Merokok Membunuhmu! Tapi kenapa Pasrah?
Belakangan ini, muncul semboyan baru
untuk mengingatkan bahwa merokok merupakan aktivitas yang membahayakan.
Sebelumnya, di setiap bungkus rokok, spanduk-spanduk promosi, dan di setiap
iklan-iklan media pun memang selalu dimuat peringatan bahwa rokok dapat
menyebabkan berbagai macam penyakit berbahaya, yaitu kanker, impotensi,
gangguan kehamilan dan janin, serta ribuan penyakit lain. Namun, pesan-pesan
itu tak membawa manfaat apa-apa.
Peringatan
baru itu berbunyi, “Merokok membunuhmu!”
Ahh….,
bukankah itu berarti ketika seseorang membeli sebungkus rokok dan
mengkonsumsinya, dia sedang berusaha untuk membuat nyawanya melayang?
Begitulah
bila nafsu yang menguasai pikiran. Tidak akan pernah ada kepedulian yang terbit
di dalam hati. Orang yang dikendalikan oleh nafsu tidak akan berpikir panjang
terhadap masa depannya, yang penting keinginan dan hasratnya tercapai. Tidak
hanya itu, sering kali seorang bapak/ibu tega merokok ketika berkumpul bersama
keluarganya. Maka, di manakah hatinya terletak? Kenapa ia tega meracuni anak
dan istrinya?
Maka
teramat cerdas ketika seorang wanita menolak lamaran dari seorang pemuda yang
merokok. Katanya, “Tidak! Dusta bila engkau mengaku cinta padaku, tapi kau tak
rela tinggalkan rokok. Itu artinya kau lebih cinta padanya. Aku pun tak mau
anak-anakku kelak menghirup racun setiap hari, hanya sebab kau yang tak bisa
berpikir sehat.”
Wah…?
Satu
prinsip yang harus kita pegang sesuai dengan Al-Qur’an adalah, “Wa laa tulquu
bi aydiikum ilat tahlukah! Dan janganlah engkau menjatuhkan dirimu ke dalam
kerusakan!”
Merokok
adalah sebab kehancuran dan timbulnya penyakit di dalam tubuh kita. Bukan hanya
kerugian di dalam dunia, kelak ketika berjumpa dengan Allah, akan dimintai pula
pertanggungjawaban. Sebab jasad kita adalah amanah dari Allah.
Sahabatku,
saudaraku…, akan bertambah berat kejahatan yang engkau lakukan ketika merokok
setelah dijelaskan bahwa rokok itu haram. Sudah banyak yang menerangkan tentang
ini. Misalnya, alkohol (minuman keras) itu diharamkan sebab ia mampu
menyebabkan ratusan penyakit. Daging babi diharamkan sebab darinya bisa timbul
ribuan penyakit. Sedangkan rokok, ia bisa menyebabkan puluhan ribu penyakit
dari zat-zat berbahaya yang terkandung di dalamnya. Maka, tak pantaskah ia
diharamkan?
Belum
lagi bila ditilik dari segi ekonomi, berapa kerugian yang terjadi selama
sebulan saja?
Apa
pun itu, pilihan hidup kita haruslah bersandar pada kesehatan berpikir.
Seharusnya kita merasa miris. Produsen rokok sudah mencantumkan peringatan di
setiap bungkusnya, “Merokok membunuhmu!”, namun penjualan mereka masih
membubung meninggi. Masih terus bertambah jumlah populasi predator rokok setiap
tahunnya.
Artikel Terkait
Luangin waktumu untuk Share this article with your friends