Minggu, 27 April 2014

Banyaklah Sedeqah, Kunci menuju Kesuksesan yang Berkah

Diposting oleh Unknown di 03.02

Aku tidak menyangka bahwa sedekah bisa membawa keajaiban.Hal ini terjadi padaku dan aku membuktikan keajaiban sedekah memang ada.
Kisah ini benar-benar terjadi padaku dan ingin aku bagikan pada Sahabat Habaget.com yang lain agar tidak pelit bersedekah. Keajaiban sedekah itu ada dan bisa terjadi pada semua orang.
“Jangan lupa sedekah, Nak!”
Kira-kira begitulah pesan ayah setiap saat. Ayahku adalah orang tua yang cukup ketat dalam hal agama, sehingga dia selalu memberi saran agar aku memberikan sedekah, sekecil apapun itu. Oh iya, ‘nduk’ adalah panggilan kesayangan untuk anak perempuan, biasanya diucapkan oleh masyarakat Jawa.

Sejak kecil, aku memang terbiasa memberikan sedikit uang jajan pada orang lain. Jika ada baju yang masih layak pakai atau mainan yang masih bagus, biasanya aku berikan pada orang lain. Sedekah tidak harus berupa uang yang banyak, begitu kata ayah. Sedekah tidak akan membuat kita miskin, karena rezeki selalu datang pada siapapun yang mau membantu orang lain.
*Tinggal jauh dari keluarga membuatku lupa bersedekah*
Sayangnya, kebiasaan bersedekah ini mulai jarang kulakukan sejak kuliah. Jauh dari orang tua membuatku sedikit melupakan hal-hal seperti sedekah atau makan teratur. Empat tahun kuliah aku habiskan untuk belajar dan menambah teman. Jujur, aku lupa bersedekah dan hanya berpikir bahwa masa depan bisa diraih asal punya banyak ilmu dan teman.
Setelah lulus kuliah, aku memutuskan untuk tetap tinggal di kota besar, karena kesempatan kerja bisa lebih luas. Berbulan-bulan lulus kuliah dengan nilai IPK tinggi, nyatanya aku belum juga bekerja. Ada beberapa panggilan kerja, namun hanya sampai tes tertulis saja. Jujur, aku mulai mencemaskan bagaimana nasibku jika berbulan-bulan di kota orang tanpa penghasilan.
*Ayah kembali mengingatkan pentingnya sedekah*
Semua cara aku lakukan, mulai dari mengirim lamaran dengan berbagai teknik, menguasai wawancara dan sebagainya, namun belum juga kudengar kabar menggembirakan. Sebagai anak, saya tahu bahwa orang tua juga berharap agar aku cepat bekerja dan punya penghasilan sendiri
Dalam kegelisahan hati yang tidak menentu, aku menelepon ayah dan menceritakan kondisiku. Seperti biasa, ayah selalu memintaku untuk bersabar, kadang menunggu akan memberi hasil terbaik pada akhirnya. Tanpa kusadari, ayah menanyakan satu hal yang selama ini aku lupakan.
“Jangan lupa berdoa dan sedekah, Nak. Ayah dan ibu selalu mendoakanmu dari sini,” begitu kata ayah.
Satu kalimat yang membuat hatiku terasa mencair. Entah kenapa, pada saat itu aku menangis. Aku lupa bahwa sesuatu yang kecil itu sudah lama aku lupakan. Selama ini aku menutup mata bahwa ada perkampungan kumuh tidak jauh dari rumah kosku. Sepertinya aku terlalu memikirkan hidup hemat, sehingga lupa bersedekah.


Artikel Terkait
Luangin waktumu untuk Share this article with your friends
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah meluagkan waktunya untuk berkomentar.

 

Born This Way Copyright © 2012 Design by ASTIE AFRIANI Astie Afriani Puspadewi