LAPORAN
KELOMPOK PRAKTIKUM
ANATOMI
FISIOLOGI MANUSIA
OTOT
KELOMPOK/GELOMBANG : 1 / 2
Ahmad Rois
(1304015003)
Astie
Afriani (1304015078)
Lisa
Yuliana (1304015284)
Rostuti
(1304015460)
Yohana
Zerlinda (1304015558)
KELAS : 2G
DOSEN PEMBIMBING
Dwitiyanti,
M. Farm, Apt
FAKULTAS
FARMASI DAN SAINS
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dewasa ini terutama mikroskop sebagai alat untuk mengamati struktur
benda-benda yang berukuran sangat kecil, semakin membuka jalan para peneliti
untuk mengamati dan mempelajari bahan-bahan penyusun tubuh makhluk hidup, baik
itu tumbuhan, hewan ataupun manusia sendiri. Salah satu yang diteliti
adalah jaringan yang terdapat hampir diseluruh bagian tubuh, baik itu tubuh
bagian luar ataupun bagian dalam yaitu jaringan otot.
Jaringan otot, sekitar 40% berat tubuh
terbentuk atas otot. Otot melakukan semua gerakan tubuh. Otot mempunyai sel-sel
yang tipis dan panjang, yang mengubah energi yang tersimpan dalam lemak dan
gula darah (glukosa) menjadi gerakan dan panas. Tubuh hewan dan termasuk juga
manusia lain memiliki struktur yang sangat unik karena tersusun dari
jaringan-jaringan dasar yang berbeda dan memiliki perannya masing-masing.
Ketiga tipe jaringan dasar itu adalah jaringan epitel, jaringan ikat, otot,
dan juga jaringan saraf. Jaringan otot sangat banyak ditemukan pada tubuh
manusia. Dimana jaringan ini berperan dalam pergerakan, baik itu gerakan yang
sadar ataupun gerakan tak sadar yang tidak dapat dikontrol oleh
manusia. Jenis-jenis otot dan fungsinya yang sangat penting dalam kehidupan
manusia, membuat kita semakin ingin tahu tentang struktur otot-otot.
Gerak manusia dihasilkan oleh
kontraksi otot yang menghasilkan gaya
untuk menggerakkan anggota badan. Pada gerak sadar, sinyal perintah dari
pusat sistem syaraf ditransmisikan melalui syaraf tulang belakang (spinal cord)
lalu ke otot untuk menghasilkan gaya. Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh
dengan kontraksi sebagai tugas utama. Otot
diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos dan
otot jantung. Otot menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun pergerakan
dari organ dalam organisme tersebut. Jaringan otot bertanggungjawab untuk
pergerakan tubuh, terdiri atas sel-sel otot yang terspesialisasi untuk
melaksanakan konstraksi dan berkonduksi (menghantarkan impuls).
Maka dalam praktikum ini kita dapat
mengamati lebih jelas mengenai struktur histologi jaringan otot pada hewan
ataupun manusia yang meliputi otot lurik, otot polos, otot jantung,
paru-paru dan saraf. Ketiga jenis otot ini memiliki perbedaan baik
dari segi bentuk dan letaknya, jumlah sel (inti selnya), ciri-ciri, reaksi
terhadap rangsang, serta persamaan dan perbedaannya. Dan untuk mengetahui lebih
jauh mengenai ketiga jenis jaringan otot dan juga paru-paru dan
saraf maka dilakukanlah percobaan ini dengan tujuan untuk mengamati
struktur histologi jaringan otot yang meliputi otot lurik, otot polos, dan otot
jantung.
1.2 Rumusan
Masalah
Rumusan masalah dalam laporan ini,
hanya sebatas membahas tentang otot pada manusia, untuk lebih mengetahui detail
tentang otot pada manusia. Kemudian timbul pertanyaan di benak kami:
“Bagaimana cara dapat
mengamati lebih jelas mengenai struktur histologi jaringan otot pada hewan
ataupun manusia yang meliputi otot lurik, otot polos, otot jantung, otot
vena dan saraf?”
Dengan
modal pertanyaan di atas, kami berharap akan menemukan jawaban yang tepat
supaya kita dapat mengetahui labih jauh tentang otot manusia.
1.3 Tujuan
Praktikum
Adapun tujuan
dari praktikum tentang otot ini yaitu:
1.
Mengetahui
jenis-jenis otot.
2. Letak pada organ dalam tubuh manusia.
3. Mengetahui letak dan jumlah inti sel dari setiap
otot.
4. Mengetahui ciri-ciri dari otot-otot tersebut.
5. Mengetahui bentuk dari otot-otot tersebut.
6. Mengetahui persamaan dan perbedaan dari setip
otot-otot tersebut.
7. Mengetahui gangguan pada otot tersebut.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Jaringan Otot
Menurut Wikipedia otot adalah
sebuah jaringan dalam tubuh manusia dan hewan yang berfungsi sebagai alat gerak
aktif yang menggerakkan tulang. Otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu
otot lurik, otot polos dan otot jantung. Otot menyebabkan pergerakan suatu
organisme maupun pergerakan dari organ dalam organisme tersebut.
Jaringan otot adalah “daging”
tubuh dan tersusun dari banyak dinding organ berongga dan pembuluh-pembuluh
tubuh. Jaringan otot atau biasa disebut otot telah dijumpai mulai dari
invertebrata sampai vertebrata. Otot merupakan bagian terbesar dari tubuh
manusia. Hampir setengah dari keseluruan berat tubuh manusia disumbang oleh
otot. Jaringat otot seperti jaringan yang lain memiliki sifat peka terhadap
rangsangan (sifat iritabilitas), mampu merambatkan impuls (sifat
konduktivitas), mampu melaksanakan metabolism dan mampu membelah diri. Sifat
jaringan otot yang khas adalah kemampuannya untuk berkontraksi (sifat
kontraktilitas) yang tinggi. Sifat kontraktilitas disebabkan sel-sel otot
memiliki protein kontraktil, yaitu aktin danmyosin. Jaringan
otot (muscle tissue) terdiri atas sel-sel yang disebut serabut otot, yang mampu
berkontraksi ketika dirangsang oleh implus saraf.
Tersusun dalam susunan paralel didalam
sitoplasma, serabut otot adalah sejumlah besar mikrofilamen yang terbuat dari
protein kontraktil aktin dan myosin. Otot adalah jaringan yang paling
banyak terdapat pada sebagian besar hewan, dan kontraksi otot merupakan bagian besar
dari kerja seluler yang memerlukan energi dalam suatu hewan yang aktif.
Otot mempunyai 4 fungsi utama, yaitu :
1. Melaksanakan
gerakan, memelihara fostur tubuh dan memproduksi panas. Gerakan yang dihasilkan
oleh otot pada dasarnya ada dua, yaitu gerakan tubuh yang mudah diamati dan
gerakan tubuh yang tidak mudah diamati. Gerakan tubuh yang mudah diamati
meliputi gerak berpindah tempat (misalnya berjalan, berlari) dan gerakan bagian
tubuh tertentuh (misalnya menggeelengkan kepala, melambaikan tangan), sedangkan
gerakan yang tidak mudah diamati adalah adalah gerakan organ-organ didalam
tubuh, misalnya gerak peristaltic alat-alat pencernaan, denyut jantung,
mengembang dan menyempitnya pembuluh darah, gerakan pengosongan kantung
kencing, dsb.
2. Otot-otot dinding perut berguna untuk menahan
rongga perut.
3. Menghasilkan panas untuk memelihara suhu tubuh,
contoh pada saat kedinginan, otot menggigil untuk menghasilkan panas.
4. Otot-otot pembuluh darah berguna untuk menahan
tekanan darah.
2.2 Bagian Otot
Bagian-bagian otot terdiri dari:
1.
Kepala otot
(muskulus kaput)
2. Empal otot (muskulus venter)
3. Ekor otot (muskulus kaudal)
4. Fasia (selaput pembungkus otot)
5. Origo (muskulus kaput melekat pada tulang)
6. Insersi (muskulus kaudal lekt pada tulang)
7. Tendo (jaringan ikat yang keras dan liat)
2.3 Jenis-jenis Otot
Dalam tubuh kita terdiri dari
macam-macam jenis otot serta mempunyai sifat dan cara kerja sendiri-sendiri ,
untuk saling menunjang agar kita dapat bergerak. Otot dapat diklasifikasikan
menjadi 3 jenis yaitu : otot polos, otot lurik, otot jantung serta
paru-paru dan syaraf
a. Otot polos,
terdiri dari kumpulan sel fusiformis, yang didalam mikroskop cahaya tidak
memperlihatkan lempeng-lempeng terang dan gelap. Proses pengendalian mereka
lambat dan tidak dibawa pengendalian kemampuan sadar. Otot polos dikenal
dengan otot tak sadar dan bertanggung jawab untuk gerakan – gerakan ototmatis
di dalam tubuh. Otot polos memiliki struktur berbentuk serabut panjang seperti
kumparan, dengan ujung runcing dengan inti berjumlah satu terletak dibagian
tengah.
b.
Otot rangka,
terdiri dari berkas-berkas sel selindris sangat panjang yang berinti banyak
yang memperlihatkan lempeng-lempeng terang dan gelap. Kontraksi mereka cepat,
kuat, dan dibawa pengendalian kemauan yang disadari. Otot lurik, atau nama
lain otot rangka (karena pada umumnya otot ini melekat pada kerangka), struktur
otot ini berserabut panjang, berwarna/lurik dengan garis terang gelap, memiliki
inti dalam jumlah banyak dan terletak dipinggir. Otot ini dapat
bergerak/berkontraksi menurut kehendak kita (dibawah kehendak sistem syaraf
pusat).
c. Otot jantung,
juga memperlihatkan lempeng-lempeng terang dan gelap dan terdiri dari sel
individual yang panjang atau bercabang-cabang,memanjang,silindris,berjalan
sejajar satu sama lain dan memiliki satu inti sel yang terletak ditengah.
Pada tempat perhubungan ujung ke ujung terdapat diskus interkalaris,
struktur yang hanya ditemukan dalam otot jantung. Kontraksi otot jantung tidak
dibawa pengaruh kemauan secara sadar, kontraksinya kuat, dan
berirama. Otot jantung disebut juga myocardium atau musculus cardiata.
Hanya di temukan di jantung, otot ini seperti otot sadar.
d.
Otot vena,
Otot vena yang ditemukan dalam pembuluh darah vena bekerja dengan pengaturan
dari sistem saraf tak sadar, yaitu saraf otonom. Otot ini dibangun oleh sel
–sel otot yang terbentuk gelombang dengan kedua ujung meruncing, serta
mempunyai satu inti, yang berfungsi membantu mendorong dan membawa darah dalam
pembuluh.
e.
Otot syaraf,
yang berada di jaringan saraf. Disebut juga nerve muscle. Strukturnya memilih inti
banyak. Cara kerja adanya dibawah kesadaran dan adanya yang diluar kesadaran
kita.
BAB III
METODOLOGI
PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Pada
praktikum tentang otot ini di lakukan di Laboratorim Anatomi Fisiologi Manusia
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Fakultas Farmasi dan Sains di lantai
satu, pada hari rabu 19 Mei 2014, pukul 11:30 – 13:00 WIB.
3.2 Alat
Adapun alat
yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1.
Mikroskop
3.3 Bahan
Adapun alat
yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1.
Preparat otot
polos
2. Preparat otot jantung
3. Preparat otot lurik
4. Preparat otot yang ada di vena
5. Preparat otot yang ada di saraf
3.4 Prosedur Kerja
Adapun cara
kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.
Disiapkan alat
dan bahan yang akan digunakan.
2. Bila alat dan bahan telah tersedia selanjutnya
taruh preparat di bawah mikroskop.
3. Atur ukuran lensa yang akan digunakan.
4. Amati bentuk setip otot yang ada di preparat.
5. Lihat ciri-ciri dari masing-masing otot dan gambar
bentuknya.
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Praktikum
No
|
Morfologi
|
Otot
Polos
|
Otot
Lurik
|
Otot
Jantung
|
Syaraf
|
Vena
|
|
1.
|
Letak pada organ
|
Pada dinding pembuluh darah,
dinding limfe, dinding saluran pencernaan
|
Melekat pada
tulang (kerangka) juga ada yang di Kulit
|
Hanya ada
pada dinding jantung
|
Pada organ
syaraf
(SSP)
|
Pada pembuluh
darah
|
|
2.
|
Inti sel
|
Hanya ada
satu terletak di tengah
|
Banyak
terletak dipinggir
|
Banyak,
terletak ditengah
|
Banyak,
letaknya tersebar
|
Hanya ada
satu di tengah
|
|
3.
|
Ciri -Ciri
|
Bentuknya gelondong, ujungnya
merucing tengah melendung, polos tidak ada garis bekerja secara tidak sadar.
|
Bentuk silindris memanjang, banyak
inti sel di pinggir, bekerja menurut kesadaran
|
Bentuk menyerupai otot lurik tapi
bercabang, banyak memiliki inti sel ditengah, bekerja secara tak sadar
|
Bentuknya silindris, inti sel
banya menyebar, inti sel berwarna hitam, bekerja secara tak sadar
|
Jarinagn otot menumpuk, inti sel
hanya satu di tengah, bekerja secara tak sadar
|
|
4.
|
Gambar
|
|
|
|
|
||
5.
|
Persamaan
& Perbedaan
|
Persamaan:
Mekanisme kerja sama dengan otot syaraf & jantung
Perbedaan:
Inti sel
hanya 1 di tengah
|
Persamaan: Inti selnya sama dengan
otot jantung karena inti sel banyak.
Perbedaan:
Otot lurik bekerja atas kesadaran
tetapi otot jantung dan otot polos bekerja di luar kesadaran
|
Persamaan:
Mekanisme kerja sama dengan otot polos
Perbedaan:
Intisel = otot lurik banyak tapi di tengah, struktur = otot lurik bergaris
tetapi bercabang
|
Persamaan:
Mekanisme
kerja = otot polos & jantung
Perbedaan:
intisel
banyak dan menyebar
|
Persamaan:
Mekanisme kerja = otot polos
Perbedaan:
jaringannya menumpuk sehingga sulit menemukan inti sel
|
|
4.2
Pembahasan
Dari tabel di atas dapat kita lihat ciri-ciri dari
masing-masing otot yang ada di dalam tubuh manusia :
1.
Otot Polos,
dalam teori otot ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Memiliki 1 inti di tengah.
b. Berbentuk gelendong.
c. Menanggapi rangsangan secara lambat.
d. Bekerja diluar kesadaran kita / involunteer.
e. Tidak memiliki daerah gelap terang, karena
tersusun dari serabut aktin dan miosin.
f.
Contoh: otot
pada dinding saluran pernapasan, pencernaan, pembuluh darah, saluran
kelamin,
dinding rahim, lambung, dan usus.
Setelah
dilakukan pengamatan/percobaan praktikum di bawah mikroskop ternyata memang
sama antara teori dan hasil dari praktikum, diantaranya otot polos memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
·
Memiliki satu
inti sel saja dan letaknya berada di tengah sel.
·
Berbentuk
gelendong dan ujungnya meruncing.
Otot polos memiliki struktur yang
paling sederhana diantara ketiga jesin otot yang ada pada tubuh. Otot polos
terdiri dari serabut-serabut otot yang memiliki inti tunggal dan terletak
ditengah. Menyusun alat-alat tubuh bagian dalam, seperti saluran pencernaan,
pembuluh darah, saluran kelamin, dan dinding rahim. Kerja otot polos tidak
dipengaruhi oleh kehendak kita sehingga sering disebut otot tak sadar. Ujung
otot polos berbentuk lancip. Serabut otot polos tersusun dalam tumpukan helaian
yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya melalui gap junction.
Kontraksi otot polos bersifat ritmis
karena mendapat pengaruh atau inervasi dari saraf autonom. Ketika inervasi
saraf autonom datang, molekul yang menyampaikan stimulus ke sel otot adalah
asetilkolin. Asetilkolin akan menyebabkan otot polos berkontraksi. Pada saat
otot polos telah berkontraksi, senyawa norephineprine akan dihantarkan dari
akson sel saraf, pada saat itulah otot polos berelaksasi. Karena inervasi yang
dilakukan saraf bergantian, supaya tetap dalam homeostatis, maka kontraksi dan
relaksasi akan berlangsung secara ritmik dan tetap dibawah pengaruh saraf
autonom, simpatis dan parasimpatis. Kontraksi akan dipicu dengan kehadiran
asetilkolin dan relaksasi akan dipicu dengan kehadiran senyawa norepinephrine.
2.
Otot Lurik,
dalam teori otot ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Disebut otot rangka.
b. Memiliki banyak inti di tepi.
c. Berbentuk silindris.
d. Menanggapi rangsangan dengan cepat
e. Bekerja menurut kesadaran/volunteer.
f. Memiliki
daerah gelap terang yang tersusun rapi/lurik.
g. Sel otot lurik lebih panjang dibandingkan dengan
sel otot polos dan jantung.
h. Contoh: otot pada tulang.
Setelah
dilakukan pengamatan/percobaan praktikum di bawah mikroskop ternyata memang
sama antara teori dan hasil dari praktikum, dianataranya otot lurik memiliki ciri-ciri
sebagai berikuti :
·
Memiliki
banyak inti sel dan letaknya berada di tepi sel.
·
Berbentuk
silindris.
Struktur otot rangka, Otot rangka
merupakan otot yang memiliki ciri khas memiliki lurik didalam serabutnya,
sehingga sering disebut juga sebagai otot lurik. Satu bundle otot yang
besar terdiri atas fasikulus yang didalamnya terkandung sel-sel serabut otot.
Serabut otot memiliki inti yang banyak, lebih dari satu dan terdiri dari
myofibril-miofibril yang terbungkus oleh membran sel otot,
sarkolema. Masing-masing myofibril terdiri dari dua tipe miofilamen, yaitu
aktin dan myosin. Filament aktin lebih tipis dari pada myosin, sehingga
sering dinamakan sebagai filament tipis. Kedua macam filament tersebut tersusun
atas protein. Filament tipis menyambung dan membentuk struktur menebal yang
dinamakan sebagai garis Z. Unit fungsional dari otot, sarkomer, terletak di
antara dua garis Z.
Seperti yang telah disinggung diatas,
filament tebal (miosin) tersusun dari molekul myosin dan terbungkus dalam satu
bundle yang panjang. Myosin tersusun atas dua rantai polipeptida dan tiap satu
rantai memiliki kepala yang berbentuk seperti pentung/pemukul. Kepala berada
pada kedua ujung dan menghadap ke arah luar dari filament. Kepala akan menjadi
molekul yang menjembatani interaksi dengan filament tipis sewaktu otot
berkontraksi.
Filament tipis memiliki struktur yang lebih kompleks karena terdiri dari tiga macam protein yang berbeda. Punggung dari filamen tersusun dari protein aktin yang tersusun secara double-helix. Tropomiosin merupakan protein kedua yang berada didekat filament aktin dan memanjang pada celah sepanjang filamen. Protein tropomiosin juga memiliki struktur double-helix. Protein ketiga adalah troponin, sebuah kompleks yang tersusun atas tiga protein globular bebrlokasi secara intervalistik dalam filamen. Troponin adalah molekul yang konformasinya sangat tergantung oleh keberadaan ion Ca++ yang merupakan pusat kontrol dari proses kontraksi otot. Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras.
Filament tipis memiliki struktur yang lebih kompleks karena terdiri dari tiga macam protein yang berbeda. Punggung dari filamen tersusun dari protein aktin yang tersusun secara double-helix. Tropomiosin merupakan protein kedua yang berada didekat filament aktin dan memanjang pada celah sepanjang filamen. Protein tropomiosin juga memiliki struktur double-helix. Protein ketiga adalah troponin, sebuah kompleks yang tersusun atas tiga protein globular bebrlokasi secara intervalistik dalam filamen. Troponin adalah molekul yang konformasinya sangat tergantung oleh keberadaan ion Ca++ yang merupakan pusat kontrol dari proses kontraksi otot. Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras.
3.
Otot Jantung,
dalam teori otot ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Memiliki banyak inti di tengah.
b. Berbentuk seperti otot lurik, silindris, namun bercabang
membentuk anyaman.
c. Bekerja seperti otot polos, yakni tidak
sadar/involunteer.
d. Contoh: otot pada jantung.
Setelah
dilakukan pengamatan/percobaan praktikum di bawah mikroskop tentang memang sama
antara teori dan hasil dari praktikum diantaranya otot jantung memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
·
Memiliki
banyak inti sel dan terletak di tengah.
·
Berbentuk
kumparan dengan bagian tengahnya menggelembung, bercabang dan berserabut.
Struktur otot jantung mirip dengan
otot rangka karena sama-sama memiliki lurik. Otot jantung memiliki keunikan
dibandingkan dengan otot rangka karena otot jantung memiliki percabangan,
sedangkan otot rangka tidak punya percabangan, otot jantung memiliki banyak
inti sel yang terletak ditengah, dan bekerja secara tak sadar. Percabangan otot
jantung tersebut dinamakan sinsitium. Pada otot jantung terdapat struktur
khusus yang menghubungkan serabut otot satu dengan yang lain dan berbentuk
seperti cakram. Struktur tersebut dinamakan discus interkalaris.Jantung mamalia
yang terdiri dari empat ruangan merupakan salah satu sistem otot yang terdapat
di dalam tubuh. Struktur otot yang terdapat dalam jantung adalah otot lurik yang
bercabang. Pembuluh darah yang berhubungan dengan jantung memiliki struktur
yang berbeda dengan struktur otot jantung. Pembuluh darah arteri
(artery). Arteri memiliki struktur yang bagian tunika medianya terdiri dari
otot polos yang tebal. Inervasi berasal dari sistem saraf autonom. Arteri
memiliki struktur otot polos yang tebal karena berfungsi dalam membawa darah
yang bertekanan tinggi.
Otot yang menyusun bagian jantung
ketebalannya tergantung dari letak otot itu sendiri. Bagian otot jantung yang
tebal terdapat pada ventrikel. Hal tersebut dikarenakan fungsi ventrikel yang
berkaitan dengan pemompaan darah. Ventrikel sering berkontraksi sehingga otot
berstruktur tebal dan menghasilkan tekanan darah yang tinggi saat dialirkan.
Otot yang bekerja pada ventrikel kiri memiliki struktur yang paling kuat dan
tebal. Ventrikel kanan juga memiliki struktur yang tebal, namun tidak setebal
otot ventrikel kiri. Atrium memiliki otot jantung yang relatif tipis karena
fungsinya hanya meruoakan tempat penerimaan darah dan kerja yang dilakukan
tidak seberat yang dilakuakn oleh ventrikel, baik atrium kanan maupun atrium
kiri. Sementara itu, katup jantung merupakan struktur yang tidak terlalu tebal,
karena fungsinya hanya mencegah darah agar tidak kembali ke dalam ruangan sebelumnya
saat mengalir. Serabut Purkinje merupakan suatu serabut neuromuscular,
berfungsi untuk menghantarkan rangsang berupa denyut jantung ke bagian lain
dari bagian AV-node. Sel serabut Purkinje umumnya berukuran lebih besar
dibandingkan dengan sel otot jantung biasa. Fungsi otot jantung adalah untuk
memompa darah ke luar jantung.
4.
Otot Syaraf,
dalam teori otot ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.
Memiliki
banyak inti.
b.
Bentuk
Silindir.
c. Bekerja secara tidak sadar.
d. Contoh: otot pada syaraf.
Setelah
dilakukan pengamatan/percobaan praktikum di bawah mikroskop tentang memang sama
antara teori dan hasil dari praktikum diantaranya otot jantung memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
·
Memiliki
banyak inti sel dan menyebar.
·
Berbentuk
kumparan silindir, dan bekerja secara tidak sadar.
Jaringan saraf berperan dalam
penerimaan rangsang dan penyampaian rangsang. Secara embriologi, jaringan ini
berasal dari lapisan ektoderm. Jaringan ini terdapat pada sistem saraf pusat
(otak dan sumsum tulang belakang) dan pada sistim saraf tepi. Ada dua macam
sel, yaitu sel
saraf (neuron) dan sel pendukung (sel glia). Neuron mengandung badan
sel, nukleus, dan penjuluran atau serabut. Satu tipe penjuluran tersebut adalah
dendrit, yang berperan dalam menerima sinyal dari sel lain dan meneruskannya ke
badan sel. Tipe penjuluran sel saraf yang lain, disebut akson (neurit), yang
berperan dalam meneruskan sinyal dari badan sel ke neuron lainnya. Beberapa
akson berukuran sangat panjang, yaitu memanjang dari otak sampai ke bagian
bawah abdomen (panjang 1/2 meter atau lebih). Transmisi sinyal dari neuron ke
neuron lainnya umumnya dilakukan secara kimia. Selain neuron, ditemukan juga
sel pendukung, seperti sel glia. Sel glia merupakan sel yang menunjang dan
melindungi neuron. Sel-sel pendukung umumnya berperan dalam melindungi dan
membungkus akson dan dendrit, sehingga membantu mempercepat transmisi sinyal.
Sistem syaraf anda terdiri dari
susunan syaraf tulang belakang dan susunan syaraf di kepala, dimana
keduanya dihubungkan langsung dengan impuls syaraf ke otak untuk mengendalikan
dan mengkoordinir hampir seluruhnya dari bagian tubuh anda. Struktur
jaringan otot yang menghubungkan otak dengan semua bagian tubuh, yang membawa
perasaan tertentu ke otak dan mengirimkan berita dari otak ke bagian tubuh yang
lain. Otot syaraf terletak pada organ sistem syaraf pusat, inti sel banyak
dan tersebar, bekerja secara tidak sadar. Fungsi yang utama seperti daya
ingat dan pendengaran juga berhubungan dengan otak.
5.
Otot Vena,
dalam teori otot ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Inti sel hanya satu.
b. Jaringan otot menumpuk.
c. Bekerja secara tidak sadar.
d. Contoh: pada pembuluh darah.
Setelah
dilakukan pengamatan/percobaan praktikum di bawah mikroskop tentang memang sama
antara teori dan hasil dari praktikum diantaranya otot jantung memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
·
Memiliki satu
inti sel yang terletak ditengah.
·
Bekerja secara
tidak sadar.
Otot vena teletak pada pembuluh darah,
memiliki jaringan yang menumpuk sehingga sulit menemukan inti sel. Otot vena
hanya memiliki satu inti sel teletak di tengah. Sel – sel nya tipis bekerja
secara tidak sadar. Vena berfungsi mengembalikan darah dari organ-organ
yang lain ke jantung.
Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam
tubuh yang tugas utamanya kontraksi. Kontraksi otot
digunakan untuk memindahkan bagian-bagian tubuh &
substansi dalam tubuh. Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya
menggerakkan organ-organ tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan
otot mampu berkontraksi. Kontraksi otot dapat berlangsung karena
molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat memanjang dan memendek.
Struktur otot tersusun atas berkas – berkas sel
panjang (Miofiber). Setiap Miofiber mengandung ribuan serat – serat yang lebih
halus (Miofibril). Seutas miofibril tersusun atas filamen – filamen yang
terbuat dari dua macam protein yaitu Myosin dan aktin, yang saling tumpang
tindih. Miosin membentuk filamen yang lebih tebal dari aktin.
Mekanisne kerja otot terdiri dari, otot sadar dan
tak sadar. Otot sadar bekerja berdasarkan kemauan atau kehendak otak yang akan
memberikan kontraksi dan menghasilkan gerakan. Sedangkan otot tak sadar bekerja
dibawah kesadaran.
4.3 Mekanisme
Otot Saat Berkontraksi dan Relaksasi
A. Mekanisme kerja otot ketika hendak berkontraksi:
- Muscular junction melepas asetilkolin ke motorik dan plate sehingga membangkitkan potensial aksi pada membrane plasma sel otot. Asetilkolin membuat ion Na dapat masuk ke membrane plasma sel otot sehingga terjadi perubahan muatan (depolarisasi).
- Impuls elektrik disebarkan pada membrane plasma sel otot dan pada serabbut sel otot melalui tubulus transverses. Ion Na bersifat impermeable terhadap membrane plasma sel otot sedangkan ion K bersifat permeable terhadap membrane plasma sel otot. Sehingga dalam hal ini asetilkolin sangat diperlukan.
- Ion Ca++ dilepaskan oleh reticulum sarkoplasma melalui terminal sisterna.
- Ion Ca++ berikatan dengan troponnin (tnc). Tropomiosin bergeser binding site bergeser membuka kepala myosin dan aktin.
- Cross bridge terjadi.
- Energi yang digunakan dari hidrolisis ATP – ADP, digunakan untuk menggerakkan aktin ke pusat sarkomer.
- Kontraksi terjadi.
B. Mekanisme saat otot mengalami relaksasi :
Relaksasi terjadi jika ion-ion Ca++
dipompa lagi masuk kedalam reticulum sarkoplasma secara transport aktif dengan
bantuan ATP, sehingga binding site aktin kembali tertutupi oleh tropomiosin,
cross bridge tidak dapat terjadi.relaksasi terjadi.
4.4 Gangguan
Kesehatan Otot
Pada manusia terdapat beberapa masalah
atau gangguan kesehatan pada otot yang terdapat pada tubuh yaitu :
a. Kelelahan Otot adalah suatu keadaan di
mana otot tidak mampu lagi melakukan kontraksi sehingga mengakibatkan
terjadinya kram otot atau kejang-kejang otot.
b. Astrofi Otot adalah penurunan fungsi otot akibat
dari otot yang menjadi kecil dan kehilangan fungsi kontraksi. Biasanya
disebabkan oleh penyakit poliomielitis.
c. Distrofi Otot adalah suatu kelainan otot yang
biasanya terjadi pada anak-anak karena adanya penyakit kronis atau cacat bawaan
sejak lahir.
d. Kaku Leher / Leher Kaku / Stiff adalah suatu
kelainan yang terjadi karena otot yang radang/peradangan otot trapesius leher
karena salah gerakan atau adanya hentakan pada leher serta menyebabkan rasa
nyeri dan kaku pada leher seseorang.
e. Hipotrofit Otot adalah suatu jenis kelainan pada
otot yang menyebabkan otot menjadi lebih besar dan tampak kuat disebabkan
karena aktivitas otot yang berlebihan yang umumnya karena kerja dan olahraga
berlebih.
f. Hernis
Abdominal adalah kelainan pada dinding otot perut yang mengakibatkan penyakit
hernia atau turun berok, yaitu penurunan usus yang masuk ke dalam rongga perut.
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat kami ambil dari
tujuan praktikum dan dari hasil praktikum yang telah kami lakukan adalah tidak
dipungkiri bahwa tubuh manusia itu dapat bergerak karena memiliki rangka dan
otot yang kuat. Otot (Musculus) adalah
sebuah jaringan konektif dalam
tubuh yang tugas utamanya kontraksi. Kontraksi otot
digunakan untuk memindahkan bagian-bagian tubuh &
substansi dalam tubuh. Otot yang
dimiliki oleh manusia terbagi menjadi tiga kelompok besar yaitu otot polos,
lurik dan jantung, ketiga otot ini memiliki letak yang berbeda pada organ
manusia, tetapi walupun memiliki letak yang berbeda ketiga otot ini memiliki
persamaan dan perbedaan yang sangat identik. Selain dari ketiga otot ini ada
juga otot yang berada di saraf yaitu otot syaraf yang memiliki struktur
jaringan otot yang menghubungkan otak dengan semua bagian tubuh, yang membawa
perasaan tertentu ke otak dan mengirimkan berita dari otak ke bagian tubuh yang
lain. Otot syaraf terletak pada organ sistem syaraf pusat, inti sel banyak dan
tersebar, bekerja secara tidak sadar dan terdapat juga otot vena yang teletak
pada pembuluh darah, memiliki jaringan yang menumpuk sehingga sulit menemukan
inti sel. Otot vena hanya memiliki satu inti sel teletak di tengah. Sel –
sel nya tipis bekerja secara tidak sadar. Fungsi otot adalah melakukan gerakan
bersama tulang, mengalirkan darah, mengedarkan sari makanan dan mengerakan
jantung. Masalah atau gangguan pada otot yaitu Kelelahan otot, Astrofi otot,
Distrofi otot, Kaku leher, Hipotrofit otot, Hernis abdominal.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Otot
(di akses pada hari Rabu tanggal 21 Mei 2014)
Pierce, Evelyn. C,. Anatomi
dan Fisiologi untuk Paramedis, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
1979.
Sherwood, Lauralee, Fisiologi
Manusia : Dari Sel Ke Sistem, Edisi kedua, Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta, 1996.
Ganong, W.F., Fisiologi
Kedokteran, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Edisi 14, Jakarta, 1983.
Artikel Terkait
Luangin waktumu untuk Share this article with your friends