LAPORAN
KELOMPOK PRAKTIKUM
ANATOMI
FISIOLOGI MANUSIA
ALIRAN
DARAH PADA KECEBONG
KELOMPOK/GELOMBANG : 1 / 2
Ahmad Rois (1304015003)
Astie Afriani (1304015078)
Lisa Yuliana (1304015284)
Rostuti (1304015460)
Yohana Zerlinda (1304015558)
KELAS :
2G
DOSEN PEMBIMBING
Dwitiyanti, M. Farm, Apt
FAKULTAS
FARMASI DAN SAINS
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sistem transportasi pada
makhluk hidup jugasama seperti sistem transportasi umum. Melalui sistem
transportasi ini, makhluk hidup menylurkan kebutuhannya di dalam tubuh. Sistem
transportasi pada makhluk hidup yang dimaksud di sini adalah darah. Darah
adalah komponen yang sangat penting bagi makhluk hidup, karena mempunyai peran
yang sangat banyak, terutama dalam pengangkutan zat-zat yang penting bagi
proses metabolisme tubuh. Jika darah mengalami gangguan, maka segala proses
metabolisme tubuh akan terganggu pula.
Katak atau kecebong
termasuk dalam amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai
hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam, yakni di air dan
di daratan. Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang
lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air
atau tempat basah tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama,
berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang
umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas
dengan paru-paru. Sistem peredaran darah katak berupa sistem peredaran
darah tertutup dan peredaran darah ganda. Pada sistem peredaran darah ganda,
darah melalui jantung dua kali dalam satu kali peredaran. Pertama, darah dari jantung menuju
ke paru-paru kemudian kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh
menuju ke jantung dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh.
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan
masalah dalam makalah ini, hanya sebatas membahas tentang “Aliran Darah pada
Kecebong”. Untuk lebih mengetahui secara detail tentang aliran darah.
Kemudian timbul pertanyaan di benak kami :
“Bagaimana
proses aliran darah pada kecebong?”
Dengan modal
pertanyaan di atas, kami berharap akan menemukan jawaban yang tepat supaya kita
dapat mengetahui labih jauh tentang aliran darah pada tubuh kecebong.
1.3 Tujuan Praktikum
- Memahami sistem peredaran darah pada kecebong.
- Membedakan antara pembuluh darah arteri, vena dan kapiler berdasarkan kecepatan aliran darah.
- Memahami permasalahan pada gangguan aliran darah dan pengobatannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pembuluh Darah
Pembuluh darah adalah
bagian dari sistem sirkulasi yang mengangku darah ke seluruh tubuh. Ada tiga
jenis pembuluh darah, yaitu arteri yang berfungsi membawa darah dari jantung, kapiler yang berfungsi
sebagai tempat pertukaran sebenarnya air dan bahan kimia
antara darah dan jaringan dan vena, yang membawa darah dari
kapiler kembali ke jantung. Pembuluh darah terbesar adalah aorta.
A.
Pembuluh Darah Arteri atau
Nadi
Pembuluh ini merupakan pembuluh
yang keluar dari jantung. Pembuluh ini memiliki 1 buah katup/ klep berbentuk
bulan sabit yang disebut valvula semilunaris. Fungsi pembuluh ini adalah untuk
menjaga aliran darah tetap searah. Pembuluh ini dibedakan menjadi tiga :
¥
Pembuluh Nadi Besar
Pembuluh nadi besar disebut
juga aorta. Pembuluh ini berhubungan langsung dengan bilik kiri, sehingga
membawa darah kaya O2 yang akan dibawa ke seluruh tubuh, bagian kepala maupun
bagian bawah dari organ tubuh. Pembuluh nadi lain yang berhubungan dengan bilik
kanan adalah arteri pulmonales, yaitu mengangkut darah yang kaya CO2. Pembuluh
ini menghubungkan darah menuju organ paru-paru kiri dan kanan. Gas CO2 di dalam
paru-paru akan dilepaskan dan diganti dengan O2 yang kemudian dibawa menuju
jantung.
¥ Pembuluh Arteri
Pembuluh nadi atau arteri
adalah pembuluh darah berotot polos yang membawa darah dari jantung. Fungsi ini
bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa darah menuju
jantung. Sistem
sirkulasi sangat
penting dalam mempertahankan hidup. Fungsi utamanya adalah menghantarkan oksigen dan nutrisi ke
semua sel,
serta mengangkut zat buangan seperi karbon dioksida. Terdapat beberapa jenis
pembuluh nadi pada tubuh:
¥
Arteri Pulmonaris
¥
Arteri Sistemik
Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh kapiler, di mana zat nutrisi dan gas ditukarkan.
¥
Aorta
Aorta adalah pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang
keluar dari ventrikel jantung dan membawa banyak oksigen.
¥
Arteriol
Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang
berhubungan dengan pembuluh kapiler.
B.
Pembuluh
kapiler
Pembuluh darah kapiler (dari bahasa latin Capillaris) adalah pembuluh darah
terkecil di tubuh yang memiliki diameter 5-10 μm,
yang menghubungkan arteriola dan venula, dan memungkinkan pertukaran air,
oksigen, karbon dioksida, serta nutrient dan zat kimia sampah antara darah dan
jaringan. Darah mengalir dari jantung ke arteri, yang bercabang dan menyempit ke arteriola, dan kemudian
masih bercabang lagi menjadi kapiler. Setelah terjadinya perfusi jaringan, kapiler bergabung
dan melebar menjadi vena, yang mengembalikan darah ke jantung. Dinding kapiler
adalah endotel selapis tipis sehingga gas dan molekul seperti oksigen, air, protein, dan lemak dapat mengalir melewatinya dengan dipengaruhi oleh
gradien osmotik dan hidrostatik. (Anonim, 2009). Ibnu
an-Nafis adalah tokoh pertama yang menteorikan
adanya pembuluh darah kapiler dan teorinya itu dibuktikan oleh Marcello
Malpighi. Di sinilah terjadinya pertukaran zat yang menjadi
fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang
menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik yang
terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu
bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari
jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat halus dan berdinding tipis.
C.
Pembuluh Vena
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung. Darahnya banyak
mengandung karbon
dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan
tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh
vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah
tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap
mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi
merembes. Dari seluruh tubuh,
pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik besar, yang
disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan.
Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru.
Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua
pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis. Salah
satu penyakit yang menyerang pembuluh balik adalah varises. Pembuluh ini dibedakan menjadi :
¥
Vena Cava
Pembuluh ini mengangkut darah dari bagian atas (kepala)
yang disebut vena cava superior dan dari bagian bawah, misalnya kaki, ginjal,
hati, dan lain-lain yang disebut vena cava inferior.
¥
Vena
Contoh pembuluh vena, yaitu vena pulmonalis.
Pembuluh ini mengangkut darah yang kaya O2 dari paru-paru menuju ke serambi
kiri.
¥
Venula
Pembuluh venula merupakan pembuluh balik yang
langsung berhu- bungan dengan kapiler. Pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh
balik (vena) sama-sama mempu- nyai fungsi yang sama, yaitu mengalirkan darah ke
jantung dan dari jantung. Namun di antara keduanya memiliki perbedaan.
Perbedaan tersebut dapat terlihat pada tabel di bawah ini
:
No.
|
Karakteristik
|
Arteri
|
Vena
|
Kapiler
|
1.
|
Dinding
|
Tebal,
elastic
|
Tipis
dan kurng elastis
|
Tipis
dan Premeable
|
2.
|
Aliran
Darah
|
Meninggalkan
Jantung
|
Menuju
Jantung
|
Berawal
dari Arteriol
|
3.
|
Tekanan
|
Kuat,
jika terpotong darah memancar
|
Lemah,
jika terpotong darah menetes
|
Peralihan
antara system tekanan tinggi dan system tekanan darah.
|
4.
|
Darah
|
Banyak
mengandung O2, kecuali nadi paru-paru
|
Banyak
mengandung O2 kecuali vena paru-paru
|
Banyak
mengandung O2
|
5.
|
Letak
|
Lebih
kedalam
|
Dekat
permukaan tubuh
|
Antara
arteri dan vena
|
6.
|
Katup
|
Hanya
satu pada pangkal nadi
|
Banyak
disepanjang pembuluh darah
|
Tidak
memiliki
|
2.2 Pembuluh
Darah pada Hewan
Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan
sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam, yaitu di
air dan di daratan. Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat
yang lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di
air atau tempat basah tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa
lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa,
yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan
bernapas dengan paru-paru.
Menurut anonim a. (2010) amfibia mempunyai
ciri-ciri:
1.
Tubuh diselubungi kulit yang berlendir.
2.
Merupakan hewan berdarah dingin
(poikiloterm).
3.
Mempunyai jantung yang terdiri dari tiga
ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik.
4.
Mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap
kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan
berfungsi untuk melompat dan berenang.
5.
Matanya mempunyai selaput tambahan yang
disebut membran niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam.
6. Pernapasan pada saat masih kecebong berupa
insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan
hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika
menyelam.
7.
Berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya
dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal).
Berudu atau kecebong adalah tahap pra-dewasa (larva)
dalam daur hidup amfibia. Berudu eksklusif hidup di air dan berespirasi
menggunakan insang, seperti ikan. Tahap akuatik (hidup di perairan) inilah yang
membuat amfibia memperoleh namanya (amphibia = “hidup [pada tempat]
berbeda-beda”). Kebanyakan berudu
herbivora, memakan alga dan bagian-bagian tumbuhan. Beberapa spesies merupakan
omnivora (pemakan segala). (anonim d . 2010).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan
Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis,
tanggal 16 Mei 2013 pukul 10.30 – 13.00 WIB, dan bertempat di Laboratorium
Anatomi Fisiologi Manusia, Fakultas Farmasi dan Sains, Universitas Muhammadiyah
Prof. Dr. Hamka.
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum
ini adalah :
¥
Kecebong
¥
Mikroskop
¥
Kaca preparat
¥
Cover glass
3.3
Prosedur Kerja
Prosedur
kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah, sebagai berikut :
1. Letakkan kecebong yang
masih belum meniliki anggota badan ke kaca preparat dalam keadaan berbaring.
2. Tutup ekor kecebong dengan
cover glass.
3. Letakkan kaca preparat di
meja preparat pada mikroskop.
4. Amati aliran darah
kecebong.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Praktikum
No.
|
Kategori
|
Arteri
|
Vena
|
1.
|
Arah aliran
|
Kepala - ekor
|
Ekor – kepala
|
2.
|
Diameter pembuluh darah
|
Lebih kecil
|
Lebih besar
|
3.
|
Kecepatan aliran darah
|
Lebih cepat
|
Lebih lama
|
4.
|
Dinding
|
Lebih tebal
|
Lebih tipis
|
Pada percobaan yang pertama, setelah ekor kecebong
diamati dibawah mikroskop, kami dapat melihat bagian-bagian dalam dari
ekor kecebong. Terlihat pembuluh darah pada ekor kecebong yang nampak
transparan beserta aliran-aliran darahnya.Aliran-aliran darahnya terlihat seperti
aliran zat-zat cair yang bergerak dengan arah dan kecepatan yang berbeda-beda.
Ada yang ke depan ada juga yang ke belakang, ada yang alirannya cepat namun ada
juga yang lambat.
4.1
Aliran Darah pada Kecebong
Sistem peredaran darah pada kecebong dipelajari melalui
aliran darah pada ekor kecebong. Setelah ekor kecebong diamati di bawah
mikroskop terlihat pembuluh darah pada ekor kecebong yang nampak transparan
beserta aliran-aliran darahnya.Sistem peredaran darah kecebong merupakan sistem
peredaran darah tunggal, yaitu darah melewati jantung sekali dalam setiap
peredaran.
Mekanisme peredaran darh pada kecebong adalah
sebagai berikut:
· Seluruh darah yang mempunyai kadar oksigen
rendah dan karbon dioksida tinggi
masuk ke jantung melalui pembuluh vena (darah
tersebut disebut darah vena).
- Otot bilik akan memompa darah keluar dari jantung lewat arteri menuju kapiler di dalam insang.
- Daerah insang merupakan tempat terjadinya pertukaran gas, karbon dioksida dibebaskan dan oksigen diikat (darah yang kaya oksigen disebut darah arteri).
- Darah arteri kemudian mengalir menuju ke kapiler sistemik, yaitu kapiler yang menyebar ke seluruh tubuh.
- Darah dari sel-sel tubuh dikumpulkan, kemudian di bawa lagi ke jantung melalui pembuluh vena.
·
Pembuluh arteri dan vena mengalirkan darah
lebih cepat daripada pembuluh arterior, venula dan kapiler karena ukuran
pembuluh darah arteri dan vena tersebut lebih besar dari ukuran pembuluh
arterior. Pada masa larva (berudu/
kecebong), sistem peredaran transportasinya menyerupai sistem transportasi pada
ikan. Setelah mengalami metamorfosis menjadi katak, sistem transformasinya
mengalami perubahan yang sesuai dengan kehidupan di lingkungan darat. Sistem
peredaran darah kecebong merupakan sistem peredaran darah tunggal, yaitu darah
melewati jantung sekali dalam setiap peredaran. Jantung ikan terbagi menjadi
dua ruangan. Yaitu satu serambi dan satu bilik. Arteri
adalah pembuluh dangan tekanan terbesar, sehingga memungkinkan untuk
menyalurkan darah sampai ke kapiler-kapiler. Kapiler memiliki tekanan paling
kecil, dan setelah keluar ke vena tekanannya lebih besar di banding kapiler. (Kartolo
1993).
Perbedaan pembuluh darah vena dengan pembuluh darah
arteri
Vena
|
Arteri
|
Membawah darah
kotor kecuali vena pulmonalis
|
Membawa darah bersih kecuali
arteri kumonalis
|
Mempunyai dinding yang
tipis
|
Mempunyai dinding yang
tebal
|
Jaringannya kurang
elastis
|
Mempunyai jaringan
yang elastis
|
Mempunyai katup-katup
sepanjang jalannya mengarah ke jantung
|
Katup hanya pada
permulaan keluar dari jantung
|
Tidak menunjukan
adanya tempat mendengar denyut jantung.
|
Menunjukan adanya
tempat untuk mendengar denyut jantung.
|
4.2 Aliran Darah pada Katak
Darah katak terdiri dari
plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah mengandung air, protein, darah,
dan garam-garam mineral. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah)
dan leukosit (sel darah putih). Eritrosit pada katak memiliki inti dan mengandung
hemoglobin untuk mengikat oksigen. Leukosit pada katak juga memiliki inti.
Selain memiliki sitem peredaran darah, katak juga memilki sistem peredaran
limfe. Sistem peredaran limfe berperan penting dalam pengambilan cairan tubuh
ke dalam peredaran darah (Anonim, 2009). Jantung katak mempunyai sistem peredaran darah ganda.
Jantung katak terdiri atas tiga ruang yaitu serambi kiri, serambi kanan dan
bilik. Karena jantung katak hanya mempunyai satu bilik,darah yang banyak
mengandung oksigen dan karbon dioksida masih bercampur dalam bilik jantung (Anonim,
2008). Sistem peredaran darah katak adalah tipe tertutup. Namun,
jantung katak memiliki hanya 3 kamar. Ada 2 atrium dan satu ventrikel. Ada di
jantung katup disebut katup spiral yang mengarahkan aliran darah. Ini berfungsi
untuk mencegah terdeoksigenasi oksigen dan darah dari pencampuran. Sistem transportasi pada katak terdiri dari darah dan
alat peredarah darah. Darah terdiri dari bagian yang cair (plasma darah) dan
sel-sel darah. Adapun komponen utama dari plasma darah adalah air yang
didalamnya terlarut protein dan garam-garam mineral. Sedangkan fungsi darah
adalah untuk mengangkut zat-zat yang terlarut didalamnya untuk disebarkan ke
seluruh jaringan dan sel-sel yang ada didalam tubuh katak. Sedangkan sel-sel darah pada katak terdiri atas sel darah
merah (eritrosit), dan sel-sel darah putih (leukosit).
Ciri-ciri eritrosit adalah:
·
Selnya berinti.
·
Berbentuk bulat panjang.
·
Pipih.
·
Mengandung hemoglobin yang berguna dalam transportasi O2.
Sedangkan ciri-ciri leukosit adalah:
·
Selnya tidak berwarna (bening).
·
Memiliki inti sel.
·
Dapat bergerak bebas secara ameboid.
Didalam kapiler
paru-paru dan kulit akan membebaskan CO2 dan mengikat O2. Lengkung aorta juga
bercabangkan arteria yang menuju ke tungkai depan. Dan aorta yang menjadi
lanjutan dari lengkungan aorta kiri dan kanan yang bergabung menjadi nadi
punggung yang pada akhirnya bercabang menjadi nadi kecil yang akan mengalirkan
darah ke semua organ tubuh katak. Didalam jaringan tubuh, nadi halus akan
menyalurkan sebagai kapiler. Didalam kapiler inilah terjadi pertukaran zat.
Selanjutnya darah yang berasal dari kapiler akan kembali kejantung melalui
pembuluh balik atau vena.
Pada katak terdapat 3 macam sistem vena yaitu:
- Sistem vena kava yang terdiri dari vena kava yang berasal dari
tungkai depan dan kepala dan vena kava yang berasal dari alat tubuh bagian
belakang.
- Sistem vena
pulmo kutaneus yaitu vena dari paru-paru dan juga kulit yang mengangkut
darah.
- Sistem vena porta yaitu vena yang berasal dari organ tubuh sebelum
kembali ke jantung tetapi mampir dulu ke organ lain. Misalnya adalah vena
yang meninggalkan usus tetapi mampir dulu ke hati yang dinamakan dengan
vena hepatis, vena dari alat-alat tungkai belakang dan ekor yang mampir ke
ginjal dahulu yang disebut dengan vena porta renalis.
(Akin, 2009).
4.3 Peredaran
Darah
Peredarah darah manusia dibagi menjadi
dua kelompok yaitu peredaran darah besar dan peredaran darah kecil. Nama lain
peredaran darah besar dalah peredaran darah sistemik sedangkan nama lain
peredaran darah kecil disebut dengan peredaran darah pulmonalis. Jalur
Peredaran darah kecil meliputi jantung kemudian ke menuju paru-paru dan kembali
lagi ke jantung. Sedangkan peredaran darah besar mengambil jalur dri jntung
kemudian menuju seluruh tubuh kemudian kembali lagi ke jantung. Lihat gambar
berikut ini.
4.4 Peredaran Darah Ganda pada Manusia
Dari gambar tersebut
analisislah manakah yang termasuk perdarah darah sistemik dan yang mana
peredaran pulmonaris? Peredaran darah sistemik dimulai dari bilik kiri ke
bagian semua bagian tubuh dan berakhir di serambi kanan. Sedangkan peredaran
darah pulmonaris dimulai dari bilik kanan menuju paru-paru dan berakhir di
serambi kiri. Karena darah mengalir dua kali melwati jantung maka peredaran
darah tipe ini disebut peredaran darah ganda. selain itu karena darah selalu
beredar di dalam pembuluh darah maka disebut dengan peredaran darah tertutup.
Penjelasan di atas menjelaskan makan peredaran darah ganda dan tertutup. Perhatikan
pada pembuluh darah yang meninggalkan jantung melalui aorta. Pembuluh ini
disebut dengan arteri dengan kandungannya kaya akan oksigen. Kemudian bagaimana
dengan pembuluh lain yang keluar dari jantung (bilik kanan) yang langsung
menuju ke paru-paru? Apakah pembuluh darah arteri ini juga mengandung oksigen?
Hal yang serupa juga sebaiknya untuk vena yang langsung dari paru-paru apakah
kandungannya kaya akan CO2? Selain hal tersebut di atas konsep yang perlu
dikuasai adalah arah aliran dari darah pada jantung adalah dari serambi ke
bilik.
4.5 Kelainan Pada
Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah merupakan salah satu sistem organ yang paling penting,
yang bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan penting tertentu. Proses ini
terdiri pada darah, pembuluh darah, dan jantung. Semua komponen ini memainkan
peran penting dalam fungsi normal dari hati manusia dan sistem peredaran darah
secara keseluruhan. Jantung memompa darah ke berbagai organ melalui pembuluh
darah, di mana oksigen
dan nutrisi didistribusikan ke bagian-bagian
tubuh. Menurut penelitian medis, penyakit dan gangguan pada
sistem peredaran darah menyumbang angka kematian tertinggi dibandingkan dengan
penyakit lain. Disusul oleh faktor keturunan atau faktor genetik yang
menyebabkan penyakit sistem
peredaran darah pada manusia. Oleh
karena itu, dengan angka yang demikian besarnya maka sangat penting bagi kita
untuk lebih mengenal sistem peredaran darah.
Fungsi utama dari sistem sirkulasi adalah untuk memasok
oksigen, hormon, dan nutrisi penting lainnya ke sel-sel tubuh dan jaringan. Dalam siklus ini, juga melakukan pekerjaan menggantikan
karbon dioksida dengan oksigen. Setiap gangguan atau penyimpangan dalam siklus
peredaran darah menyebabkan kondisi medis, yang dapat ringan sampai parah. Berikut
ini adalah daftar gangguan sistem peredaran darah :
1. Angina
Angina, ditandai dengan berat dan berulang
ketidaknyamanan dada dan nyeri, disebabkan karena kurangnya pasokan darah dan /
atau suplai oksigen pada otot jantung. Pada dasarnya, itu diwujudkan sebagai
komplikasi yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah. Angina sering
dianggap sebagai tanda peringatan serangan jantung yang akan datang. Jadi, itu
harus dibawa ke perhatian dokter sesegera mungkin. (contoh obat Tiklopidin, Clopidogrel)
2.
Aritmia
Gejala utama aritmia jantung adalah irama
jantung yang tidak teratur, di mana jantung berdetak tidak normal, baik pada
tingkat lebih lambat atau lebih cepat. Dalam kebanyakan kasus, ditemukan menjadi
masalah bawaan dan hasil dari cacat jantung. Berdasarkan tingkat keparahan
aritmia, obat, prosedur bedah, dan menanamkan alat pacu jantung yang diadopsi
dalam rangka untuk mengatur irama jantung. (Contoh
Obat : Amlodipine,
Diltiazem, Felodipin, Isradipine, Nicardipin)
3.Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah masalah sirkulasi darah, akibat
akumulasi deposit lemak dalam dinding pembuluh darah, terutama arteri. Dengan
kata lain, arteri terutama dipengaruhi oleh aterosklerosis. Selama periode
waktu, arteri mengeras dan dinding kehilangan elastisitasnya. Komplikasi
aterosklerosis termasuk penyakit jantung dan serangan jantung. (Contoh Obat : Gemfibrozil, Carlipid, Detrichol).
4.Cardiomyopathy
Lain dalam daftar penyakit dan gangguan sistem peredaran
darah termasuk kardiomiopati, yang disebabkan karena melemahnya otot jantung
atau miokardium. Pada tahap awal, otot-otot ventrikel atau otot ruang jantung
yang lebih rendah terpengaruh. Jika tidak diobati, menyebar ke otot-otot
jantung atas. Dalam kasus yang parah, kardiomiopati dapat menyebabkan gagal jantung
kongestif dan di kali, kematian. (karvedilol
dan metaprolol), serta penghambat aldosteron (spironolakton).
5. Penyakit Arteri Koroner
Penyakit arteri koroner, juga dikenal sebagai penyakit
jantung koroner sejauh ini merupakan penyakit yang paling umum dari sistem
peredaran darah didiagnosis pada orang dewasa. Hal ini disebabkan karena
aterosklerosis, yaitu, akumulasi plak di dinding arteri koroner, yang secara
tidak langsung merusak suplai darah ke jantung. Penyakit arteri koroner adalah
penyebab utama kematian di seluruh dunia.
6.Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi gangguan lain sering
didiagnosis dari sistem peredaran darah. Di sini, tekanan darah (sistolik dan
diastolik) membaca tetap konsisten lebih tinggi dari tingkat yang
direkomendasikan normal. Jika tidak ditangani tepat waktu, hipertensi
menyebabkan kerusakan pada jantung dan pembuluh darah, sehingga meningkatkan
risiko serangan jantung dan penyakit jantung lainnya. (Contoh obat: Nifedipine, Amlodipine).
7. Hiperkolesterolemia
Seperti namanya berarti, hiperkolesterolemia atau
kolesterol tinggi ditandai dengan tingkat kolesterol tinggi. Ada dua jenis
utama dari kolesterol, yaitu low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol
jahat dan high density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik. Kehadiran jumlah
tinggi kolesterol jahat (LDL) meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. (Contoh obat: Simvastatin).
8. Penyakit Vaskular Peripheral
Penyakit pembuluh darah perifer mempengaruhi sirkulasi
darah ke bagian yang paling umum dari penyakit
pembuluh darah perifer, yang merupakan pengendapan asam lemak di dinding
arteri. Gejala penyakit pembuluh darah perifer adalah kesemutan, mati rasa, dan
komplikasi lain.
9.Leukemia (Kanker
Darah)
Pada
penderita penyakit ini, sel darah putihnya aktif membelah dan tak terkendali,
sehingga jumlahnya melebihi jumlah normal. Sebagian besar bentuk leukemia
diobati dengan obat farmasi, biasanya digabungkan ke dalam sejenis kemoterapi
obat-obatan multi. Bisa juga diobati dengan terapi radiasi. Dalam beberapa
kasus, pencangkokan sumsum tulang juga dapat menyembuhkan leukimia. Bunga dan
daun tapak dara juga
berpotensi menjadi sumber obat untuk leukemia.
10.Anemia
Orang yang menderita penyakit ini, sel darah merah dalam
tubuhnya kekurangan hemoglobin. Kasus lain dapat pula disebabkan karena tubuh
seseorang kekurangan darah yang disebabkan operasi, kecelakaan, proses
melahirkan, maupun gizi buruk. (Contoh
Obat : Epogen, obat anemia yang
disuntikan)
11. Hemofili
Penyakit ini ditandai dengan darah yang sukar membeku.
Penyakit ini merupakan penyakit bawaan/keturunan.
12.Hipertensi
Diagnosa dari
penyakit hipertensi ini biasanya disebabkan karena berdasarkan data-data
anamnesis atau berupa riwayat keluarga, faktor resiko dan juga gejala klinis
yang dialami oleh penderita, pemeriksaan jasmani, dan terutama pemeriksaan
tekanan darah, dan juga pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang
seperti foto dada dan rekam jantung. Gejala
penyakit hipertensi darah tinggi untuk menguatkan diagnosis hipertensi salah
satunya adalah adanya riwayat penyakit hipertensi pada kedua orang tua, karena
hal ini bisa memperbesar dugaan kearah hipertensi primer. Usia
penderita juga menjadi salah satu penyebab dari masalah penyakit hipertensi.
Biasanya gejala penyakit hipertensi darah tinggi ditandai dengan
meningkatnya tekanan darah. Dan
gejala-gejala misalnya seperti sakit kepala, mimisan, dan juga pusing, atau
juga migren yang sering ditemukan sebagai salah satu gejala penyakit hipertensi
darah tinggi. Gejala penyakit hipertensi darah tinggi bisa menimbulkan masalah
komplikasi dan bisa disertai dengan penyakit yang lainnya. Biasanya penyakit
ini muncul dengan bersamaan yang justru bisa memperburuk kerusakan suatu
organ. Komplikasi yang terjadi salah satunya adalah penyakit jantung koroner.
Komplikasi hipertensi dengan penyakit jantung koroner ini
sebagai akibat dari terjadinya pengapuran yang terjadi pada dinding pembuluh
darah jantung. Penyempitan yang terjadi pada lubang pembuluh darah jantung ini
biasanya menyebabkan masalah berkurangnya suatu aliran darah pada beberapa
bagian dari otot jantung. Hal ini bisa menyebabkan rasa nyeri yang sakit
di dada dan bisa berakibat gangguan pada masalah otot jantung. Bahkan, bisa
juga menyebabkan timbulnya masalah serangan jantung.
Komplikasi lainnya adalah masalah gagal jantung, tekanan darah tinggi yang kemudian memaksa otot jantung
untuk tetap bekerja lebih berat dalam memompa darah. Kondisi ini bisa
menyebabkan masalah otot jantung yang kemudian menebal dan meregang sehingga
daya pompa otot kemudian mengalami penurunan, dan bisa menyebabkan kegagalan
pada kerja jantung secara umum.
Pengobatan hipertensi biasanya dikombinasikan dengan
beberapa obat;
Diuretic
{Tablet Hydrochlorothiazide (HCT), Lasix (Furosemide)}. Merupakan golongan obat hipertensi dengan proses
pengeluaran cairan tubuh via urine. Tetapi karena potassium berkemungkinan
terbuang dalam cairan urine maka pengontrolan konsumsi potassium harus
dilakukan. Beta-blockers {Atenolol (Tenorim), Capoten (Captopril)}. Merupakan
obat yang dipakai dalam upaya pengontrolan tekanan darah melalui proses
memperlambat kerja jantung dan memperlebar (vasodilatasi) pembuluh darah. Calcium channel blockers {Norvasc
(amlopidine), Angiotensinconverting
enzyme (ACE)}. Merupakan salah satu obat yang biasa dipakai dalam
pengontrolan darah tinggi atau Hipertensi melalui proses rileksasi pembuluh
darah yang juga memperlebar pembuluh darah.
13. Hipotensi
Penyakit ini merupakan keadaan yang berlawanan dengan
hipertensi, yaitu suatu keadaan di mana tekanan darah seseorang turun di bawah
tekanan darah normal.
14. Varises
Seseorang yang menderita penyakit ini akan mengalami
pelebaran pada pembuluh balik (vena), kebanyakan terdapat pada bagian kaki atau
betis. Penyebabnya adalah aliran darah yang tidak lancar. Ini sering dialami
oleh seseorang yang banyak melakukan kegiatan dengan berdiri dan sering pula
dialami wanita yang sedang hamil.
15. Hemoroid (Wasir)
Tanda-tanda penyakit ini, yaitu adanya pelebaran pembuluh
balik (vena) yang terdapat di bagian dubur. Faktor pencetus biasanya karena
aktivitas mengejan.
16. Sklerosis
Sklerosis ditandai dengan adanya pengerasan pada pembuluh
nadi. Pengerasan
ini disebabkan oleh endapan senyawa lemak maupun kapur.
BAB V
KESIMPULAN
Dari kesimpulan pada hasil pengamatan ,menghasilkan :
·
Aliran darah pada kecebong pada arteri di
mulai pada kepala menuju ekor Arteri
atau (pembuluh nadi) pada kecebong, membawa darah meninggalkan jantung, dan
sebaliknya pada pembuluh darah vena, dimulai dari ekor menuju kepala, karena
pembuluh darah vena pembawa darah.
·
Diameter pembuluh darah pada kecebong, diameter
arteri lebih kecil di bandingkan diameter pembuluh darah vena, ukuran dimeter
arteri 25 mm.
·
Kecepatan aliran darah arteri lebih cepat
karena adanya oksigen yang mempercepat aliran darah dan adanya serat elastis.
·
Dinding pembuluh darah pada arteri lebih
tebal dan elastis. Arteri memeliki 4 dinding pembuluh darah, ini yang menyebabkan
diameter pembuluh darah lebih kecil. Arteri tidak mempunyai katup (pembuluh
darah balik)
Ø Lapisan pertama, pelindung luar
Ø Lapian kedua, otot (otot polos) dan erat elastis
Ø Lapisan ketiga, jaringan ikat berwarna kuning
Ø Lapisan keempat, didalam (endothelium)
·
Sedangkan vena,dinding pembuluh darah tipis
dan lebar vena memiliki dua dinding lapisan luar dan dalam. Vena memiliki daun
katup yang berfungsi sebagai faktor cepat atau lambat darah mengalir.
·
Fungi arteri dan vena sama-sama berfungsi sebagai
oksigen untuk pernafasan, sebagai sumber kehidupan,proses nutrisi dan proses
pada otak.
DAFTAR PUSTAKA
Frandson, 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Gadjah
Mada University Press. Yogyakarta.
Pearce, E.,2004. Anatomi dan Fisiologi Manusia untuk Paramedis.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Syaifuddin,2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa
Keperawatan. Buku kedokteran EGC. Jakarta.
Wulangi,kartolo.S. 1993. Prinsip-prinsip
Fisiologi Hewan. Bandung: Jurusan Biologi ITB.
Aaronson, Philip I. and Jeremy P. T.
Ward. 2010. At a Glance Sistem Kardiovaskuler Edisi Ketiga. Jakarta:
Erlangga.
Anderson,
Paul D. 2008. Anatomi & Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta :
EGC.
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi
dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC.
Watson, Roger. 2002. Anatomi
dan Fisiologi untuk Perawat. Jakarta :
EGC.
Gambar : http://intankurnialussa13081.blogspot.com/2012/11/peredaran-darah-terbuka-kecebong_23.html (Diakses Tanggal 19-Maret-2014; 22.41 WIB).
Download PDF DISINI
Artikel Terkait
Luangin waktumu untuk Share this article with your friends