MAKALAH
AQIDAH AKHLAK
MANUSIA
DAN TUGASNYA
KELOMPOK 6
Astie Afriani (1304015078)
Ayyoehan Tiara
KELAS : 5M
DOSEN PEMBIMBING
Margiono
FAKULTAS
FARMASI DAN SAINS
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manusia diciptakan untuk menjadi
Khalifah fil Ard (Pemimpin dimuka bumi ini). Oleh karenanya, sudah selayaknya
manusia memperbagus amal kebajikan dan berusaha menjadi yang terbaik serta
bermanfaat bagi orang lain. Bahwa dalam menjadi khalifah tentu banyak ujian di
alam dunia ini. Keberhasilan dalam menghadapi ujian tentu tergantung dari
pribadi masing-masing. Apabila berhasil melalui ujian tentu Allah SWT janjikan
di Jannah-Nya. Diangkat derajatnya setelah mengarungi ujian dari Sang Empunya
Hidup (Mudjadi, 2010).
Lebih lanjut dicontohkan layaknya
makhluk Allah SWT berupa kayu yang diuji oleh manusia. Banyak kayu yang tidak
teruji, berada dilumpur yang kotor, dipotong untuk kayu bakar, dibakar karena
tidak berguna atau lapuk, atau bahkan dibuang karena tidak bermanfaat. Sebaliknya
kayu yang teruji, ditempa, dibentuk dengan aturan yang ditetapkan manusia. Maka
kayu tersebut akan menjadi kursi, meja, meubelir yang bagus untuk selanjutnya
memiliki nilai jual yang tinggi. Layaknya barang terbaik, tentunya si empunya
barang akan menempatkannya di tempat yang baik, rumah yang meewah dan bagus,
dan tentu akan diteempatkan di ruangan bagian depan.
Sebagai manusia, hamba Sang Khalik,
tentu perintah Allah SWT harus kita laksanakan. Dan teentu tak luput dari ujian
dari Allah SWT. Bagi orang yang bersungguh-sungguh pastilah dunia ini tidak
akan menyusahkan atau akan mengatakan bahwa dunia itu sempit. Mereka berusaha
seoptimal mungkin menggapai ridho-Nya, menyadari bahwa dunia adalah tempat berperih,
tempat berjuang dan tempat yang tidak mengenakkan (sebentar). Ada tempat
kesempurnaan yang telah Sang Maha Janjikan. Mereka itulah hamba Allah SWT yang
mengikhlaskan diri akan hidupnya yang sebentar ini untuk mengabdikan diri
kepada Allah SWT dengan beribadah dan selalu berusaha dalam jalan kebaikan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ayat-ayat yang akan membahas tentang Manusia
1.
QS. AL-MU’MINUN: 12-14 (Proses Kejadian Manusia)
ولقد خلقنا الانسان
من سللة من طين (12) ثم جعلناه نطفة في قرارمكين
(13) ثم خلقنااالنطفة علقة فخلقناالعلقة مضغة فخلقنا المضغة عظاما فكسوناالعظام لحما
ثم انشأناه خلقا اخر فتبارك الله احسن الخالقين
(14) ( المؤمنون : 12 – 14 )
“Dan sesungguhnya, kami telah menciptakan manusia
dari sari pati (berasal) dari tanah. Kemudian kami menjadikannya air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian, air mani itu kami jadikan
sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu kami bungkus dengan daging, kemudian, kami menjadikannya makhluk
yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah, pencipta yang paling baik” ( QS. Al
Mu’minun : 12 – 14).
·
PROSES TERJADINYA MANUSIA
Dapat kita
ketahui bahwa proses terjadinya manusia menurut Al-Qur’an Surat Al-Mu’minun
yaitu sebagai berikut:
a.
Nuthfah adalah
hasil pertemuan antara satu sel atau lebih dari sperma laki-laki yang memancar
dan ovum atau sel telur dirahim perempuan. Menurut ilmu kedokteran, dari ribuan
sel mani yang dipancarkan biasanya hanya satu sel yang mampu menerobos dan
bertemu dengan ovum. Jika sel yang berhasil bertemu dengan ovum itu lebih dari
satu, maka akan terjadi bayi kembar. Para ulama’ dahulu memaknai ‘alaqah
sebagai segumpal darah, tetapi penelitan ilmiah yang dilakuakan cenderung
mengartikan al-‘alaq sebagai sesuatau yang bergantung atau menempel didinding
rahim. Menurut para pakar embriologi, sesudah terjadi pembuahan yaitu
bertemunya sperma dan ovum dalam rahim, membentuk nutfah, kemudian terjadi
proses dimana nutfah membelah diri menjadi dua, empat dan seterusnya. Dan
kemudian bergerak menuju dinding rahim, dan pada akihrnya menempel atau
bergantung disana, inilah yang disebut ‘alaqah dalam Al-Qur’an. Dalam fase ini
menurut para pakar embriologi sama sekali belum ditemukan unsur darah, karena
itu tidak tepat menurut mereka mengartikan ‘alaqah dengan segumpal darah.
b.
Mudgah yang
dimaksud dalam ayat ini adalah ‘alaqah yang berubah bentuknya pada fase
berikutnya menjadi segumpal daging. Kata mudgah terulang dua kali dalam
Al-Qur’an. Al Qur’an satu satunya kitab suci yang menjelaskan secara rinci
tetang proses kejadian manusia, ketika Al Qur’an diterima oleh nabi Muhammad
SAW bias dipastikan bahwa ilmu ginekologi (ilmu kandungan) tidak semaju
sekarang, pengetahuan mereka pada saat itu berkaitan dengan reproduksi manusia
sangatlah terbatas, tidak ada alat yang dapat meneropong kedalam rahim.
Beberapa
ahli kandungan menyebutkan bahwa ilmu kandungan modern selaras dengan apa yang
dijelaskan didalam Al qur’an, dan ini satu-satunya sumber agama yang
menjelaskan tentang prose situ, sebut saja Keith Moor.
Inilah doktor
ahli kandungan nomor satu di dunia, doktor berkebangsaan Kanada, Keith Moore.
Dia memiliki sebuah buku yang diterjemahkan ke dalam delapan bahasa; dipelajari
di sebagian besar universitas-universitas di dunia. Dia menyampaikan pidato
dengan tema “Keselarasan Ilmu Kandungan dengan Apa yang Terdapat dalam
Al-Qur’an dan As-Sunnah” di Universitas Al-Malik Faishal. Dia berkata, “Sungguh
ilmu pengetahuan ini, yang terdapat dalam Al-Qur’an, membuktikan kepada saya
bahwa Al-Qur’an yang dibawa oleh Muhammad datang dari sisi Allah, sebagaimana
juga membuktikan bahwa Muhammad adalah seorang rasul yang diutus oleh Allah.”
Dia
juga berkata dalam pidatonya, “Manusia
ketika pertama kali diciptakan dalam perut ibunya berbentuk segumpal darah.
Kemudian setelah itu ciptaannya meningkat menjadi segumpal daging. Kemudian
berubah menjadi tulang-belulang. Dan kemudian dibungkus dengan daging.” Dan
katanya, “Semua yang kami dapatkan dalam
penelitian-penelitian kami, kami mendapatkannya tertera dalam Al-Qur’an.”
Seorang
doktor lain berkebangsaan Amerika, profesor dalam bidang ilmu kandungan,
berkata pada muktamar yang diselenggarakan oleh Kerajaan Saudi Arabia di
Riyadh, “Nash-nash Al-Qur’an memaparkan rincian yang lengkap tentang proses
pertumbuhan manusia, dimulai dari tahap tetesan mani sampai pada tahap
pertumbuhan menjadi tulang dan tubuh.” Dan katanya, “Belum ada dalam sejarah
manusia, ditemukan paparan tentang peroses pertumbuhan manusia yang gamblang
seperti ini.”
·
PENJELASAN SURAT AL-MU’MINUN AYAT 12 – 14
12.
Sesungguhnya kami (Allah) telah menciptakan manusia dari suatu sari pati
(berasal) dari tanah. Ada segolongan ahli tafsir menyatakan, bahwa yang
dimaksud dengan manusia disini ialah keturunan Adam termasuk kita sekalian,
yang berasal dari mani. Dari hasil penelitiabn ilmiah, sebenarnya air mani
itupun berasal dari tanah setelah melalui beberapa proses perkembangan. Makanan
yang merupakan hasil bumi, yang dimakan oleh manusia, dan alat pencernaanya
berubah menjadi cairan yang bercampur dengan darah yang menyalurkan bahan-bahan
hidup dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh manusia keseluruh bagian
anggotanya, jika manusia itu meninggal dunia dan dimasukkan kedalam kubur
didalam tanah, maka badannya akan hancur lebur dan kembali menjadi tanah lagi,
sesuai dengan firman Allah Swt.
منها خلقناكم وفيها
نعيدكم ومنها نخرجكم تارة اخرى
Darinya (tanah)
itulah kami menciptakan kamu dan kepadanyalah kami akan mengembalikan kamu, dan
dari sanalah kami akan mengeluarkan kamu pada waktu yang lain. (Taha/20:55)
13.
Kemudian kami (Allah Swt) tempatkan sari pati air mani itu dalam tulang rusuk
sang suami yang dalam persetubuhan dengan istrinya ditumpahkan kedalam
rahimnya, suatu tempat penyimpanan yang kukuh bagi janin sampai saat
kelahirannya.
14.
Kemudian air mani itu kami (Allah) kembangkan dalam beberapa minggu sehingga
menjadi al-‘alaq (yang menempel didinding rahim), dari belulang, dan ada bagian
yang dijadikan daging, kemudian tulang belulang itu dibungkus dengan daging,
laksana pakaian penutup tubuh, kemudian dijadikan makhluk yang berbentuk lain,
setelah ditiupkan roh kedalamnya, sehingga menjadi manusia yang sempurna, dapat
berbicara, melihat, mendengar, berpikir yang tadinya hanya merupakan benda
mati. Maka Mahasuci Allah, pencipta Yang Paling Baik.
Menurut para
Saints, tahapan-tahapan dalam embriologi manusia sebagai berikut :
ü Nutfah, atau dalam bahasa arabnya ‘nutfa’, mempunyai
arti ‘sedikit’ , atau ‘setetes air’. Hal ini jelas mendeskripsikan air yang
sedikit yang dipancarkan lelaki saat bersenggama. Air yang sedikit
inimengandung sperma. Sperma atau spermatozoa terdapat didalam air yang
menjijikkan dan berbentuk ikan yang berekor panjang (ini adalah salah satu arti
kata sulalah). Dalam surah As-Sajdah/32 ayat 8, air mani disebut sebagai“…dia
menjadikan keturunannya dari sari pati air yang diremehkan …” surah Al-Insan/76
ayat 2 dan As-Sajdah/32 ayat 8 berkaitan dengan kandungan dari air mani. Ilmu
pengetahuan modern menemukan bahwa air mani terdiri atas empat macam lendir
yang berbeda yang dihasilkan oleh empat kelenjar yang berbeda, yaitu kelenjar
biji pelir, kelenjar saluran seminal, kelenjar prostat, dan kelenjar saluran
kencing.
ü Sperma dibentuk didalam buah pelir. Buah pelir sendiri
dibentuk sebagaimana dibuktikan ilmu pengetahuan, oleh sel-sel yang ada dibawah
bakal ginjal, dibagian punggung embrio. Kelompok sel inikemudian turun sampai
dibawah tulang rusuk, pada saat beberapa minggu sebelum kelahiran bayi.
Diperkirakan jumlah sperma didalam satu ejakulasi adalah 500-600 juta ekor.
Akan tetapi dari jumlah tersebut, hanya satu yang dapat melakukan pembuahan.
Setelah terjadi pembuahan, maka terjadi perubahan cepat dari indung telur. Ia
segera menghasilkan membrane yang
mencegah sperma lain untuk ikut membuahi.a
ü Setelah sel telur dibuahi, dan menempelkan diri
didinding uterus dan memperoleh makanan dari ibunya, maka ia akan tumbuh cepat.
Pada waktu dua sampai tiga minggu kemudian, apabila dilihat dengan mata
telnjang ia akan berubah dari bentukan ‘lintah’ atau ‘alaqah’ kebentukan
‘mudgah’ atau ‘daging yang telah dikunyah’. Pola yang terakhir ini sebetulnya
dibentuk oleh adanya tonjolan dan lekukan, yang pada waktunya nanti akan
menjadi organ-organ dalam (jantung, usus) dan luar (kaki, tangan). Surah
al-Hajj/22:5 menambahkan satu catatan dari embrio. Dalam ayat ini, mudgah
dideskripsikan dengan tambahan ”yang
sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna kejadiannya …” Ini menggambarkan
hal yang terjadi pada tahap ‘diferensiasi’, dimana banyak organ mulai
berkembang dalam waktu yang tidak bersamaan. Sehingga menimbulkan situasi
antara selesai dibagian lain namun belum sempurna dibagian lainnya.
ü Dua tahapan terakhir yang disebutkan pada surah
al-Mu’minun/23: 14 berceerita tentang ‘pembentukan tulang belulang’ setelah
tahap mudgah. Pada akhirnya ceritera diakhiri dengan memberinya ”baju”, yang
terdiri atas daging dan otot. Apabila kita mengikuti pertumbuhan embrio, maka
kira-kira pada umur empat minggu suatu proses ‘diferensiasi’ mulai berjalan.
Dalam proses ini kelompok-kelompok sel pada embrio akan berubah bentuk dan
mulai membentuk organ-organ berukuran besar. Salah satu yang berkembang pertama
kali adalah tulang tengkorak. Proses ini akan disusul kemudian oleh pembentukan
calon otot, telilnga, mata, ginjal, jantung dan banyak lagi.
Imam
Ahmad meriwaytkan sebuah hadits dari Abdulloh bin Mas’ud, bahwa Rasululloh
mengatakan:
ان احدكم ليجمع خلقه
في بطن امه اربعين يوما ثم يكون علقة مثل ذلك ثم يكون مضغة مثل ذلك ثم يرسل اليه الملك فينفخ فيه الروح ويؤمر باربعة
كلمات رزقه واجله وعمله وهل هو شقي ام سعيد؟
فوالذي لااله غيره ان احدكم ليعمل بعمل اهل الجنة حتي ما يكون بينه وبينها الا ذراع,
فيسبق عليه الكتاب فيختم له بعمل اهل النار فيدخلها, وان احدكم ليعمل بعمل اهل النار
حتي ما يكون بينه وبينها الا ذراع فيسبق عليه الكتاب, فيختم له بعمل اهل الجنة فيدخلها
(روه احمد)
“Sesungguhnya
seseorang diantara kamu dikumpulkan penciptaannya diperut ibunya empat puluh
hari, kemudian menjadi ‘alaqah seperti itu, kemudian menjadi mudgah (gumpalan
daging ) seperti itu. Kemudian malaikat diutus kepadanya, lalu ia meniupkan ruh
padanya. Dan ia diperintahkan kepada empat kalimat, rizqinya, ajalnya, amalnya,
dan apakah ia seorang yang celaka atau bahagia. Demi Zat yang tidak ada tuhan
selain-Nya, sesungguhnya seseorang diantara kamu beramal pengamalan penghuni
surge, sehingga antara dia dan surge hanya tinggal satu hasta saja, namun dia
sudah tercatat sebagai penghuni neraka, maka ia mengakhiri amalnya dengan
amalan penghuni neraka, sehingga ia masuk neraka. Dan sesungguhnya seseorang
diantara kamu beramal amalan penghuni neraka, sehingga antara dia dengan neraka
hanya tinggal satu hasta saja. Namuun ia sudah tercatat sebagai penghuni surge,
maka ia mengakhiri amalnya dengan amalan penghuni surga, sehingga ia masuk
surga.“ (Riwayat Ahmad)
2.
QS. AL-HAJJ: 5 (Proses
Kejadian Manusia)
ياأيهاالناس ان كنتم في ريب من البعث فانا خلقناكم من تراب ثم من نطفة
ثم من علقة ثم من مضغة مخلقة وغير مخلقة لنبين
لكم ونقر في الارحام مانشاء الى اجل مسمى
ثم نخرجكم طفلا ثم لتبلغوا أشدكم ومنكم من
يتوفى ومنكم من يرد الى ارذل العمر لكيلا يعلم من بعد علم شيئا وترى الارض هامدة فاذا أنزلنا عليها الماء اهتزت
وربت وانبتت من كل زوج بهيج (الحج :
5)
“Hai manusia,
jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari
tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari
segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami
jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki
sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi,
kemudian kamu sampailah kepada
kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan di antara kamu yang dipanjangkan umurnya
sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah
diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami
turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan
berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah”
(al-Hajj Ayat : 5).
3.
QS. AL-BAQARAH: 30 (Manusia Sebagai Khlifah di Bumi)
·
KANDUNGAN AYAT AL-BAQARAH: 30
Artinya: “”
Berikut beberapa kesimpulan Q.S. Al Baqarah ayat 30
adalah sebagai berikut :
a.
Adanya dialog
antara Allah dan para malaikat perihal penciptaan manusia di bumi karena adanya
perbedaan pandangan, serta malaikat telah mengetahui ekeberadaan manusia di
bumi dan semuanya di bantah oleh Allah dengan perkataan "Sesungguhnya aku
lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.
b.
Kedudukan
manusia dimuka bumi ini adalah sebagai khalifah Allah atau pengganti Allah,
yang diberi tugas untuk memelihara dan melestarikan alam, mengambil manfaat,
serta mengelola kekayaan alamnya sehingga terwujud kedamaian dan kesejahteraan
segenap manusia.
c.
Malaikat
menyaksikan bahwa tugas kekalifahan tersebut dilaksanakan oleh manusia, karena
menurut malaikat dirinyalah yang lebih baik berhak memikul tugas tersebut
dengan bukti bahwa mereka tidak mempunyai nafsu, selalu bertasbih dan memuja
Allah.
d.
Kesangsian
Malaikat akan diciptakannya manusia, memiliki alasan yang jelas, karena
malaikat khawatir jika nantinya manusia tidak menaati Allah, tidak pandai
bertasbih, justru akan menimbulkan kerusakan di muka bumi.
·
CONTOH PERILAKU YANG MENGGAMBARKAN Q.S. Al-Baqarah
ayat 30
a.
Senantiasa
berbakti kepada Allah swt. dengan menaati perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya.
b.
Selalu
Menjunjung tinggi perdamaian dan persaudaraan.
c.
Selalu Menjaga
dan melestarikan bumi dari kehidupan yang dapat merusak penghuninya.
d.
Selalu
berkeinginan untuk meraih kehidupan yang lebih maju dengan cara yang baik dan
benar.
·
PERANAN MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH
Ketika memerankan fungsinya sebagai
khalifah Allah di muka bumi, ada dua peranan penting yang diamanahkan dan
dilaksanakan manusia sampai hari kiamat. Pertama, memakmurkan bumi (al
‘imarah). Kedua, memelihara bumi dari upaya-upaya perusakan yang datang dari
pihak manapun (ar ri’ayah).
1.
Memakmurkan
Bumi. Manusia mempunyai kewajiban kolektif yang dibebankan Allah SWT. Manusia
harus mengeksplorasi kekayaan bumi bagi kemanfaatan seluas-luasnya umat
manusia. Maka sepatutnyalah hasil eksplorasi itu dapat dinikmati secara adil
dan merata, dengan tetap menjaga kekayaan agar tidak punah. Sehingga generasi
selanjutnya dapat melanjutkan eksplorasi itu.
2.
Memelihara Bumi.
Melihara bumi dalam arti luas termasuk juga memelihara akidah dan akhlak
manusianya sebagai SDM (sumber daya manusia). Memelihara dari kebiasaan
jahiliyah, yaitu merusak dan menghancurkan alam demi kepentingan sesaat. Karena
sumber daya manusia yang rusak akan sangata potensial merusak alam. Oleh karena
itu, hal semacam itu perlu dihindari. Allah menciptakan alam semesta ini tidak
sia-sia. Penciptaan manusia mempunyai tujuan yang jelas, yakni dijadikan
sebagai khalifah atau penguasa (pengatur) bumi. Maksudnya, manusia diciptakan
oleh Allah agar memakmurkan kehidupan di bumi sesuai dengan petunjukNya.
Petunjuk yang dimaksud adalah agama (Islam).
Mengapa Allah memerintahkan umat nabi
Muhammad SAW untuk memelihara bumi dari kerusakan? Karena sesungguhnya manusia
lebih banyak yang membangkang dibanding yang benar-benar berbuat shaleh
sehingga manusia akan cenderung untuk berbuat kerusakan, hal ini sudah terjadi
pada masa nabi – nabi sebelum nabi Muhammad SAW dimana umat para nabi tersebut
lebih senang berbuat kerusakan dari pada berbuat kebaikan, misalnya saja kaum
bani Israil. Sebagai seorang muslim dan hamba Allah yang taat tentu kita akan
menjalankan fungsi sebagai khalifah dimuka bumi dengan tidak melakukan
pengrusakan terhadap Alam yang diciptakan oleh Allah SWT karena sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
4.
QS. ADZ-DZARIYAT: 56 (Kewajiban Manusia dalam Beribadah)
Artinya: “Dan
tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk menyembah kepadaku.”
(QS Adz Zariyat : 56)
·
KANDUNGAN AYAT
Surat Adz dzariyat ayat 56 mengandung
makna bahwa semua makhluk Allah, termasuk jin dan manusia diciptakan oleh Allah
SWT agar mereka mau mengabdikan diri, taat, tunduk, serta menyembah hanya
kepada Allah SWT. Jadi selain fungsi manusia sebagai khalifah di muka bumi
(fungsi horizontal), manusia juga mempunya fungsi sebagai hamba yaitu menyembah
penciptanya (fungsi vertikal), dalam hal ini adalah menyembah Allah karena
sesungguhnya Allah lah yang menciptakan semua alam semesta ini.
Seperti diutarakan pada surat Al
Mukminun ayat 12-14 bahwa Allah SWT yang menciptakan manusia dari saripati
tanah yang terkandung dalam tetesan air yang hina, yaitu air mani, oleh
karenanya merupakan suatu keharusan bagi manusia untuk menyembah penciptanya,
yang telah menjadikan manusia sebagai makhluk mulia diantara makhluk lainnya.
a.
Tujuan Allah
menciptakan jin dan manusia adalah untuk beribadah kepada-Nya. Ibadah ini harus
dilakukan dngan penuh ketaatan dan ketundukan kepada Allah swt.
b.
Segala sesuatu
yang bernilai baik menurut pandangan Allah swt. disebut ibadah. Allah telah
mengutus para Rasul-Nya, unutk mengajarkan melalui kitab-kitab yang diturunkan
Allah, tentang tata cara ibadah yang baik dan benar. Ibadah artinya taat,
patuh, tunduk, dan menurut . Allah swt. dan menjauhi segala larangan-Nya serta
bertanggung jawab dengan tujuan penciptaan itu.
c.
Tugas utama
manusia hidup di dunia adalah untuk beribadah kepada Allah swt. Jadi, apaun
yang dilakukan manusia harus diniatkan untuk beribadah kepada Allah swt semata.
·
CONTOH PERILAKU YANG MENGGAMBARKAN Q.S Az-Zariyat
ayat 56
Selalu mengingat
bahwa tugas utama manusia diciptakan oleh Allah swt. adalah untuk beribadah
kepada Allah swt. Oleh sebab itu, semua aktifitas manusia yang dilakukan
semestinya tidak dilakukan selain karena Allah swt. Semua pekkerjaan yang
diniatkan karena Allah swt, akan terasa mudah dan ringan.
5.
QS. AN-NAHL: 78
(Nikmat Allah kepada Manusia)
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لا
تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ
تَشْكُرُونَ
"Dan Allah
mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun,
dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu
bersyukur."
Maksud ayat ini adalah, Allah mengajari
kalian apa yang sebelumnya tidak kalian ketahui, yaitu sesudah Allah
mengeluarkan dari perut ibu kalian tanpa memahami dan mengetahi sesuatu apa
pun. Allah mengkaruniakan kepada kalian akal untuk memahami dan membedakan
antara yang baik dan yang buruk. Allah membuka mata kalian untuk melihat apa
yang tidak kalian lihat sebelumnya, dan memberi kalian telinga untuk mendengar
suara- suara sehingga sebagian dari kalian memahami perbincangan kalian, serta
memberi kalian mata utuk melihat berbagai sosok, sehingga kalian dapat saling
mengenal dan membedakan.
وَالأفْئِدَةَ
maksudnya adalah hati yang kalian gunakan untuk mengenal segala sesuatu,
merekamnya dan memikirkannya sehingga kalian memahaminya.
Lafadz لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ ‘’agar kamu bersyukur’’, maksudnya adalah
kami berbuat demikian pada kalian, maka bersyukurlah kalian kepada Allah atas
hal-hal yang dikaruniakan-Nya kepada kalian, bukan bersyukur kepada tuhan-tuhan
dan tandingannya. Janganlah kalian menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah dalam
bersyukur, karena Allah tidak memiliki sekutu dalam melimpahkan nikmat-nikmatnya
kepada kalian. Bayi manusia lahir dengan keadaan lemah dan dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatu pun yang kelak disusui ibu, dirawat, dibesarkan, dan diberi
pendidikan hingga menjadi kuat dan cerdas. Allah menurunkan QS. An –Nahl (18):
78 untuk memberitahukan kepada manusia bahwa dalam dirinya terdapat
potensi-potensi yang besar. Dalam surat ini disebutkan bahwa manusia dibekali
alat indera untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya, dalam artian digunakan untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dalam ayat ini terdapat ajakan untuk
mengembangkan potensi edukasi yang kita miliki, dengan mengembangkan
potensi-potensi yang kita miliki maka kita akan lebih bersyukur kepada Allah dengan
segala kemurahan-Nya.
DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim. T, Darsono. H, 2008. Al-Qur’an dan Hadits.
Solo : PT. Tiga Serangkai Putra Mandiri.
Departemen Agama, 2009. Alqur’an dan Tafsirnya.
Jakarta : CV. Duta Grafika.
MAN 3 Malang, Proses Terjadinya Manusia.
www.man3malang.com
Margiono, dkk, Pendidikan Agama Islam 1, Jakarta:
Yudhistira, 2007, h.12
Abu Ja’far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Tafsir
Ath-Thabari (16), Jakarta:Pustaka Azzam, 2009, h.248-249
Artikel Terkait
Luangin waktumu untuk Share this article with your friends