meningkatkan asam dalam tubuh kita. Untuk fungsi tubuh yang baik ginjal akan mengatur kadar asam dalam tubuh agar sesuai dengan kebutuhannya.
6.  Ginjal untuk membentuk vitamin D.
Ginjal juga secara tidak langsung membentuk vitamin D yang dibutuhkan untuk kekuatan tulang dan sum sum dalam tubuh manusia.

C.  Fungsi Homeostatis Pada Ginjal
q Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion mineral, dan komposisi air dalam darah.
q  Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urin yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.
q Kadar ion natrium dikendalikan melalui sebuah proses homeostasis yang melibatkan aldosteron untuk meningkatkan penyerapan ion natrium pada tubulus konvulasi.

D.  Urine
q   Kandungan Zat di dalam Urine
ü  Air sebanyak 95 %
ü  Urea, asam ureat dan ammonia
ü  Zat warna empedu (Bilirubin dan Biliverdin)
ü  Garam mineral, terutama NaCl (Natrium Chlorida)
ü  Zat-zat bersifat racun seperti sisa obat dan hormon
ü  pH urine berkisar antara 6,8 – 7,2.
ü  Amonia, Kreatinin, Asam Laktat, Asam Fosfat, Asam Sulfat, dan Asam Klorida
q   Fungsi Urine
ü  Untuk membuang zat sisa seperti racun atau obat-obatan dari dalam tubuh.
ü  Sebagai penunjuk dehidrasi. Orang yang tidak menderita dehidrasi akan mengeluarkan urin yang bening seperti air. Penderita dehidrasi akan mengeluarkan urin berwarna kuning pekat atau cokelat.

E.   Proses Pembentukan Urine
Pembentukan Urin terjadi dibagian Nefron, berlangsung melalui 3 tahap :

q Filtrasi (Penyaringan)
Darah yang membawa sisa-sisa metabolisme protein akan masuk ke ginjal melalui pembuluh darah menuju ke glomerulus. Pada tahap ini, terjadi penyaringan zat beracun yang terjadi di badan malpighi. Zat yang terlarut didalamnya disaring oleh glomerulus didalam malpighi dan setelah disaring di badan malpighi, darah keluar melalui vena ginjal/ vena renalis.
Hasil saringan kemudian masuk keruang kapsula bowman. Hasil filtrasi ini disebut “filtrasi glomerulus” atau urine primer yang mengalir ke tubulus (rongga ginjal). Di dalam urin primer ini masih terkandung banyak zat yang diperlukan oleh tubuh. Zat-zat ini antara lain air, protein, glukosa, asam amino, urea dan ion anorganik. Glukosa, ion anorganik dan asam amino masih diperlukan oleh tubuh.

q Reabsorbsi (Penyerapan)
Hasil Filtrat Glomerulus/ urine primer mengalami tahap reabsorbsi yang terjadi didalam tubulus konturtus proksimal dn lengkung henle. Proses  tahap ini dilakukan oleh sel-sel epitelium diseluruh  tubulus ginjal, banyaknya zat yag di reabsorbsi antara lain adalah Glukosa, Asam Amino, Garam dan Natrium Klorida. Zat ini semua masuk ke dalam pembuluh darah disekitar tubulus. Setelah tiba dilengkung henle, volume filtrat telah berkurang. Hasil tahap reabsorbsi ini dinamakan urine sekunder atau filtrat tubulus. Kandungan urine sekunder adalah air, urea, garam, dan pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urine. Urine sekunder masuk kedalam tubulus kontortus distal dan terjadi lagi penyerapan zat-zat yang tidak digunakan dan kelebihan air diserap sehingga terbentuk utine.

q Augmentasi (Sekresi)
Urine sekunder dari tubulus kontortus distal akan turun menuju saluran pengumpul atau tubulus kolektivas. Dari tubulus kolektivas, urine dibawa ke pelvis renalis lalu ke ureter menuju kantung kemih atau vesika urinaria.

F.   Proses Mikturisi atau Berkemih
Mikturisi atau biasa disebut kencing. Dalam mekanisme mikturisi sistem yang dilibatkan adalah organ ginjal dan saluran kemih, yang terdiri dari ginjal, ureter, vesica urinaria (kandung kemih) dan uretra.

q Peran Vesica Uriniaria
Vesica urinaria atau kandung kemih dapat mengakomodir fluktuasi sejumlah besar dari volume urin. Dindingnya tersusun atas otot polos visera. Otot polosnya bersifat plastis, artinya meskipun teregang tidak akan terjadi peningkatan tekanan (berbeda dengan elastic). Permukaan epitelnya dapat meningkat dan berkurang dengan proses recycling dari penuh-kosongnya kandung kemih.

q Otot polos kandung kemih dipersarafi
Oleh serat parasimpatis, di mana rangsangnya akan menyebabkan kontraksi kandung kemih. Jika jalan dari uretra menuju keluar terbuka, kontraksi kandung kemih akan menyebabkan pengosongan kandung kemih. Keluarnya kandung kemih, sayangnya, dijaga oleh dua sfingter. Sfingter uretral internal dan external.

q  Peran Sfingter Uretra
Sfingter merupakan cincin otot yang ketika berkontraksi, menutup pembukaan. Sfinter uretra internal merupakan otot polos, berada di bawah Kontrol involunter. Ketika kandung kemih berelaksasi, susunan anatomi dari sfingter ini menutup kandung kemih. Di bawahnya lagi, uretra dikelilingi oleh otot rangka, sfingter ureter eksternal. Diperkuat oleh diafragma pelvis, suatu otot polos yang membentuk lantai pelvis. Neuron motor yang mempersarafi sfingter ini dan diafragma pelvis secara terus menerus memberikan rangsangan kecuali mereka dihambat, sehingga urin dapat keluar melewati uretra.

G.  Urinary Incontinence
Merupakan keadaan di mana seseorang tidak dapat mengontrol atau menahan rasa ingin buang air kecil. Hal ini seringkali terjadi pada balita usia 2 sampai 3 tahun dan pada lansia. Namun, ada juga yang terjadi pada orang dewasa. Terdapat 4 tipe urinary incontinence, antara lain:

q Stress incontinence
Biasa terjadi pada wanita berusia muda dan pertengahan yang otot pada pelvisnya lemah. Hal ini terjadi akibat tekanan fisik yang meningkatkan tekanan perut seperti batuk, bersin, tertawa, berlatih, mengejan, mengangkat benda berat, dan kehamilan yang menyebabkan bocornya urin dari vesika urinaria.

q Urge incontinence
Biasa terjadi pada orang lanjut usia, di mana seseorang sering dan tiba-tiba ingin buang air kecil, dan tidak bisa menahannya sehingga sering terjadi urinasi involunter. Bisa disebabkan oleh adanya suatu infeksi atau batu ginjal, stroke, dan cedera medulla spinalis.

q Overflow incontinence
Merupakan proses urinasi yang tidak sadar terjadi akibat lemahnya kontraksi otot-otot  vesika urinaria.

q Functional incontinence
Merupakan lepasnya urin dari vesika urinaria dikarenakan tidak bisa menemukan toilet di waktu tersebut sebagai akibat dari kondisi tubuh yang lemah, misalnya terkena stroke, artritis, ataupun alzheimer.

H.  Menjaga Kesehatan Ginjal
     Kesehatan menjadi harta yang tak ternilai harganya bagi kita. ini dapat kita rasakan diwaktu kondisi sakit. Sebab jika kita sakit akan menghabiskan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itulah, kita harus tetap menjaga kesehatan tubuh kita utamanya organ ginjal.
Sahabat, tips kesehatan. Ginjal merupakan organ yang sangat vital pada tubuh kita. ini dikarenakan fungis ginjal sebagai organ yang berperan penting dalam mengatur keseimbangan asam-basa, pengaturan tekanan darah, merangsang sumsum tulang untuk membuat sel darah merah, membantu mempertahankan kalsium untuk tulang. Begitu besarnya peran ginjal bagi tubuh kita.
a.    Mengatur pola makan merupakan tips ampuh menjaga dan merawat kesehatan ginjal anda. Pilihlah makanan seperti buah-buahan, sayur-sayuran yang di tanam dengan tanpa pupuk kimia (organik) serta jauhilah makanan olahan, kurangi konsumsi garam berlebih, serta konsumsilah ikan atau daging putih tanpa lemak.
b.   Menjaga pencernaan merupakan langkah yang dianjurkan untuk menjaga kesehatan ginjal anda. Ini dapat dilakukan dengan menambah konsumsi makanan probiotik dan prebiotik serta makanan yang memiliki atau kaya serat yang cukup tinggi.
c.  Stop kebiasaan merokok merupakan langkah berikutnya yang sangat di anjurkan untuk menjaga kesehatan ginjal anda. ini dikarenakan, kandungan nikotin dalam rokok berperan penting dalam gangguan ginjal yang akan anda alami. 
d.     Stop dari minuman beralkohol sekarang juga. Ini di karenakan dengan mengkonsumsi alkohol akan berdampak buruk bagi kesehatan ginjal anda. karena mengakibatkan peningkatan tekanan darah dalam tubuh anda yang pada akhirnya berujung pada gangguan ginjal anda.
e.  Minumlah air putih sesuai dengan kebutuhan tubuh kita. dalam hal ini 6-8 gelas sehari. Ini sangat baik untuk menjaga dan merawat kesehatan ginjal anda.
f.     Rajin berolahraga merupakan tips paling mudah untuk menjaga kesehatan ginjal anda. dalam hal ini bisa dilakukan seperti jalan kaki atau berlari setiap pagi.

Usahakan tidak mengkonsumsi atau bahkan menghindari beberapa obat antibiotic dan anti nyeri. Ini dikarenakan dapat merusak ginjal anda atau konsultasikan tentang penggunaan obat tersebut kepada dokter spesialis terlebih dahulu.



2.   Paru-paru
Paru - paru atau pulmo atau liver adalah organ pada sistem pernapasan (respirasi) dan berhubungan dengan sistem peredaran darah (sirkulasi). Manusia memiliki sepasang paru-paru yang terletak di rongga dada. Paru-paru berfungsi sebagai organ pernafasan yaitu menghirup oksigen dan mengeluarkan CO2 + uap air. Uap air dan CO2 berdifusi di dalam alveolus kemudian dikeluarkan. Fungsinya adalah menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah.  Prosesnya disebut "pernapasan eksternal" atau bernapas. Paru-paru juga mempunyai fungsi nonrespirasi.
Istilah yang berhubungan dengan paru-paru sering mulai dipulmo-, dari kata Latin pulmones untuk paru-paru. Paru-paru berfungsi sebagai penyuplai oksigen bagi tubuh kita, dan ia bekerja secara otomatis. Ketika tubuh bekerja keras, paru-paru akan bekerja lebih cepat. Sebaliknya, ketika tubuh dalam keadaan santai, paru-paru juga bekerja dengan lebih pelan.
Paru-paru membentuk organ-organ utama dari sistem pernapasan dan memfasilitasi pertukaran gas bersama dengan saluran udara yang terkait dan pembuluh darah. Selain itu, bagian yang berbeda dari paru-paru juga terlibat dalam fungsi-fungsi non-pernapasan tertentu, termasuk mekanisme homeostatis tertentu serta proses kekebalan tubuh.
Paru-paru manusia terletak di rongga dada atau dada dan tergantung di dalam tulang rusuk. Kedua paru-paru yang terletak di kedua sisi jantung dan berwarna merah muda, terutama pada usia muda. Paparan atmosfer dan udara tercemar akhirnya menimbulkan patch berbintik-bintik, yang mewarnai paru-paru berwarna abu-abu. Di bagian bawah dari rongga toraks terletak diafragma thoraks yang memfasilitasi pernapasan.
Setiap paru tertutup dalam kantong yang disebut pleura, yang merupakan struktur double-membran dibentuk oleh membran halus yang disebut membran serosa. Membran luar struktur ini disebut pleura parietal dan melekat pada dinding dada, sedangkan membran dalam disebut pleura visceral, dan meliputi paru-paru serta struktur terkait. Ruang antara dua membran disebut rongga pleura.

q Lobus paru-paru
Setiap paru-paru dibagi menjadi segmen anatomis dan fungsional yang disebut lobus melalui pembagian yang disebut celah interlobar. Paru-paru kanan terdiri dari tiga lobus: lobus superior, lobus tengah, dan lobus inferior. Fisura horizontal adalah partisi anatomi yang memisahkan lobus superior dan menengah, sedangkan celah oblikus memisahkan lobus tengah dan inferior.
Paru-paru kiri sedikit lebih kecil dari kanan, dan dibagi menjadi dua lobus oleh fisura oblikus. Kedua lobus mirip dengan lobus superior dan inferior dari paru-paru kanan. Lobus tengah tidak hadir dalam paru-paru kiri.
Sedemikian partisi antara lobus memberikan perlindungan dari kerusakan mekanis dan juga mencegah penyebaran infeksi. Akibatnya, jika salah satu lobus atau sebagian darinya rusak, terinfeksi, atau fungsinya terganggu karena beberapa kelainan lokal, lobus lainnya dapat terus berfungsi secara normal.

q Bronkus
Trakea atau batang tenggorokan adalah struktur utama yang menghubungkan rongga hidung dan mulut ke paru-paru. Trakea bifurkasio menjadi cabang utama yang disebut bronkus, yang masuk ke dalam kedua paru-paru. Bronkus terbuat dari tulang rawan hialin dan otot polos.
Bronkus kiri dan kanan juga berbeda dalam dimensi mereka, dengan bagian kanan menjadi lebih lebar dari kiri. Cabang-cabang bronkus kanan menjadi tiga bronkus sekunder, dan bronkus kiri menimbulkan dua bronkus sekunder. bronkus Sekunder tersegmen ke bronkus tersier, yang selanjutnya menimbulkan bronkiolus. Seiring dengan percabangan, isi tulang rawan hialin menurun, pengurangan tak ada di bronkiolus, sedangkan peningkatan otot polos.
Setiap bronkus tersier menimbulkan unit pernapasan yang berbeda disebut segmen bronkopulmonalis yang telah menetapkan sendiri dari bronkiolus, alveolus, pembuluh darah, dan pembuluh limfatik. Trakea, bronkus, dan cabang-cabang berikutnya membentuk saluran udara yang memfasilitasi masuk dan keluar udara dari paru-paru.
1.    Alveoli
Bronkiolus bagian ujung menjadi kantung-kantung kecil yang disebut alveoli, yang merupakan situs untuk pertukaran gas antara paru-paru dan darah. Alveoli yang berdinding tipis, kantung tiup yang diatur dalam cluster. Dinding alveoli terdiri dari:
ü Sel alveolar Tipe I yang membentuk dasar struktural.
ü Sel alveolar Tipe II yang mengeluarkan surfaktan, yang mengurangi tegangan permukaan pada antarmuka udara-air.
Selain itu, sel-sel kekebalan yang disebut makrofag juga hadir dalam alveoli untuk menelan dan menghancurkan patogen dan sampah asing. Dinding alveolar telah sangat pori-pori yang disebut pori-pori Kohn, yang memungkinkan aliran udara dari satu alveolus ke yang lain.
Setiap alveolus dikelilingi oleh jaringan kapiler yang mengangkut darah ke alveoli, untuk oksigenasi. Ada hadir ruang yang sangat tipis antara dinding alveoli dan mereka dari kapiler. Ini disebut ruang interstitial penghalang darah-udara, dan itu hanya tebal 0,5 m.
Laju difusi gas berbanding lurus dengan luas permukaan dan berbanding terbalik dengan jarak difusi. Alveoli menyediakan baik kondisi ini. Mereka menyediakan area permukaan besar dalam ruang yang kompak dan mengurangi jarak difusi melalui penghalang darah-udara yang sangat tipis.
3.  Kulit
Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh, merupakan organ terberat dan terbesar dari tubuh. Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang berbeda, lapisan luar adalah epidermis yang merupakan lapisan epitel berasal dari ectoderm sedangkan lapisan dalam yang berasal dari mesoderm adalah dermis atau korium yang merupakan suatu lapisan jaringan ikat.

A.  Struktur Kulit
Secara histopatologis kulit tersusun atas 3 lapisan utama yaitu :
1.     Epidermis
Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler. Terdiri dari epitel berlapis gepeng bertanduk, mengandung sel melanosit, Langerhans dan merkel. Tebal epidermis berbeda-beda pada berbagai tempat di tubuh, paling tebal pada telapak tangan dan kaki. Ketebalan epidermis hanya sekitar 5 % dari seluruh ketebalan kulit. Terjadi regenerasi setiap 4-6 minggu. Epidermis terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang paling atas sampai yang terdalam):
a.      Stratum Korneum
    Terdiri dari sel keratinosit yang bisa mengelupas dan berganti.

b.     Stratum Lusidum
    Berupa garis translusen, biasanya terdapat pada kulit tebal telapak kaki dan
    telapak tangan. Tidak tampak pada kulit tipis.

c.      Stratum Granulosum
    Ditandai oleh 3-5 lapis sel polygonal gepeng yang intinya ditengah dan   sitoplasma terisi oleh granula basofilik kasar yang dinamakan granula keratohialin yang mengandung protein kaya akan histidin.

d.      Stratum Spinosum
Terdapat berkas-berkas filament yang dinamakan tonofibril, dianggap filamenfilame tersebut memegang peranan penting untuk mempertahankan kohesi sel dan melindungi terhadap efek abrasi. Epidermis pada tempat yang terus mengalami gesekan dan tekanan mempunyai stratum spinosum dengan lebih banyak tonofibril. Stratum basale dan stratum spinosum disebut sebagai lapisan Malfigi.

e.     Stratum Basale (Stratum Germinativum)
Terdapat aktifitas mitosis yang hebat dan bertanggung jawab dalam pembaharuan sel epidermis secara konstan. Epidermis diperbaharui setiap 28 hari untuk migrasi ke permukaan, hal ini tergantung letak, usia dan faktor lain.Merupakan satu lapis sel yang mengandung melanosit. Fungsi Epidermis : Proteksi barier, organisasi sel, sintesis vitamin D dan sitokin, pembelahan dan mobilisasi sel, pigmentasi (melanosit) dan pengenalan alergen (sel Langerhans) (Wasitaatmadja, 1997).

3.    Dermis
Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai “True Skin”. Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan subkutis. Tebalnya bervariasi, yang paling tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.
Dermis terdiri dari dua lapisan :
a.      Lapisan papiler; tipis mengandung jaringan ikat jarang.
b.     Lapisan retikuler; tebal terdiri dari jaringan ikat padat.
Serabut-serabut kolagen menebal dan sintesa kolagen berkurang dengan bertambahnya usia. Serabut elastin jumlahnya terus meningkat dan menebal, kandungan elastin kulit manusia meningkat kira-kira 5 kali dari fetus sampai dewasa. Pada usia lanjut kolagen saling bersilangan dalam jumlah besar dan serabut elastin berkurang menyebabkan kulit terjadi kehilangan kelemasannya dan tampak mempunyai banyak keriput. Dermis mempunyai banyak jaringan pembuluh darah. Dermis juga mengandung beberapa derivat epidermis yaitu folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. Kualitas kulit tergantung banyak tidaknya derivat epidermis di dalam dermis. Fungsi Dermis : struktur penunjang, mechanical strength, suplai nutrisi, menahan shearing forces dan respon inflamasi (Wasitaatmadja, 1997).
4.    Subkutis
Merupakan lapisan di bawah dermis atau hipodermis yang terdiri dari lapisan lemak. Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang menghubungkan kulit secara longgar dengan jaringan di bawahnya. Jumlah dan ukurannya berbeda-beda menurut daerah di tubuh dan keadaan nutrisi individu. Berfungsi menunjang suplai darah ke dermis untuk regenerasi. Fungsi Subkutis / hipodermis : melekat ke struktur dasar, isolasi panas, cadangan kalori, kontrol bentuk tubuh dan mechanical shock absorber. (Wasitaatmadja, 1997).
Reseptor yang cepat beradaptasi di kulit yaitu reseptor taktil (sentuh) dikulit yang memberitahu mengenai perubahan tekanan pada permukaan kulit. Karena reseptor ini cepat beradaptasi maka seseorang tidak menyadari sedang memakai jam tangan, cincin dan sebagainya. Sewaktu memakai sesuatu maka akan terbiasa karena adanya adaptasi cepat reseptor tersebut. Sewaktu mencopotnya maka akan menyadarinya karena adanya off response (Sherwood, 2001).
Mekanisme adaptasi untuk korpus atau badan Pacini (Pacinian corpuscle) suatu reseptor kulit yang mendeteksi tekanan dan getaran diketahui dari sifat-sifat fisiknya. Korpus Pacini adalah suatu ujung reseptor khusus yang terdiri dari lapisan-lapisan konsentrik jaringan ikat mirip kulit bawang yang membungkus ujung perifer suatu neuron aferen (Sherwood, 2001).
Setiap neuron sensorik berespons terhadap informasi sensorik hanya dalam daerah terbatas dipermukaan kulit sekitarnya, daerah ini dikenal sebagai lapangan reseptif (receptive field). Ukuran lapangan reseptif bervariasi berbanding terbalik dengan kepadatan reseptor didaerah tersebut. Semakin dekat penempatan reseptor jenis tertentu, maka semakin kecil daerah kulit yang terpantau oleh reseptor tersebut. Semakin kecil lapangan reseptif di suatu daerah maka semakin besar ketajaman (acuity) atau kemampuan diskriminatif (Sherwood, 2001).
Arteri yang memberi nutrisi pada kulit membentuk pleksus terletak antara lapisan papiler dan retikuler dermis dan selain itu antara dermis dan jaringan subkutis. Cabang kecil meninggalkan pleksus ini memperdarahi papilla dermis, tiap papilla dermis punya satu arteri asenden dan satu cabang vena. Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah tapi mendapat nutrient dari dermis melalui membran epidermis (Moffat, dkk., 2004).

B.  Fungsi Kulit
Kulit mempunyai berbagai fungsi yaitu sebagai berikut :
a.      Pelindung atau proteksi
Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringanjaringan tubuh di sebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruhpengaruh luar seperti luka dan serangan kuman. Lapisan paling luar dari kulit ari diselubungi dengan lapisan tipis lemak, yang menjadikan kulit tahan air. Kulit dapat menahan suhu tubuh, menahan luka-luka kecil, mencegah zat kimia dan bakteri masuk ke dalam tubuh serta menghalau rangsang-rangsang fisik seperti sinar ultraviolet dari matahari.

b.     Penerima rangsang
Kulit sangat peka terhadap berbagai rangsang sensorik yang berhubungan dengan sakit, suhu panas atau dingin, tekanan, rabaan, dan getaran. Kulit sebagai alat perasa dirasakan melalui ujung-ujung saraf sensasi.

c.      Pengatur panas atau thermoregulasi
Kulit mengatur suhu tubuh melalui dilatasi dan konstruksi pembuluh kapiler serta melalui respirasi yang keduanya dipengaruhi saraf otonom. Tubuh yang sehat memiliki suhu tetap kira-kira 98,6 derajat Farenheit atau sekitar 36,50C. Ketika terjadi perubahan pada suhu luar, darah dan kelenjar keringat kulit mengadakan penyesuaian seperlunya dalam fungsinya masing-masing. Pengatur panas adalah salah satu fungsi kulit sebagai organ antara tubuh dan lingkungan. Panas akan hilang dengan penguapan keringat.

d.     Pengeluaran (ekskresi)
Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari kelenjar-kelenjar keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori keringat dengan membawa garam, yodium dan zat kimia lainnya. Air yang dikeluarkan melalui kulit tidak saja disalurkan melalui keringat tetapi juga melalui penguapan airtransepidermis sebagai pembentukan keringat yang tidak disadari.

e.     Penyimpanan.
Kulit dapat menyimpan lemak di dalam kelenjar lemak.

f.       Penyerapan terbatas
Kulit dapat menyerap zat-zat tertentu, terutama zat-zat yang larut dalam lemak dapat diserap ke dalam kulit. Hormon yang terdapat pada krim muka dapat masuk melalui kulit dan mempengaruhi lapisan kulit pada tingkatan yang sangat tipis. Penyerapan terjadi melalui muara kandung rambut dan masuk ke dalam saluran kelenjar palit, merembes melalui dinding pembuluh darah ke dalam peredaran darah kemudian ke berbagai organ tubuh lainnya.

g.     Penunjang penampilan
Fungsi yang terkait dengan kecantikan yaitu keadaan kulit yang tampak halus, putih dan bersih akan dapat menunjang penampilan Fungsi lain dari kulit yaitu kulit dapat mengekspresikan emosi seseorang seperti kulit memerah, pucat maupun konstraksi otot penegak rambut.

C.  Mekanisme Pengeluaran Keringat
Proses pengeluran keringat diatur oleh hipotalmus (otak). Hipotalamus dapat menghasilkan enzim bradikinin yang bekerja mempengaruhi kegiatan kelenjar keringat. Jika hipotalamus mendapatkan rangsangan, misalnya berupa perubahan suhu pada pembuluh darah, maka rangsangan tersebut diteruskan oleh saraf simpatetik ke kelenjar keringat. Selanjutnya kelenjar keringat akan menyerap air garam dan sedikit urea dari kapiler darah dan kemudian mengirimnya kepermukaan kulit dalam bentuk keringat.

D. Penyakit pada Kulit
·        Panu
Panu adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Gejalanya adalah munculnya bercak-bercak putih pada permukaan kulit yang terasa gatal pada saat berkeringat.  Biasanya panu menyerang remaja, namun ada pula orang tua yang terserang panu. Untuk terhindar dari penyakit panu adalah dengan menjaga kebersihan badan, tidak langsung membasahi tubuh atau muka setelah berpanas-panasan dan mengobati panu dengan segera dengan obat antijamur yang banyak dijual bebas di apotek dan toko obat.
·        Gatal Alergi
Bintik-bintik merah yang muncul di permukaan kulit akibat mengkosumsi makanan tertentu akan menyebabkan gatal. Gatal seperti ini tidak berbahaya asalkan kita mengetahui makanan apa saja yang menyebabkan munculnya bintik-bintik merah dan gatal pada kulit. Sebaiknya makanan yang menyebabkan timbulnya alergi ini harus dihindari. Biasanya makanan yang menimbulkan alergi ini diantaranya ikan, udang, dan banyak lagi lainnya.

4.  Hati
A.  Struktur Hati
Hati manusia mempunyai struktur dan fungsi yang sangat penting dalam tubuh, hal ini ditinjau dari hati sebagai sistem ekskresi pada manusia. Di dalam hati terjadi proses-proses penting bagi kehidupan kita, yaitu proses penyimpanan energi, pembentukan protein dan asam empedu, pengaturan metabolisme kolesterol, dan penetralan racun atau obat yang masuk dalam tubuh kita.
Untuk mengetahui dan memahami bentuk dan struktur hati, Anda dapat melihat bentuk hati sapi. Pada manusia, hati berukuran sebesar kepalan tangan dengan berat ± 2 kg. Hati terdiri atas lobus kiri dan kanan.
Hati terletak di dalam rongga perut dan merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh kita. Hati dilindungi oleh selaput tipis pada bagian luar yang disebut kapsula hepatis. Di dalam hati terdapat kelenjar empedu dan pembuluh darah yang dipersatukan oleh selaput tipis yang disebut Kapsula Gilson. Sel-sel hati bersatu membentuklobula terdapat kurang lebih 100 ribu lobula. Masing-masing lobula ini mempunyai panjang diameter antara 0,8 - 2 mm. Antara lobula satu dengan yang lain dipisahkan oleh ruanganruangan yang disebut lakuna. Di dalam hati juga terdapat sel-sel histiosit yang berfungsi untuk merombak sel darah merah yang telah tua.

B.  Fungsi Hati
Hati adalah kelenjar tubuh yang juga berfungsi sebagai alat ekskresi, yaitu untuk mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dikeluarkan ke dalam empedu dan urin. Selain itu, hati juga berfungsi sebagai berikut.
a.      Menawarkan Racun
Tanpa hati, manusia akan mati terbunuh oleh racun yang masuk ke dalam tubuh. Racun-racun tersebut dapat berasal dari obat-obatan, alkohol, asam laktat, dan zat amonia. Salah satu proses metabolisme di dalam tubuh akan memberikan hasil samping berupa asam laktat yang dapat merugikan tubuh. Penumpukan asam laktat ditandai dengan rasa pegal pada otot. Hati akan mengubah asam laktat ini menjadi glikogen yaitu sejenis karbohidrat yang dapat digunakan sebagai sumber energi yang disimpan di dalam otot. Coba Anda ingat lagi pada metabolisme karbohidrat. Pada proses metabolisme protein akan dihasilkan produk sampingan berupa zat amonia. Zat ini bersifat racun dan membahayakan tubuh. Tetapi kemudian hati mengubahnya menjadi urea dan dikeluarkannya bersama dengan air kencing. 

b.     Tempat Pembentukan dan Pembongkaran Sel Darah Merah
Hati akan dilewati darah kurang lebih 1,4 liter setiap menit. Pada saat darah melewati hati tersebut maka akan mengalami “pencucian”, sekitar 3 juta sel darah merah mati setiap detik dan ini akan dilebur dan hasil peleburannya akan disimpan untuk didaur ulang sebagai bahan baku dalam membuat sel darah merah baru serta sebagai bahan baku zat empedu.

c.      Tempat Pembentukan dan Pembongkaran Protein
Protein larut dalam plasma darah, sekitar 50 gram protein per hari dihasilkan oleh hati.

d.     Mengubah Glukosa Menjadi Glikogen atau Sebaliknya
Dengan adanya fungsi hati ini maka kadar gula dalam darah dapat diatur karena kadar gula darah yang tidak tepat akan berakibat fatal bagi tubuh . Pada saat gula darah dalam tubuh naik maka hati mengubahnya ke bentuk glikogen, dan sebaliknya pada saat gula darah turun, glikogen diubah menjadi glukosa.

e.     Menghasilkan Zat yang Melarutkan Lemak
Hati menghasilkan sekitar 0,5 – 1 liter zat empedu setiap hari. Zat inilah yang dapat melarutkan lemak. Telah dijelaskan di depan bahwa sel darah yang mati akan didaur ulang sebagai bahan baku untuk membuat sel darah merah dan zat empedu. Zat empedu ini memiliki pigmen warna merah yang disebut denganbilirubin dan hijau yang disebut dengan biliverdin. Orang yang mengalami kelainan pada hati, kadang-kadang akan menampakkan kulit dan mata yang berwarna kuning, yang disebut dengan penyakit kuning (jaundice). Ini disebabkan karena pigmen warna empedu keluar berlebihan dan membanjiri peredaran darah.

f.       Untuk Menyimpan Vitamin
Hati menyimpan beberapa vitamin yang masuk ke dalam tubuh apabila jumlahnya berlebihan. Pada saat tertentu ketika tubuh memerlukan maka akan mengeluarkannya. Jenis-jenis vitamin tersebut antara lain vitamin A, D, E, B12.

C.  Fungsi Hati
  1.    Mengeluarkan getah empedu yang berasal dari perombakan erythrocyt yang telah tua. Getah empedu ditampung dalam kantong empedu kemudian dialirkan ke usus halus untuk mengemulsi lemak. Getah empedu yang rusak dibuang melalui faeses dan urine sehingga warna faeses dan urine sama dengan warna getah empedu.
  2.    Membuang zat-zat sisa metabolisme protein berupa ureum. Zat sisa ini dibuang melalui ginjal.
  3.     Menawarkan atau menyaring racun yang masuk bersama makanan.
  4.     Mengubah provitamin A menjadi vitamin A.  
  5.    Tempat pembentukan protrombin dan tempat mengubah gula darah menjadi gula otot.

BAB III
KESIMPULAN

Tubuh manusia mempunyai beberapa sistem ekskresi, diantaranya Ginjal merupakan alat tubuh yang mempunyai fungsi spesifik untuk ekskresi sisa metabolisme yang mengandung nitrogen.Banyak sedikitnya urin seseorang yang dikeluarkan tiap harinya dipengaruhi oleh zat-zat diuretik, suhu, volume larutan dan emosi
Sistem ekskresi merupakan pengeluaran limbah hasil metabolisme pada organisme hidup. Zat sisa metabolisme yang harus dikeluarkan antara lain karbondioksida (CO2), urea, air (H2O), amonia (NH3), kelebihan vitamin, dan zat warna empedu. Organ pengeluaran zat sisa pada manusia dan hewan vertebrata berupa ginjal, kulit, paru-paru dan hati. Sedangkan pada hewan vertebrata berupa pembuluh malphigi, sel-sel api dan nefridior.
Pada sistem ekskresi manusia terdapat banyak kelainan dalam proses pengeluaran sisa metabolisme, baik kelainan yang terdapat di ginjal, paru-paru, hati, maupun di kulit.
Ginjal manusia dapat mengalami gangguan dan kelainan, antara lain karena serangan bakteri, tumor, abnormalitas bentuk ginjal, atau pembentukan batu ginjal. Kelainan dan gangguan fungsi ginjal antara lain nefritis, batu ginjal, albuminuria, glikosuria, hematuria, ketoses, diabetes melitus, diabetes insipidus.




Artikel Terkait
Luangin waktumu untuk Share this article with your friends
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah meluagkan waktunya untuk berkomentar.

 

Born This Way Copyright © 2012 Design by ASTIE AFRIANI Astie Afriani Puspadewi