LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
MATA MANUSIA
KELOMPOK/GELOMBANG : 1 / 2
Ahmad Rois (1304015003)
Astie Afriani (1304015078)
Lisa Yuliana (1304015284)
Rostuti (1304015460)
Yohana Zerlinda (1304015558)
KELAS
: 2G
DOSEN
PEMBIMBING
Dwitiyanti, M. Farm, Apt
FAKULTAS
FARMASI DAN SAINS
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berkembangannya peradaban manusia membuat orang
mencari dan memperluas ilmu pengetahuan yang mereka miliki disegala bidang
keilmuan seperti ilmu biologi. Biologi mempelajari tentang makhluk hidup,
interaksi antara makhluk hidup yang satu
dengan yang lain serta interaksi dengan lingkungannya. Salah satu makhluk hidup
yang dikaji dalam biologi adalah manusia, dimana dalam ilmu biologi kita
mempelajari dari sisi anatomi dan fisiologi tubuh manusia, sehingga dalam ilmu
biologi terdapat cabang ilmu yang khusus membahas anatomi dan fisiologi tubuh
manusia. Berbicara tentang anatomi manusia berarti kita akan berbicara tentang
potongan tubuh manusia Karena anatomi berasal dari bahasa yunani yang terdiri
dari ana yang artinya memisah-misahkan atau mengurai. Dan tomos yang artinya
memotong-motong, jadi anatomi berarti mengurai dan memotong. Ilmu bentuk dan
susunan tubuh di peroleh dengan cara mengurai badan melalui potongan
bagian-bagian dari badan dan hubungan alat tubuh satu dengan yang lainnya
sedangkan fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal fungsi atau pekerjaan
dari tiap jaringan tubuh atau bagian dai alat
tubuh tersebut dan untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada tubuh
orang sakit kita harus terlebih dahulu mengetahui struktur dan fungsi tiap
alat-alat dari susunan tubuh manusia yang sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Tubuh manusia terbentuk atas banyak jaringan dan organ yang masing- masing
memiliki tugas dan fungsi khusus. Tubuh manusia terdiri dari sel, jaringan,
organ, dan system organ. Dalam tubuh manusia disusun oleh rangka, dimana rangka
ini diliputi oleh otot-otot yang juga menyusun tubuh dan melindungi organ lain
dalam tubuh mahluk hidup.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan
masalah dalam laporan ini, hanya sebatas membahas tentang golongan darah, untuk
lebih mengetahui detail tentang mata manusia. Kemudian timbul pertanyaan di
benak kami:
“Bagaimana cara mengetahui pembagian
mata pada manusia?”
Dengan
modal pertanyaan di atas, kami berharap akan menemukan jawaban yang tepat
supaya kita dapat mengetahui labih jauh tentang mata pada manusia.
1.3 Tujuan Praktikum
1.
Mengetahui fungsi dari bagian-bagian
mata tersebut.
2.
Mengetahui bagaiman proses kita dapat
melihat benda.
3.
Mengetahui jenis penyakit atau
kelainan pada mata manusia.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Mata Manusia
Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia mata
merupakan alat indra yang terdapat pada manusia. Secara konstan mata
menyesuaikan jumlah cahaya yang masuk, memusatkan perhatian pada objek yang
dekat dan jauh serta menghasilkan gambaran yang kontinu yang dengan segera
dihantarkan ke otak. Organ pada mata manusia terbagi menjadi 2 yaitu organ luar
dan organ dalam. Mata adalah organ
penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak
lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap.
Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual. Mata
mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna.
Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk
otot-otot penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak,
dan bulu mata. Secara konstan mata menyesuaikan jumlah cahaya yang masuk,
memusatkan perhatian pada objek yang dekat dan jauh serta menghasilkan gambaran
yang kontinu yang dengan segera dihantarkan ke otak.
BAB III
METODOLOGI
PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan
Tempat
Pada
praktikum tentang rangka, dan organ reproduksi wanita, di lakukan di
Laboratorim Anatomi Fisiologi Manusia Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
Fakultas Farmasi dan Sains di lantai satu, praktikum tentang materi ini
dilakukan selama 2 kali pertemuan yaitu pada hari Senin, 14 April 2014, dan
pada hari Senin, 21 April 2014. Praktikum ini dimulai pada pukul 10.30 – 13.00
WIB.
3.2 Alat
Adapun alat
yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1.
Alat peraga
mata pada manusia.
3.3 Bahan
Adapun bahan
yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1.
Bagian-bagian
mata yang ada pada manusia.
3.4 Prosedur Kerja
Adapun cara
kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.
Pembagian
materi untuk setiap kelompok.
2. Kelompok yang mendapatkan giliran untuk
persentasi, langsung menyampaikan presentasi materi yang mereka dapatkan.
3. Selain mempresentasikan dengan berbicara dan
menulis di depan, kelompok yang sedang persentasi juga menggunakan alat peraga
untuk mempermudah dalam memahami materi yang disampaikan.
4. Selain menunjukan bagian-bagian yang ada pada alat
peraga, kelompok yang berpresentasi juga harus menyebutkan fungsi dari setiap
organ-organ yang mereka sebutkan.
5. Setelah selesai menyebutkan nama dan fungsi dari
organ-organ yang dipresentakasikan, kelompok yang sedang berpresentasi juga
harus memberikan contah penyakit yang berhubungan dengan alat peraja yang
mereka gunakan dan memberikan solusi untuk pengobatan ataupun untuk pencegahan.
6. Jika semua itu sudah di lakukan, kelompok harus
membuka sesi tanya jawab antar mahasiswa yang memberikan materi ataupun yang
mendengarkan materi yang sedang dibahas.
7. Jika sudah selesai, berikan kesimpulan terhadap
presentasi yang telah disampaikan.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Praktikum
A. Hasil
Dari hasil praktikum tentang mata yang telah kami
lakukan, data yang dapat kami ambil yaitu berupa nama-nama bagian mata yang ada
pada alat peraga. Nama-nama tersebut berdasarkan nomor-nomor yang telah
ditandai disetip alat peraga mata yang ada di laboratorim. Urutan- urutannya
adalah sebagai berikut :
Data Hasil Pengamatan :
No.
|
Nama Organ
|
Fungsi Organ
|
1.
|
||
2.
|
||
3.
|
||
4.
|
||
5.
|
||
6.
|
||
7.
|
||
8.
|
||
9.
|
||
10.
|
||
11.
|
||
12.
|
||
13.
|
||
14.
|
||
15.
|
||
16.
|
||
17.
|
||
18.
|
||
19.
|
||
20.
|
||
21.
|
B. Pembahasan
Pada manusia mata merupakan alat indra yang
terdapat pada manusia. Secara konstan mata menyesuaikan jumlah cahaya yang
masuk, memusatkan perhatian pada objek yang dekat dan jauh serta menghasilkan
gambaran yang kontinu yang dengan segera dihantarkan ke otak. Pada tubuh manusia organ mata sangatlah
penting karan fungsinya untuk melihat suatu benda atau bayangan nyata.
Organ
pada mata manusia terbagi menjadi 2 yaitu organ luar dan organ dalam.
1.
Organ
Luar
Pada
mata manusia yang termasuk organ mata bagian luar antara lain yaitu : a. Bulu
mata berfungsi menyaring cahaya yang akan diterima. b. Alis mata berfungsi
menahan keringat agar tidak masuk ke bola mata. c. Kelopak mata berfungsi untuk
menutupi dan melindungi mata.
2.
Organ
Dalam
Bagian-bagian
pada organ mata bekerjasama mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke otak
untuk dapat dicerna oleh sistem saraf manusia. Bagian-bagian tersebut adalah :
a.
Kornea
Merupakan
bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari sumber cahaya.
b.
Sklera
Merupakan
bagian dinding mata yang berwarna putih. Tebalnya rata- rata 1 milimeter tetapi pada irensi otot, menebal menjadi 3 milimeter.
c.
Pupil
dan Iris dari kornea
Cahaya
akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke
bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan yang
gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi
oleh iris di sekelilingnya.Iris berfungsi sebagai diafragma. Iris inilah
terlihat sebagai bagian yang berwarna pada mata
d.
Lensa
Mata
Lensa
mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina. Fungsi lensa
mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik
kuning retina. Untuk melihat objek yang jauh (cahaya datang dari jauh), lensa
mata akan menipis. Sedangkan untuk melihat objek yang dekat (cahaya datang dari
dekat), lensa mata akan menebal.
e.
Retina
atau Selaput jala
Retina
adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina
yang disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan ke saraf
optik.
f.
Saraf
optic
Saraf
yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak.
2.2 Proses Melihat
Proses penglihatan terjadi secara
bertahap. Saat mata melihat benda, kumpulan cahaya (foton) bergerak dari benda
menuju mata. Cahaya ini menembus lensa mata yang selanjutnya membiaskannya dan
menjatuhkannya secara terbalik di retina mata – bagian belakang mata. Sinar
yang jatuh di retina mata ini di ubah menjadi sinyal-sinyal listrik dan
diteruskan oleh syaraf-syaraf neuron ke sebuah bintik kecil di bagian belakang
otak yang disebut pusat penglihatan. Di dalam pusat penglihatan inilah, sinyal
listrik ini diterima sebagai sebuah bayangan setelah mengalami sederetan
proses. Dalam bintik kecil inilah sebenarnya penglihatan terjadi, di bagian
belakang otak yang sama sekali gelap dan terlindung dari cahaya. Saat
mengatakan “kita melihat”, sebenarnya kita hanya melihat efek-efek impuls yang
sampai ke mata kita dan diteruskan ke otak kita setelah diubah menjadi
sinyal-sinyal listrik. Jadi, saat kita mengatakan “kita melihat”, sebenarnya
kita hanya melihat sinyal- sinyal listrik di dalam otak kita.
2.3
Sistem Kerja Mata
Mata manusia memiliki cara kerja otomatis yang sempurna,
mata dibentuk dengan 40 unsur utama yang berbeda dan ke semua bagian ini
memiliki fungsi penting dalam proses melihat kerusakan atau ketiadaan salah
satu fungsi bagiannya saja akan menjadikan mata mustahil dapat melihat. Lapisan
tembus cahaya di bagian depan mata adalah kornea, tepat di belakangnya terdapat
iris, selain memberi warna pada mata, iris juga dapat mengubah ukurannya secara
otomatis sesuai kekuatan cahaya yang masuk, dengan bantuan otot yang melekat
padanya. Misalnya ketika berada di tempat gelap iris akan membesar untuk
memasukkan cahaya sebanyak mungkin. Ketika kekuatan cahaya bertambah, iris akan
mengecil untuk mengurangi cahaya yang masuk ke mata. Sistem pengaturan otomatis
yang bekerja pada mata bekerja sebagaimana berikut.
Ketika cahaya mengenai mata sinyal saraf terbentuk dan
dikirimkan ke otak, untuk memberikan pesan tentang keberadaan cahaya, dan
kekuatan cahaya. Lalu otak mengirim balik sinyal dan memerintahkan sejauh mana otot di sekitar
iris harus mengerut. Bagian mata lainnya yang bekerja bersamaan dengan struktur
ini adalah lensa. Lensa bertugas memfokuskan cahaya yang memasuki mata pada
lapisan retina di bagian belakang mata. Karena otot-otot di sekeliling lensa
cahaya yang datang ke mata dari berbagai sudut dan jarak berbeda dapat selalu
difokuskan ke retina. Semua sistem yang telah kami sebutkan tadi berukuran
lebih kecil, tapi jauh lebih unggul daripada peralatan mekanik yang dibuat untuk meniru desain mata
dengan menggunakan teknologi terbaru,
bahkan sistem perekaman gambar buatan paling modern di dunia
ternyata masih terlalu sederhana jika dibandingkan mata. Jika kita renungkan
segala jerih payah dan pemikiran yang dicurahkan untuk membuat alat perekaman
gambar buatan ini kita akan memahami betapa jauh lebih unggulnya teknologi
penciptaan mata. Jika kita amati
bagian-bagian lebih kecil dari sel sebuah mata maka kehebatan penciptaan ini semakin terungkap. Anggaplah kita
sedang melihat mangkuk kristal yang penuh
dengan buah-buahan, cahaya
yang datang dari mangkuk ini ke mata kita menembus kornea dan iris kemudian
difokuskan pada retina oleh lensa jadi apa yang terjadi pada retina, sehingga
sel-sel retina dapat merasakan adanya cahaya ketika partikel cahaya yang
disebut foton mengenai
sel-sel retina. Ketika itu mereka menghasilkan efek rantai layaknya sederetan
kartu domino yang tersusun
dalam barisan rapi. Kartu domino pertama dalam sel retina adalah sebuah molekul
bernama 11-cis retinal. Ketika sebuah foton mengenainya molekul ini
berubah bentuk dan kemudian mendorong perubahan protein lain yang
berikatan kuat dengannya yakni rhodopsin.
Kini rhodopsin
berubah menjadi suatu bentuk yang memungkinkannya berikatan dengan protein lain
yakni transdusin. Transdusin ini sebelumnya sudah ada
dalam sel namun belum dapat bergabung dengan rhodopsin karena ketidak sesuaian
bentuk. Penyatuan ini kemudian diikuti gabungan satu molekul lain yang
bernama GTP kini dua protein yakni rhodopsin dan transdusin serta 1 molekul kimia bernama GTP
telah menyatu tetapi proses sesungguhnya baru saja dimulai senyawa bernama GDP
kini telah memiliki bentuk sesuai untuk mengikat satu protein lain bernama phosphodiesterase yang
senantiasa ada dalam sel. Setelah berikatan bentuk molekul yang dihasilkan akan
menggerakkan suatu mekanisme yang akan memulai serangkaian reaksi kimia dalam sel.
Mekanisme ini menghasilkan reaksi ion dalam sel dan
menghasilkan energi
listrik, energi ini merangsang
saraf-saraf yang terdapat tepat di belakang sel retina. Dengan demikian
bayangan yang ketika mengenai mata berwujud seperti foton cahaya ini meneruskan
perjalanannya dalam bentuk sinyal listrik. Sinyal ini berisi
informasi visual objek di luar mata. Agar mata dapat melihat sinyal listrik
yang dihasilkan dalam retina harus diteruskan dalam pusat penglihatan di otak.
Namun sel-sel saraf tidak berhubungan langsung satu sama lain ada celah kecil
yang memisah titik-titik sambungan mereka lalu bagaimana sinyal listrik ini
melanjutkan perjalanannya di sini serangkaian mekanisme rumit terjadi energi
listrik diubah menjadi energi kimia tanpa kehilangan informasi yang sedang
dibawa dan dengan cara ini informasi diteruskan dari satu sel saraf ke sel
saraf berikutnya. Molekul kimia pengangkut ini yang terletak pada titik
sambungan sel-sel saraf berhasil membawa informasi yang datang dari mata dari
satu saraf ke saraf yang lain. Ketika dipindahkan ke saraf berikutnya, sinyal ini diubah
lagi menjadi sinyal listrik dan melanjutkan perjalanannya ke tempat titik
sambungan lainnya. Dengan cara ini sinyal berhasil mencapai pusat penglihatan
pada otak, di sini
sinyal tersebut dibandingkan informasi yang ada di pusat memori dan bayangan
tersebut ditafsirkan akhirnya kita dapat melihat mangkuk yang penuh
buah-buahan sebagaimana kita saksikan sebelumnya karena adanya sistem sempurna yang
terdiri atas ratusan komponen kecil ini dan semua rentetan peristiwa yang
menakjubkan ini terjadi pada waktu kurang dari 1 detik.
2.4
Kelainan atau Penyakit pada Mata
Penyakit pada mata banyak jenisnya.
Mulai dari yang dapat menular hingga tidak menular. Berikut ini adalah
nama-nama penyakit gangguan pada mata.
1. Mata Katarak
Katarak merupakan penyakit kerusakan
pada mata yang membuat lensa mata menjadi rabun dan berselaput. Permukaan lensa
mata menjadi keruh dan cahaya tidak dapat masuk ke dalam. Sehingga, kita
mengalami kurang jelas dalam penglihatan. Bahkan jika tidak cepat ditangani
akan menimbulkan kebutaan total. Penyebab penyakit ini dikarenakan oleh kontak
mata dengan sinar ultra violet ataupun radiasi dalam waktu yang lama. Katarak
umumnya banyak menyerang para lansia.
Gejala yang ditimbulkan katarak
yaitu penglihatan menjadi buram dan tingkat ketajaman mata berkurang. Para
penderita katarak hendaknya cepat mengonsulatasikan ke dokter mata agar segera
diatasi. Untuk mencegah penyakit ini biasanya dengan konsumsi makanan yang
banyak mengandung vitamin A.
2. Mata Belekan (konjungtivitis).
Gangguan mata belekan adalah
penyakit yang paling sering dialami oleh semua orang. Penyebab penyakit ini,
yaitu infeksi bakteri atau virus. Biasanya orang yang terkena penyakit ini
matanya akan berubah menjadi merah, rasa nyeri pada otot mata, pembengkakan,
dan banyaknya kotoran mata yang keluar dari pelupuk mata. Gejala dari belekan
dapat kita rasakan ketika bangun tidur. Apabila bulu mata saling menempel,
susah dibuka karena cairan yang lengket dan mata menjadi sangat pedih ketika
melihat sesuatu dalam waktu yang lama kemungkinan Anda terserang penyakit
tersebut. Penyakit belekan sering terjadi pada anak-anak dan cepat menular
kepada orang dewasa. Cara mengobatinya biasanya menggunakan salep ataupun obat
tetes khusus infeksi mata yang dapat dibeli di apotek. Namun, ada juga yang
menggunakan obat tradisional, seperti daun sirih. Daun sirih direndam dengan
air hangat, kemudian basuh mata anda dengan air daun sirih. Diamkan beberapa
saat agar air daun sirih dapat meresap ke dalam permukaan mata kita. Lakukan
dengan teratur hingga mata sembuh. Usahakan agar mata tidak sering dikucek
karena banyak kuman yang menempel di permukaan tangan. Jika kuman tersebut
masuk ke dalam mata, maka belekan pun akan menjadi lebih lama sembuh. Virus
penyebab mata belekan biasanya terdapat di daerah yang kumuh dan genangan air
yang kotor atau air banjir. Untuk mencegahnya, sebaiknya Anda jangan melakukan
kontak mata langsung dengan penderita belekan.
3. Miopi.
Miopi yakni seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak jauh. Biasanya terjadi pada pelajar. Dapat dibantu dengan kacamata berlensa cekung.
Miopi yakni seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak jauh. Biasanya terjadi pada pelajar. Dapat dibantu dengan kacamata berlensa cekung.
4. Hipermetropi.
Hipermetropi yaitu seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat dari mata. Dapat dibantu dengan kacamata berlensa cembung.
Hipermetropi yaitu seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat dari mata. Dapat dibantu dengan kacamata berlensa cembung.
5. Presbiopi.
Presbiopi adalah seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat maupun berjarak jauh. Dapat dibantu dengan kacamata berlensa rangkap. Biasa terjadi pada lansia.
Presbiopi adalah seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat maupun berjarak jauh. Dapat dibantu dengan kacamata berlensa rangkap. Biasa terjadi pada lansia.
6. Kerabunan dan Kebutaan.
Buta berarti seseorang tidak dapat
melihat benda apa pun sama sekali. Buta bisa saja diakibatkan keturunan, maupun
kecelakaan. Rabun berarti
seseorang hanya dapat melihat dengan samar-samar. Orang-orang yang buta maupun
rabun biasanya "membaca" menggunakan jari-jarinya dengan alat
bantu berupa huruf Braille.
Buta warna adalah suatu kondisi
seseorang tidak mampu merepresentasikan warna. Buta warna total sama
sekali tidak dapat membedakan warna, yang dapat dilihat hanyalah warna hitam, abu-abu, dan putih (grey
scale). Sedangkan jika tidak bisa membedakan warna tertentu
disebut buta warna parsial. Buta warna biasanya merupakan penyakit
turunan, artinya jika seseorang buta warna, pasti anaknya juga mewarisi gen
buta warna, namun belum tentu menderita buta warna.
8. Astigmatis.
Ketidakaturan
lengkung-lengkung permukaan bias mata yang berakibat cahaya tidak fokus pada
satu titik retina (bintik kuning). Dapat dibantu dengan kacamata
silinder/Operasi refraktif.
Rabun senja adalah penyakit mata yang
disebabkan karena mata kekurangan vitamin A. Penderita biasanya tidak bisa
melihat pada saat sore hari saja.
2.5Gejala Penyakit Mata
Segera temui dokter
mata, jika mengalami tanda-tanda sebagai berikut :
a. Nyeri yang
sangat hebat pada mata (glaucoma atau infeksi akut).
b. Pandangan kabur
mendadak.
c. Mata merah
disertai sakit kepala, mual, dan muntah (infeksi akut).
d. Ada sensasi
benda asing dalam mata, sekret atau cairan yang mengalir dari mata,
disertai
adanya riwayat goresan pada mata, paparan terhadap bahan kimia, atau partikel
yang berterbangan.
e. Melihat bercak
atau untaian hitam yang melayang-layang
(floaters atau sobek/bocorny/retina
mata).
f. Melihat kilatan/kedipan cahaya
(sobek/lepasnya retina mata).
g. Pandangan
terhalang atau seperti melihat di dalam terowongan (tunnel vision atau
glaucoma).
h. Terdapat
benjolan disertai luka di kelopak mata yang tidak sembuh-sembuh walau sudah
diobati.
i. Mata yang menonjol (proptosis).
j. Muncul pandangan ganda/double secara
mendadak.
BAB
V
KESIMPULAN
Organ pada
mata manusia terbagi menjadi 2 yaitu organ luar dan organ dalam. Organ mata
bagian luar yaitu terdiri dari Bulu mata berfungsi menyaring cahaya yang akan
diterima. Alis mata berfungsi menahan keringat agar tidak masuk ke bola mata.
Kelopak mata berfungsi untuk menutupi dan melindungi mata. Sedangkan mata
bagian dalam yaitu terdiri dari Kornea, Sklera, Pupil dan Iris, Lensa mata,
Retina atau selaput jala dan Saraf optic.
Artikel Terkait
Luangin waktumu untuk Share this article with your friends