LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
RANGKA ATAS DAN ORGAN REPRODUKSI WANITA
KELOMPOK/GELOMBANG : 1 / 2
Ahmad Rois
(1304015003)
Astie
Afriani (1304015078)
Lisa
Yuliana (1304015284)
Rostuti
(1304015460)
Yohana
Zerlinda (1304015558)
KELAS : 2G
DOSEN PEMBIMBING
Dwitiyanti,
M. Farm, Apt
FAKULTAS
FARMASI DAN SAINS
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berkembangannya zaman manusia membuat
orang mencari dan memperluas ilmu pengetahuan yang mereka miliki disegala
bidang keilmuan seperti ilmu biologi. Biologi mempelajari tentang makhluk
hidup, interaksi antara makhluk hidup yang satu dengan yang lain serta
interaksi dengan lingkungannya. Salah satu makhluk hidup yang dikaji dalam
biologi adalah manusia, dimana dalam ilmu biologi kita mempelajari dari sisi
anatomi dan fisiologi tubuh manusia, sehingga dalam ilmu biologi terdapat
cabang ilmu yang khusus membahas anatomi dan fisiologi tubuh manusia.
Berbicara tentang anatomi manusia
berarti kita akan berbicara tentang potongan tubuh manusia Karena anatomi
berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari ana yang artinya memisah-misahkan
atau mengurai. Dan tomos yang artinya memotong-motong, jadi anatomi berarti
mengurai dan memotong. Ilmu bentuk dan susunan tubuh di peroleh dengan cara
mengurai badan melalui potongan bagian-bagian dari badan dan hubungan alat
tubuh satu dengan yang lainnya sedangkan fisiologi adalah ilmu yang mempelajari
faal fungsi atau pekerjaan dari tiap jaringan tubuh atau bagian dai alat tubuh tersebut dan untuk mengetahui perubahan
yang terjadi pada tubuh orang sakit kita harus terlebih dahulu mengetahui struktur
dan fungsi tiap alat-alat dari susunan tubuh manusia yang sehat dalam kehidupan
sehari-hari. Tubuh manusia terbentuk atas banyak jaringan dan organ yang
masing- masing memiliki tugas dan fungsi khusus.
Tubuh manusia terdiri dari sel,
jaringan, organ, dan system organ. Dalam tubuh manusia disusun oleh rangka,
dimana rangka ini diliputi oleh otot-otot yang juga menyusun tubuh dan
melindungi organ lain dalam tubuh mahluk hidup.
Selain kami melakukan praktikum tentang rangka, kami juga melakukan
praktikum tentang telinga, mata, kulit, organ dalam pria dan wanita, dan organ-
oragan reproduksi yang ada pada pria dan wanita.
Organ-organ yang ada pada manusia itu
sangat komplit, maka dari itu kami akan membahas dari setiap materi yang akan
kami amati, untuk itu sangatlah penting bagi kami agar bisa mengetahui dari
setiap organ yang ada pada manusia, baik itu rangka, telinga, mata, kulit,
organ dalam pria dan wanita, dan organ-organ reproduksi yang ada pada pria dan
wanita.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam laporan ini, hanya sebatas membahas
tentang golongan darah, untuk lebih mengetahui detail tentang Rangka atas pada
manusia dan organ reproduksi pada manusia. Kemudian timbul pertanyaan di benak
kami:
“Bagaimana cara mengetahui pembagian rangka atas pada
manusia?”
“Bagaimana cara mengetahi pembagian
organ reproduksi wanita?”
Dengan modal pertanyaan di atas,
kami berharap akan menemukan jawaban yang tepat supaya kita dapat mengetahui
labih jauh tentang Rangka atas pada manusia dan Sistem Reproduksi pada Wanita.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun
tujuan dari praktikum yang kami lakukan antar lain :
1.
Mengetahui pembagian antara rangka
atas pada tubuh manusia.
2.
Mengetahui bagian-bagian dari rangka
atas pada tubuh manusia.
3.
Mengetahui fungsi dari setiap rangka
yang kita teliti.
4.
Mengetahu kelainan pada tulang/
rangka.
5.
Mengetahui pembagian organ reproduksi
wanita.
6.
Mengetahui bagian-bagian dari organ
reproduksi pada wanita.
7.
Mengetahi fungsi organ reproduksi
wanita.
8.
Mengertahui kelainan pada organ
reproduksi wanita.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Rangka
Menurut Wikipedia Indonesia, rangka
merupakan sistem penyokong organisme. Sistem penyokong ini bertindak sebagai
bingkai tubuh yang tegar. Biasanya rangka ini tersusun dari kalsium.
Fungsi
dari rangka pada manusia antara lain :
¥ Sebagai
alat gerak aktif.
¥ Sebagai
pelindung organ vital.
¥ Tempat
terbentuknya sel-sel darah.
¥ Tempat
melekatnya otot.
¥ Memberi
bentuk tubuh.
¥ Tempat
pembentukan garam mineral.
¥ Menegakkan
tubuh.
Menurut
(Syarifuddin,
2006: 145) tulang diklasifikasikan menurut bentuknya terbagi atas:
1. Tulang panjang, yaitu tulang yang berbentuk silindris,
yang terdiri dari diafisis dan epifisis yang berfungsi untuk menahan
berat tubuh dan berperan dalam pergerakan.
2.
Tulang pendek, yaitu tulang yang berstruktur kuboid
yang biasanya ditemukan berkelompok yang berfungsi memberikan kekuatan
kekompakan pada area yang pergerakannya terbatas.
3.
Tulang pipih, yaitu tulang yang strukturnya mirip
lempeng yang berfungsi untuk memberikan suatu permukaan yang luas untuk
perlekatan otot dan memberikan perlindungan.
4.
Tulang ireguler,
yaitu tulang yang bentuknya tidak beraturan dengan struktur tulang yang sama
dengan tulang pendek.
5. Tulang sesamoid,
yaitu tulang kecil bulat yang masuk dalam formasi persendian yang bersendian
yang bersambungan dengan kartilago, ligament, atau tulang lainnya.
Pengelompokan
rangka pada tubuh manusia terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Skeleton Aksial
Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros
tubuh dan memberikan dukungan dan perlindungan pada organ di kepala, leher dan
badan. Skeleton aksial terdiri dari:
a.
Tulang Tengkorak (Skull)
b.
Tulang dada (Strenum)
c.
Tulang rusuk (Costae)
d.
Ruas-ruas tulang belakang (Vertebrae)
2. Skeleton Apendikular
Tersusun atas tulang tulang yang merupakan
tambahan dari skeleton axial. Skeleton axial terdiri dari :
a.
Anggota gerak atas
b.
Anggota gerak bawah
3. Bagian akhir dari ruas-ruas
tulang belakang seperti sakrum dan tulang coccyx.
2.2 Telinga
Menurut Wikipedia Indonesia, telinga
merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi/mengenal suara & juga banyak berperan
dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Telinga pada hewan vertebrata memiliki
dasar yang sama dari ikan sampai manusia, dengan beberapa variasi sesuai dengan
fungsi dan spesies. Setiap vertebrata memiliki satu pasang telinga, satu sama
lainnya terletak simetris pada bagian yang berlawanan di kepala, untuk menjaga
keseimbangan dan lokalisasi suara. Suara adalah bentuk energi yang bergerak
melewati udara, air, atau benda lainnya, dalam sebuah gelombang. Walaupun
telinga yang mendeteksi suara, fungsi pengenalan dan interpretasi dilakukan di
otak dan sistem saraf pusat. Rangsangan suara disampaikan ke otak melalui saraf
yang menyambungkan telinga dan otak (nervus vestibulokoklearis).
Bagian-bagian
telinga pada manusia ada tiga :
1.
Telinga luar.
2.
Telinga tengah.
3.
Telinga dalam.
2.3 Mata
Menurut
Wikipedia
Indonesia mata merupakan alat indra yang terdapat pada manusia. Secara
konstan mata menyesuaikan jumlah cahaya yang masuk, memusatkan perhatian pada
objek yang dekat dan jauh serta menghasilkan gambaran yang kontinu yang dengan
segera dihantarkan ke otak. Organ pada mata manusia terbagi menjadi 2 yaitu :
1.
Organ luar.
2.
Organ dalam.
2.4 Kulit
Menurut Wikipedia Indonesia, kulit
adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh, merupakan organ
terberat dan terbesar dari tubuh. Secara
embriologis kulit berasal dari dua lapis yang berbeda, lapisan luar adalah
epidermis yang merupakan lapisan epitel berasal dari ectoderm sedangkan lapisan
dalam yang berasal dari mesoderm adalah dermis atau korium yang merupakan suatu
lapisan jaringan ikat.
Kulit
pada manusia memiliki beberapa fungsi antar lain :
1.
Sebagai alat pengeluaran berupa
kelenjar keringat.
2.
Sebagai alat peraba.
3.
Sebagai pelindung organ dibawahnya.
4.
Tempat dibuatnya Vit. D dengan bantuan
sinar matahari.
5.
Pengatur suhu tubuh.
6.
Tempat menimbun lemak.
2.5 Organ dalam Wanita dan Organ dalam Pria
Menurut Wikipedia Indonesia, organ
adalah kumpulan dari beberapa jaringan untuk melakukan fungsi tertentu di dalam
tubuh sedangkan sistem tubuh adalah gabungan dari organ-organ tubuh yang
menjalankan fungsi tertentu. Pada organ dalam
wanita dan organ dalam pria itu hampir memiliki kesamaan tapi walaupun
itu hampir semuanya sama ada yang membedakan di antara organ dalam wanita dan organ
dalam pria tersebut, contohnya kecilnya dari puting susu antara wanita dan pria
sangatlah berbeda.
2.6 Organ Reproduksi Wanita dan Organ Reproduksi Pria
Organ reproduksi adalah bagian-bagian
tubuh yang berfungsi dalam proses melanjutkan keturunan. Menurut Wikipedia
Indonesia, sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ
dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem
reproduksi pada suatu organisme berbeda antara jantan dan betina. Sistem
reproduksi pada perempuan berpusat di ovarium. Pada wanita ovarium berfungsi
menghasilkan ovum dan hormon (estrogen
dan progestron) jika sel telur pada ovarium telah masak, akan dilepaskan
dari ovarium, pelepasan telur dari ovarium disebut ovulasi. kotrasepsi adalah
mencegah trjadinya pembuahan.
Alat
reproduksi pada pria :
1. Sepasang testis, yang terbungkus dalam
kantong skrotum, testis berfungsi sebagai penghasil sperma dan hormon
testosterone.
2. Sepasang epididimis, saluran panjang
berkelok-kelok terdapat di dalam skrotum.
BAB
III
METODOLOGI
PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Pada praktikum tentang rangka, dan
organ reproduksi wanita, di lakukan di Laboratorim Anatomi Fisiologi Manusia
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Fakultas Farmasi dan Sains di lantai
satu, praktikum tentang materi ini dilakukan selama 2 kali pertemuan yaitu pada
hari Senin, 14 April 2014, dan pada hari Senin, 21 April 2014. Praktikum ini
dimulai pada pukul 10.30 – 13.00 WIB.
3.2 Alat
Adapun
alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1.
Alat peraga rangka pada manusia.
2.
Alat peraga organ reproduksi wanita
pada manusia.
3.3 Bahan
Adapun
bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1.
Bagian-bagian rangka yang ada pada
manusia.
2.
Bagian-bagian organ reproduksi wanita
yang ada pada manusia.
3.4 Prosedur kerja
Adapun
cara kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Pembagian materi untuk setiap
kelompok.
2. Kelompok yang mendapatkan giliran
untuk persentasi, langsung menyampaikan presentasi materi yang mereka dapatkan.
3. Selain mempresentasikan dengan
berbicara dan menulis di depan, kelompok yang sedang persentasi juga
menggunakan alat peraga untuk mempermudah dalam memahami materi yang
disampaikan.
4. Selain menunjukan bagian-bagian yang
ada pada alat peraga, kelompok yang berpresentasi juga harus menyebutkan fungsi
dari setiap organ-organ yang mereka sebutkan.
5. Setelah selesai menyebutkan nama dan
fungsi dari organ-organ yang dipresentakasikan, kelompok yang sedang
berpresentasi juga harus memberikan contah penyakit yang berhubungan dengan
alat peraja yang mereka gunakan dan memberikan solusi untuk pengobatan ataupun
untuk pencegahan.
6. Jika semua itu sudah di lakukan,
kelompok harus membuka sesi tanya jawab antar mahasiswa yang memberikan materi
ataupun yang mendengarkan materi yang sedang dibahas.
7. Jika sudah selesai, berikan kesimpulan
terhadap presentasi yang telah disampaikan.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Rangka Atas
A. Hasil
Dari hasil praktikum tentang rangka
yang telah kami lakukan, data yang dapat kami ambil yaitu berupa nama-nama
bagian rangka yang ada pada alat peraga. Nama-nama tersebut berdasarkan
nomor-nomor yang telah ditandai disetip rangka yang ada di laboratorim.
Urutan-urutannya adalah sebagai berikut :
Data
Hasil Pengamatan :
No.
|
Nama Rangka
|
Fungsi Rangka
|
1.
|
Tulang Dahi (Os. Frontal)
|
Melindungi Otak.
|
2.
|
Tulang
Air Mata Lakrimalis)
|
Melindungi kedua bola mata.
|
3.
|
Tulang
Hidung (Os. Nasal)
|
Menyongkong hidung yang lembut.
|
4.
|
Tulang Pipi (Zygomatikus)
|
Pembentuk Wajah/pipi.
|
5.
|
Tulang Rahang Atas (Maksilaris)
|
Menyokong barisan
gigi atas.
|
6.
|
Tulang Rahang Bawah
(Mandibula)
|
Menyongkong barisan
gigi bawah.
|
7.
|
Tulang Leher (Cervical)
|
Menopang kepala
dan melindungi kerongkongan.
|
8.
|
Tulang Selangka (Clavicula)
|
Membentuk bahu,
menghubungkan lengan atas pada batang tubuh.
|
9.
|
Tulang Penghubung
Belikat (Scapula Coracoid)
|
Melindungi bahu.
|
10.
|
Tulang Belikat (Scapula)
|
Melindungi bahu
|
11.
|
Tulang Dada (Strenum)
|
Melindungi organ
dalam jantung dan paru-paru.
|
12.
|
Tulang Rusuk Palsu/
Sejati
(Costae
Sporia)
|
Melindungi
organ dalam jantung, paru-paru, dll.
|
13.
|
Tulang Melayang (Costae fluctuantes)
|
Melindungi organ
dalam ntuk menjadikan supaya bebas bergerak.
|
14.
|
Tulang
punggung
(Os.
vertebrae thoracalis)
|
Melindungi sumsum tulang belakang (mengandung
sel-sel saraf) dan berfungsi sebagai penopang anggota tubuh bagian belakang.
|
15.
|
Tulang
Pinggang
(Os. vertebrae
lumbalis)
|
Membuat
tubuh berdiri tegak, pergerakan, dan melindungi beberapa organ penting. Saat
seseorang berdiri, pinggang berfungsi sebagai penyangga sebagian besar berat
badan.
|
16.
|
Tulang
selangka (Os. Clavicula)
|
Membantu
Keseimabngan.
|
17.
|
Tulang
Ekor (Coccyxgealis)
|
Membantu
Keseimbangan saat duduk.
|
18.
|
Tulang Pinggul (Pelvis)
|
Menyangga berat
tubuh ketika duduk.
|
19.
|
Tulang Lengan (Humerus)
|
Alat
gerak.
|
B. Pembahasan
Pada Tubuh manusia tulang/ rangka
memiliki fungsi yang penting, antara lain fungsi dari tulang adalah sebagai
berikut :
1.
Sebagai alat gerak aktif.
2.
Sebagai pelindung organ vital.
3.
Tempat terbentuknya sel-sel darah.
4.
Tempat melekatnya otot.
5.
Memberi bentuk tubuh.
6.
Tempat pembentukan garam mineral.
7.
Menegakkan tubuh.
Pada
tubuh manusai tulang/ rangka dibagi menjadi dua kelompok yaitu :
1. Skeleton Aksial
Skeleton
Aksial yaitu skeleton yang merupakan sumbu tubuh. Terdiri atas sekelompok
tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan dukungan dan perlindungan pada
organ di kepala, leher dan badan.
Skeleton
aksial terdiri dari:
·
Tulang
Tengkorak (Skull)
Bagian tulang tengkorak terdiri dari:
a.
Tulang dahi berfungsi untuk melindungi
otak dari bagian depan.
b.
Tulang rongga mata berfungsi untuk
melindungi kedua bola mata.
c.
Tulang hidung berfungsi untuk membentuk
bagian hidung/ untuk menyokong
jaringan hidung yang lembut.
d.
Tulang pipi berfungsi untuk membentuk
bagian pipi.
e.
Tulang rahang atas berfungsi untuk
menyokong barisan gigi atas.
f. Tulang rahang bawah berfungsi untuk menyokong
barisan gigi bawah.
Rahang yang dapat bergerak, yaitu untuk menguyah makanan
dan sebagainya.
·
Tulang
Dada (Strenum)
Tulang dada berfungsi untuk melindungi
bagian-bagian organ yang ada di dalamnya.
· Tulang Rusuk (Costae)
Bagian tulang rusk terdiri dari :
a. Tulang rusuk sejati berjumlah tujuh
pasang. Ujung belakangnya melekat pada ruas-ruas tulang belakang, sedangkan
ujung depan melekat pada tulang dada.
b. Tulang rusuk melayang berjumlah dua
pasang. Ujung belakang melekat pada tulang belakang, sedangkan ujung depan
bebas tidak melekat.
c. Tulang rusuk palsu berjumlah tiga
pasang. Ujung belakang melekat pada tulang belakang dengan ujung depan melekat
pada tulang rusuk di atasnya.
·
Ruas-ruas
Tulang Belakang (Vertebrae)
Tulang leher 7 ruas. Pada praktikum yang telah
dilakukan bagian tulang rusk terdiri dari :
a. Tulang
punggung.
b. Tulang
pinggang.
c. Tulang
selangka.
d. Tulang
ekor
2. Skeleton Apendikular
Skeleton apendikular terdiri atas
tungkai atas (tulang anggota depan) dan tungkai bawah (tulang anggota
belakang). Tungkai atas berhubungan dengan tulang aksial pada bahu. Bahu
manusia tersusun atas tulang selangka dan tulang belikat. Tungkai atas dan
tungkai bawah tersusun atas beberapa tulang.
Tungkai bawah berhubungan dengan tulang aksial pada gelang panggul.
Gelang
panggul terdiri atas tulang sakrum yang merupakan persatuan 6 ruas tulang,
yaitu :
a.
Sepasang tulang usus kiri kanan
b.
Sepasang tulang duduk.
c.
Sepasang tulang kemaluan.
Dari
bagian-bagian tulang apendikuler terdapat bagian-bagian tulang seperti berikut
:
a.
Tulang paha (Femur)
b.
Tulang tempurung lutut (Patella)
c.
Tulang betis (Ribula)
d.
Tulang kering (Tibia)
e.
Tulang tumit (Kalkaneus)
f.
Tulang pergelangan kaki (Talus)
g.
Navikula
h.
Kuboid
i.
Tulang kueniform
j.
Tulang telapak kaki (Metafarasal)
k.
Tulang jari kaki
3. Tulang Rawan dan Tulang keras
a.
Tulang Rawan
ü Sifat
: Lunak, Lentur, dan tidak mudah patah.
ü Sel
penyusun : Chondrocyte.
ü Jaringanya
: Banyak mengandung zat perekat dan sedikit mengandung zat kalsium.
b.
Tulang Keras
ü Sifat
: Keras, mudah patah dan kaku.
ü Sel
Penyusun : Osteocyte.
ü Jaringannya
: Banyak mengandung zat kalsium dan sedikit mengandung zat perekat.
4. Proses Pembentukan Tulang
Pada tubuh manusia itu memiliki
rangka/tulang, rangka ini akan selalu tubuh ketika tubuh kita bertambah tinggi,
disini kita akan mengalami proses pembentukan tulang dan pertumbuhan tulang.
Urutan
proses pembentukan dan pertumbuhan tulang antara lain :
a) Tulang rawan pada embrio mengandung
banyak osteoblas, terutama pada bagian tengah epifisis dan bagian tengah
diafisis, serta pada jaringan ikat pembungkus tulang rawan.
b) Osteosit terbentuk dari osteoblas,
tersusun melingkar membentuk sistem Havers. Di tengah sistem Havers terdapat
saluran Havers yang banyak mengandung pembuluh darah dan serabut saraf.
c) Osteosit mensekresikan zat protein
yang akan menjadi matriks tulang. Setelah mendapat tambahan senyawa kalsium dan
fosfat tulang akan mengeras.
d)
Selama terjadi penulangan, bagian
epifisis dan diafisis membentuk daerah antara yang tidak mengalami pengerasan,
disebut cakraepifisis. Bagian ini berupa tulang rawan yang mengandung banyak
osteoblas.
e)
Bagian cakraepifisis terus mengalami
penulangan. Penulangan bagian ini menyebabkan tulang memanjang.
f) Di bagian tengah tulang pipa terdapat
osteoblas yang merusak tulang sehingga tulang menjadi berongga kemudian rongga
tersebut terisi oleh sumsum tulang.
5. Penyakit Pada Tulang
Pada manusia biasanya sering terjadi
kelainan ataupun pernyakit pada tulang, antara lain penyakitnya adalah :
1) Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai
sifat- sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur
tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat akhirnya menimbulkan
kerapuhan tulang. Osteoporosis terbagi menjadi tiga bagian, antara lain :
a) Osteoporosis Primer
Osteoporosis primer
sering menyerang wanita paska menopause dan juga pada pria
usia lanjut dengan
penyebab yang belum diketahui
b) Osteoporosis Sekunder
Sedangkan
osteoporosis sekunder disebabkan oleh penyakit yang berhubungan dengan :
·
Cushing's disease
·
Hyperthyroidism.
·
Hyperparathyroidism.
·
Hypogonadism.
·
Kelainan hepar.
·
Kegagalan ginjal kronis.
·
Kurang gerak.
·
Kebiasaan minum alcohol.
·
Pemakai obat-obatan/corticosteroid.
·
Kelebihan kafein.
·
Merokok.
c) Osteoporosis Anak
Osteoporosis pada
anak disebut Juvenile Idiopathic Osteoporosis.
Osteoporosis juvenil
idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui. Hal
ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang
jelas dari rapuhnya tulang.
·
Gejala
Kepadatan
tulang berkurang secara perlahan, sehingga pada awalnya osteoporosis tidak
menimbulkan gejala. Beberapa penderita tidak memiliki gejala. Jika kepadatan
tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi kolaps atau hancur, maka akan
timbul nyeri tulang dan kelainan bentuk.
Kolaps tulang
belakang menyebabkan nyeri punggung menahun. Tulang belakang yang rapuh bisa
mengalami kolaps secara spontan atau karena cedera ringan. Biasanya nyeri
timbul secara tiba- tiba dan dirasakan di daerah tertentu dari punggung, yang
akan bertambah nyeri jika penderita berdiri atau berjalan. Jika disentuh,
daerah tersebut akan terasa sakit, tetapi biasanya rasa sakit ini akan
menghilang secara bertahap setelah beberapa minggu atau beberapa bulan.
Jika
beberapa tulang belakang hancur, maka akan terbentuk kelengkungan yang abnormal
dari tulang belakang (punuk Dowager), yang menyebabkan ketegangan otot dan
sakit. Tulang lainnya bisa patah, yang seringkali disebabkan oleh tekanan yang
ringan atau karena jatuh. Salah satu patah tulang yang paling serius adalah
patah tulang panggul. Yang juga sering terjadi adalah patah tulang lengan
(radius) di daerah persambungannya dengan pergelangan tangan, yang disebut
fraktur Colles. Selain itu, pada penderita osteoporosis, patah tulang cenderung
menyembuh secara perlahan.
·
Pengobatan
Pengobatan
Tujuan pengobatan adalah meningkatkan kepadatan tulang. Semua wanita, terutama
yang menderita osteoporosis, harus mengonsumsi kalsium dan vitamin D dalam
jumlah yang mencukupi. Wanita paska menopause yang menderita osteoporosis juga
bisa mendapatkan estrogen (biasanya bersama dengan progesteron) atau
alendronat, yang bisa memperlambat atau menghentikan penyakitnya. Bifosfonat
juga digunakan untuk mengobati osteoporosis.
Alendronat
berfungsi :
ü Mengurangi
kecepatan penyerapan tulang pada wanita pasca menopause.
ü Meningkatakan
massa tulang di tulang belakang dan tulang panggul.
ü Mengurangi
angka kejadian patah tulang.
Supaya
diserap dengan baik, alendronat harus diminum dengan segelas penuh air pada pagi
hari dan dalam waktu 30 menit sesudahnya tidak boleh makan atau minum yang
lain. Alendronat bisa mengiritasi lapisan saluran pencernaan bagian atas,
sehingga setelah meminumnya tidak boleh berbaring, minimal selama 30 menit
sesudahnya. Obat ini tidak boleh diberikan kepada orang yang memiliki kesulitan
menelan atau penyakit kerongkongan dan lambung tertentu. Kalsitonin dianjurkan
untuk diberikan kepada orang yang menderita patah tulang belakang yang disertai
nyeri. Obat ini bisa diberikan dalam bentuk suntikan atau semprot hidung.
Tambahan fluorida bisa meningkatkan kepadatan tulang. Tetapi tulang bisa
mengalami kelainan dan menjadi rapuh, sehingga pemakaiannya tidak dianjurkan.
Pria yang menderita osteoporosis biasanya mendapatkan kalsium dan tambahan vitamin
D, terutama jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tubuhnya tidak menyerap
kalsium dalam jumlah yang mencukupi.
Jika
kadar testosteronnya rendah, bisa diberikan testosteron. Patah tulang karena
osteoporosis harus diobati. Patah tulang panggul biasanya di atasi dengan
tindakan pembedahan. Patah tulang pergelangan biasanya digips atau diperbaiki
dengan pembedahan. Pada kolaps tulang belakang disertai nyeri punggung yang
hebat, diberikan obat pereda nyeri, dipasang supportive back brace dan
dilakukan terapi fisik.
·
Pencegahan
Pencegahan
osteoporosis meliputi:
ü Mempertahankan
atau meningkatkan kepadatan tulang dengan mengonsumsi kalsium
yang cukup.
ü Melakukan
olah raga dengan beban.
ü Mengkonsumsi
obat (untuk beberapa orang tertentu).
Mengkonsumsi kalsium dalam jumlah
yang cukup sangat efektif, terutama sebelum tercapainya kepadatan tulang
maksimal (sekitar umur 30 tahun). Minum 2 gelas susu dan tambahan vitamin D
setiap hari, bisa meningkatkan kepadatan tulang pada wanita setengah baya yang
sebelumnya tidak mendapatkan cukup kalsium. Akan tetapi tablet kalsium dan susu
yang dikonsumsi setiap hari akhir - akhir ini menjadi perdebatan sebagai pemicu
terjadi osteoporosis, berhubungan dengan teori osteoblast. Olah raga beban (misalnya
berjalan dan menaiki tangga) akan meningkatkan kepadatan tulang. Berenang tidak
meningkatkan kepadatan tulang. Estrogen membantu mempertahankan kepadatan
tulang pada wanita dan sering diminum bersamaan dengan progesteron. Terapi
sulih estrogen paling efektif dimulai dalam 4-6 tahun setelah menopause, tetapi
jika baru dimulai lebih dari 6 tahun setelah menopause, masih bisa memperlambat
kerapuhan tulang dan mengurangi risiko patah tulang.
4.2 Organ Reproduksi
Wanita
A. Hasil
Dari hasil praktikum tentang organ
reproduksi wanita yang telah kami lakukan, data yang dapat kami ambil yaitu
berupa nama-nama bagian organ reproduksi yang ada pada alat peraga. Nama-nama
tersebut berdasarkan nomor-nomor yang telah ditandai disetip alat peraga organ
reproduksi wanita yang ada di laboratorim. Urutan-urutannya adalah sebagai
berikut :
Data
Hasil Pengamatan :
No.
|
Nama
Organ
|
Fungsi
Organ
|
1.
|
Osteo
Sacral
|
Tulang-tulang
ini membentuk sebagian tulang pinggul.
|
2.
|
Ureter
|
Berfungsi
sebagai saluran pembuang baik pada sistem kemih atau ekskresi dan sistem
seksual
|
3.
|
Fimbrae
|
Tempat
pembuahan
|
4.
|
Tuba
Falopi
|
Saluran
tempat bertemunya spermatozoa dan ovum
|
5.
|
Ovarium
|
Menghasilkan
ovum (sel telur) serta hormon estrogen dan progesteron
|
6.
|
Ligament
|
Mengikat
atau menahan organ-organ reproduksi wanita agar terfiksasi dengan baik pada
tempatnya
|
7.
|
External
lilac versal
|
|
8.
|
Vena
|
Membawa
Darah.
|
9.
|
Perimetrium
|
Meliputi
dinding uterus bagian luar.
|
10.
|
Mymetrium
|
Dinding
tebal terdiri dari otot polos.
|
11.
|
Liang
Servix
|
|
12.
|
Servix
|
Mencegah
infeksi kedalam uterus
|
13.
|
Kantung
Kemih
|
Menyimpan
urin yang diproduksi oleh ginjal dan mengeluarkan dari tubuh.
|
14.
|
Tulang Kemaluan
|
|
15.
|
Saluran
Uretra
|
Mengalir
urin keluar dari tubuh.
|
16.
|
Clitoris
|
Banyaknya
ujung saraf dalam klitoris menyebabkannya menjadi sangat sensitif terhadap
sentuhan atau tekanan langsung atau tidak langsung.
|
17.
|
Lubang
Uretra
|
Mengalirkan
urine keluar dari tubuh.
|
18.
|
Labium
Minus
|
Melindungi
Vagina.
|
19.
|
Labium
Majus
|
Melindungi
Vagina.
|
20.
|
Lubang
Vagina
|
1.
Memberikan jalan airan darah
haid.
2. Aktivitas
seks atau sebagai jalan masuknya penis.
3. Sebagai
jalan keluarnya janin saat melahirkan
|
21.
|
Badan
Uterus (Korpus)
|
Menyimpan janin.
|
22.
|
Ujung Usus Besar (Sigmold
Colon)
|
Membuang
limbah padat dan gas dari saluran pencernaan.
|
23.
|
Rectum
|
Penyimpanan
feses sementara
|
24.
|
Vagina
|
Merupakan
jalan keluar bagi darah haid, dan jalan keluar waktu bayi lahir (bersifat
sangat lentur sehingga bayi dapat keluar melalui vagina).
|
25.
|
Anus
|
Proses
pengeluaran feses.
|
B.
Pembahasan
Berdasarkan data yang didapatkan,
fungsi dari masing-masing dari data di atas antara lain :
1.
Osteo
Sacral.
2.
Ureter,
pada wanita, panjang uretra sekitar 2,5 sampai 4 cm dan terletak di antara
klitoris dan pembukaan vagina. Berfungsi sebagai saluran pembuang baik pada
sistem kemih atau ekskresi dan sistem seksual.
3.
Fimbrae,
berfungsi sebagai tempat pembuahan, memiliki panjang 10 cm.
4.
Tuba
Falopi bungsi sangat vital dalam proses kehamilan, yaitu
menjadi saluran tempat bertemunya spermatozoa dan ovum, mempunyai fungsi
penangkap ovum, tempat terjadinya pembuahan (fertilitas), menjadi saluran dan
tempat pertumbuhan hasil pembuahan sebelum mampu menanamkan diri pada lapisan
dalam rahim.
5.
Ovarium
(indung telur), berjumlah sepasang, berbentuk oval
dengan panjang 3 – 4 cm. Ovarium berada di dalam rongga badan, di daerah
pinggang. Umumnya setiap ovarium menghasilkan ovum setiap 28 hari. Ovum yang
dihasilkan ovarium akan bergerak ke saluran reproduksi. Fungsi ovarium yakni
menghasilkan ovum (sel telur) serta hormon estrogen dan progesterone
6.
Ligament,
berfungsi untuk mengikat atau menahan organ-organ reproduksi wanita agar
terfiksasi dengan baik pada tempatnya, tidak bergerak dan berhubungan dengan
organ sekitarnya.
7.
External
Iliac Verscal,
8.
Vena
Terdiri dari :
· Vena
cava superior yang bertugas membawa darah dari
bagian atas tubuh menuju serambi kanan jantung.
· Vena
cava inferior yang bertugas membawa darah dari
bagian bawah tubuh ke serambi kanan jantung.
· Vena
cava pulmonalis yang bertugas membawa darah dari
paru- paru ke serambi kiri jantung.
9.
Perimetrium
(lapisan peritoneum) meliputi dinding uterus bagian luar.
10. Myometrium (lapisanotot)
merupakan lapisan yang paling tebal, terdiri dari otot polos.
11.
Liang
serviks,
12. Serviks,
berfungsi membantu mencegah infeksi kedalam uterus. Dilatasi serviks saat proses
persalinan. Leher rahim/serviks terletak pada bagian bawah rahim dan membantu
jalannya sperma dari vagina menuju rahim. Serta mempunyai peran yang sangat
penting dalam proses persalinan.
13. Kandung kemih,
untuk menyimpan urin yang diproduksi oleh ginjal dan mengeluarkan dari tubuh.
14. Tulang kemaluan,
15. Saluran uretra,
fungsi mengalir urin keluar dari tubuh.
16. Klitoris,
merupakan suatu bangunan yang terdiri dari:
·
Glans klitoris
·
Korpus klitoris
· Krura klitoris Merupakan bagian yang
erektil, seperti penis pada pria. Mengandung banyak pembuluh darah dan serat
saraf sehingga sangat sensitif saat hubungan seks.
17. Lubang uretra,
berfungsi untuk mengalirkan urine keluar dari tubuh.
18. Labium minus,
Merupakan lipatan kecil di bagian dalam labia mayora. Bagian depannya mengelilingi
klitoris. Kedua labia ini mempunyai pembuluh darah, sehingga dapat menjadi
besar saat keinginan seks bertambah. Labia ini analog dengan kulit skrotum pada
pria.
19. Labium majus,
Terdiri atas bagian kanan dan kiri lonjong mengecil ke bawah dan bersatu di
bagian bawah. Bagian luar labia mayora terdiri dari kulit berambut, kelenjar
lamak, dan kelenjar keringat. Bagian dalamnya tidak berambut dan mengandung
kelenjar lemak, bagian ini mengandung banyak ujung syaraf sehingga sensitif
terhadap hubungan seks.
20. Vagina,
merupakan jalan keluar bagi darah haid, dan jalan keluar waktu bayi lahir
(bersifat sangat lentur sehingga bayi dapat keluar melalui vagina).
C. Pembagian Organ Reproduksi Wanita
Sistem reproduksi wanita meliputi
kumpulan organ- organ reproduksi, proses oogenesis, fertilisasi, kehamilan, dan
persalinan. Organ reproduksi perempuan adalah alat atau bagian tubuh perempuan
yang berkaitan erat dengan kehamilan atau kemampuan beranak.
Organ reproduksi wanita terbagi 2
yaitu di dalam dan di bagian luar tubuh. Organ reproduksi
dalam tubuh tidak dapat dilihat secara langsung, sebaliknya alat reproduksi
luar dapat dilihat. Setiap bagian dari alat reproduksi ini menyambungkan dengan
setiap bagian yang lainnya.
1. Organ Reproduksi Dalam
Organ reproduksi dalam membentuk
sebuah jalur (saluran kelamin), yang terdiri atas sepasang indung telur (ovarium),
sepasang saluran telur (tuba fallopii), dan rahim (uterus).
a.
Sepasang indung telur (ovarium)
Ovarium atau indung telur adalah
kelenjar kelamin wanita. Setiap wanita memiliki sepasang ovarium. Masing-masing
ovarium berada di sisi kanan dan akan memiliki 2 juta oosit. Pada masa puber,
tersisa sebanyak 300.000-400.000 oosit yang mulai mengalami pematangan menjadi
sel telur, tetapi hanya sekitar 400 sel telur yang dilepaskan selama masa
reproduktif wanita, biasanya setiap siklus menstruasi dilepaskan 1 telur.
Ribuan oosit yang tidak mengalami proses pematangan secara bertahap akan hancur
dan akhirnya seluruh sel telur akan hilang pada masa menopause. Sebelum
dilepaskan, sel telur tertidur di dalam folikelnya. Sel telur yang tidur tidak dapat melakukan
proses perbaikan seluler seperti biasanya, sehingga peluang terjadinya
kerusakan pada sel telur semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya usia
wanita. Karena itu kelainan kromosom maupun kelainan genetik lebih mungkin
terjadi pada wanita yang hamil pada usianya yang telah lanjut. Selain itu,
ovarium memproduksi juga dua hormon penting dalam kehidupan perempuan.
Kedua hormon tersebut adalah estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini berpengaruh besar pada
pertumbuhan, pembangunan, dan berfungsi untuk semua organ tubuh perempuan
terutama alat-alat reproduksi. Misalnya, hormonlah yang menyebabkan pertumbuhan
payudara dan penyebab haid (menstruasi) setiap bulan.
b.
Sepasang saluran telur (tuba
fallopii)
Wanita memiliki sepasang saluran
telur, yang masing-masing menyambungkan antara masing-masing ovarium dengan
rahim pada setiap sisinya. Panjang masing-masing saluran telur ini, sekitar
10-12 sentimeter dari tepi atas rahim ke arah ovarium. Ujung kiri dan kanan
dari saluran telur ini membentuk corong sehingga memiliki lubang yang lebih
besar agar sel telur jatuh ke dalamnya ketika dilepaskan dari ovarium. Ovarium
tidak menempel pada saluran telur tetapi menggantung dengan bantuan sebuah
ligamen. Sel telur bergerak di sepanjang
saluran telur dengan bantuan silia (rambut getar) dan otot pada dinding tuba.
Jika di dalam tuba fallopii sel telur bertemu dengan sperma dan dibuahi, maka
sel telur yang telah dibuahi ini mulai membelah. Selama 4 hari, embrio yang
kecil terus membelah sambil bergerak secara perlahan menuruni saluran dan masuk
ke dalam rahim. Untuk sampai di rahim, telur ini membutuhkan waktu lima hari,
sejak dilepaskan dari ovarium. Embrio lalu menempel ke dinding rahim dan proses
ini disebut implantasi.
c.
Rahim (uterus)
Rahim terletak di belakang kandung
kemih dan di depan rektum. Rahim diikat oleh 6 ligamen. Rahim merupakan saluran
berongga yang lebih besar dengan bagian ujungnya bersatu membentuk saluran
sempit, yaitu vagina. Rahim terletak di bagian pusat sistem, berbentuk kantung
tempat bayi berkembang. Tanpa bayi di dalamnya rahim sangat kecil hanya 7
hingga 9 cm dengan berat 60 Gram.
Rahim
terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:
·
Serviks (leher rahim),
Serviks terletak di puncak vagina. Serviks merupakan uterus bagian bawah yang
membuka ke arah vagina. Sebuah saluran yang melalui serviks yang memungkinkan
sperma masuk ke dalam rahim dan darah menstruasi keluar. Serviks biasanya
merupakan penghalang yang baik bagi bakteri, kecuali selama masa menstruasi dan
selama masa ovulasi (pelepasan sel telur). Saluran di dalam serviks adalah
sempit, bahkan terlalu sempit sehingga selama kehamilan janin tidak dapat
melewatinya. Tetapi pada proses persalinan saluran ini akan meregang sehingga
bayi bisa melewatinya.
·
Korpus (badan rahim),
Korpus biasanya bengkok ke arah depan. Selama masa reproduktif, panjang korpus
adalah 2 kali dari panjang serviks. Korpus merupakan jaringan kaya otot yang
bisa melebar untuk menyimpan janin. Selama proses persalinan, dinding ototnya
mengerut sehingga bayi terdorong keluar melalui serviks dan vagina. Lapisan
dalam dari korpus disebut endometrium.
Setiap bulan setelah siklus menstruasi, endometrium akan menebal. Jika tidak
terjadi kehamilan, maka endometrium akan dilepaskan dan terjadilah perdarahan.
Ini yang disebut dengan siklus menstruasi.
d.
Liang senggama (vagina)
Vagina (dari bahasa Latin yang makna
literalnya pelindung atau selongsong) adalah saluran berbentuk tabung yang
menghubungkan uterus ke bagian luar tubuh. Dalam keadaan normal, dinding vagina
bagian depan dan belakang saling bersentuhan sehingga tidak ada ruang di dalam
vagina kecuali jika vagina terbuka (misalnya selama pemeriksaan atau selama
melakukan hubungan seksual).
2. Organ Reproduksi Luar
Organ kelamin luar wanita memiliki dua
fungsi, yaitu sebagai jalan masuk sperma ke dalam tubuh wanita dan sebagai
pelindung organ kelamin dalam dari organisme penyebab infeksi. Saluran kelamin
wanita memiliki lubang yang berhubungan dengan dunia luar, sehingga mikroorganisme
penyebab penyakit bisa masuk dan menyebabkan infeksi kandungan. Mikroorganisme
ini biasanya ditularkan melalui hubungan seksual. Organ reproduksi luar wanita terdiri atas
vulva, klitoris, dan perineum. Berikut ini merupakan penjelasan yang lebih
terperinci dari organ reproduksi luar wanita tersebut.
a.
Vulva
Vulva dibatasi oleh labium mayor (sama dengan scrotum pada
pria). Labium mayor terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebasea
(penghasil minyak). Setelah puber labium mayor akan ditumbuhi rambut. Labium minor terletak tepat di sebelah.
Dalam dari labium mayor dan mengelilingi lubang vagina dan uretra.
b.
Klitoris
Klitoris merupakan penonjolan kecil
yang sangat peka (sama dengan penis pada pria). Klitoris merupakan pertemuan
antara labium minor kiri dan kanan yang bertemu di depan. Klitoris dibungkus
oleh sebuah lipatan kulit yang disebut preputium (sama dengan kulit depan pada
ujung penis pria). Klitoris sangat sensitif terhadap rangsangan dan bisa
mengalami ereksi.
c.
Perineum
Merupakan suatu jaringan bromuskuler
di antara vagina dan anus. Perineum merupakan pertemuan labium mayor kiri dan
kanan yang bertemu di bagian belakang. Kulit yang membungkus perineum dan
labium mayor sama dengan kulit di bagian tubuh lainnya, yaitu tebal dan kering
dan bisa membentuk sisik. Sedangkan selaput pada labium minor dan vagina
merupakan selaput lendir, lapisan dalamnya memiliki struktur yang sama dengan
kulit, tetapi permukaannya tetap lembap karena adanya cairan yang berasal dari
pembuluh darah pada lapisan yang lebih dalam. Pada wanita, awal pubertas
biasanya dimulai pada usia 9 sampai 16 tahun. Pada usia ini, tingkat
pertumbuhan remaja putri meningkat pesat, disertai pembesaran payudara dan
tumbuhnya rambut pubis. Dalam waktu 1 hingga 2 tahun setelah perubahan ini,
tumbuh bulu ketiak dan keputihan normal (leukorea fisiologis). Beberapa bulan
kemudian periode menstruasi pertama (menarkhe) pun dimulai yang akhirnya akan
menjadi menstruasi siklik. Kejadian menarkhe ini berbeda pada tiap individu.
D. Siklus Menstruasi
Menstruasi atau haid atau datang bulan
adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan
dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-Estrogen atau LH-Progesteron.
Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya
terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai menopause. Selain manusia,
periode ini hanya terjadi pada primata-primata besar, sementara
binatang-binatang menyusui lainnya mengalami siklus estrus. Pada wanita siklus
menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku umum,
tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, kadang-kadang
siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi rata-rata
terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari
sampai 7 hari. Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10mL hingga
80mL per hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35mL per harinya. Biasanya pada
saat menstruasi wanita memakai pembalut untuk menampung darah yang keluar saat
beraktivitas terutama saat tidur agar bokong dan celana tidak basah dan tetap
nyaman. Pembalut harus diganti minimal dua kali sehari untuk mencegah agar
tidak terjadi infeksi pada vagina atau gangguan-gangguan lainnya. Gunakanlah
pembalut yang anti- bakteri dan mempunyai siklus udara yang lancar.
Siklus
mensturasi pada wanita di bagi atas 4 fase, yaitu :
1. Fase Mensturasi
Masa luruh dan dikeluarkannya dinding rahim dari
tubuh. Hal ini disebabkan berkurangnya kadar hormon seks. Hali ini secara
bertahap terjadi pada hari ke-1 sampai 7.
2. Fase Pra-ovulasi
Masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium
yang dipicu oleh peningkatan kadar estrogen dalam tubuh. Hal ini terjadi secara
bertahap pada hari ke-7 sampai 13.
3. Fase Ovulasi
Masa subur atau Ovulasi adalah suatu masa dalam
siklus menstruasi wanita dimana sel telur yang matang siap untuk dibuahi.
menurut beberapa literatur, masa subur adalah 14 hari sebelum haid selanjutnya.
Apabila wanita tersebut melakukan hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi
maka kemungkinan terjadi kehamilan.
Menetukan masa subur ada beberapa metode dalam
menentukan masa subur dapat dilihat dengan beberapa cara :
·
Perubahan Periode Menstruasi.
·
Perubahan Lendir Serviks.
·
Perubahan Suhu Basal Tubuh.
4. Fase Pascaovulasi
Masa kemunduran ovum bila tidak terjadi
fertilisasi. Pada tahap ini, terjadi kenaikan produksi progesteron sehingga
endometrium menjadi lebih tebal dan siap menerima embrio untuk berkembang. Jika
tidak terjadi fertilisasi, maka hormon seks dalam tubuh akan berulang dan terjadi
fase menstruasi kembali.
E. Gejala-gejala atau Tanda-tanda
Menstruasi
Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala yang
dapat terjadi pada saat masa
menstruasi :
ü Perut
terasa mulas, mual dan panas.
ü Terasa
nyeri saat buang air kecil.
ü Tubuh
tidak fit.
ü Demam.
ü Sakit
kepala dan pusing.
ü Keputihan.
ü Radang
pada vagina.
ü Gatal-gatal
pada kulit.
ü Emosi
meningkat.
ü Nyeri
dan bengkak pada payudara.
F. Penangulangan Saat terjadi
Menstruasi
Saat menstruasi, rasa nyeri akibat
kram menstruasi seringkali datang. Bisa hanya samar-samar atau sangat nyeri.
Kondisi ini memang sedikit menggangu saat menstruasi. Kondisi yang dalam
istilah medisnya disebut dysmenorrhea ini biasanya terjadi di perut bagian
bawah.Untuk mengurangi nyeri saat haid, ada beberapa hal yang dapat dilakukan
yaitu :
ü Perbanyak
asupan cairan untuk menghindari dehidrasi. Kekurangan cairan akan membuat
nyerinya semakin terasa. Usahakan untuk minum air hangat untuk meningkatkan aliran
darah ke daerah panggul.
ü Membuat
ramuan jahe. Caranya, rebus beberapa potong jahe yang telah dimemarkan dalam
air lalu minumlah air jahe dalam keadaan hangat.
ü Tempatkan
handuk hangat di sekitar perut bagian bawah. Ini cara yang cukup mudah untuk
menghilangkan nyeri sementara waktu.
ü Hindari
meminum minuman yang mengandung kafein karena bisa memicu iritasi pada usus
halus.
ü Meminum
teh beraroma mint. Lebih baik jika diminum dalam keadaan hangat.
ü Melakukan
peregangan pada pagi hari dapat melancarkan pereedaran darah dan sekaligus
mengurangi rasa nyeri.
G. Kelainan pada Menstruasi Wanita
Biasanya sering terjadi kelainan pada saat
menstruasi di antarnya kelainan tersebut yaitu :
1. Menstruasi yang menyakitkan atau
dysmenorrhea. Dysmenorrhea pertama biasanya
dihubungkan dengan naiknya kadar kimia alami di dalam tubuh saat ovulasi, yang
menyebabkan rasa sakit. Dysmenorrhea kedua merupakan tanda suatu kelainan
mendasar. Dysmenorrhea kedua ini mempengaruhi wanita yang belum pernah
menstruasi sebelumnya. Kelainan reproduksi, endometriosis, atau fibroids dapat
menimbulkan menstruasi dengan rasa sakit, dan satu- satunya cara untuk
mengetahui penyebabnya secara pasti adalah dengan memeriksakannya ke dokter. Gejala dysmenorrhea termasuk rasa sakit
pada punggung bagian bawah atau kaki, kram perut, atau sakit pada tulang
panggul. Kelainan menstruasi ini dapat menunjukkan ketidaksuburan.
2. Menstruasi yang sangat hebat,
atau menorrhagia. Ketidakseimbangan hormon atau kelainan
rahim dapat menyebabkan volume darah menstruasi yang sangat tinggi, namun bahwa
penyebabnya tidak selalu jelas. Jika wanita mengalami menstruasi selama tujuh
hari atau lebih, dan darah yang keluar tidak tertampung lagi oleh pembalut,
maka kemungkinan ia menderita menorrhagia. Darah yang menggumpal juga
sebenarnya normal, namun gumpalan darah dalam jumlah besar merupakan tanda
"heavy periods". Menorrhagia dapat menyebabkan anemia, jadi pastikan
untuk mengonsumsi cukup banyak zat besi. Daging yang tidak berlemak, sayuran
hijau, sereal, oatmeal, kacang kedelai rebus, dan kacang-kacangan lain,
merupakan sumber zat besi yang baik. Obat-obatan dari dokter mungkin dibutuhkan
untuk mengatasi menstruasi yang berlebihan atau anemia, namun pastikan untuk
memberi tahu dokter jika sedang berusaha untuk hamil.
3. Menstruasi tidak teratur, atau
oligomenorrhea. Menstruasi yang tidak dapat
diprediksi datangnya termasuk normal, namun hanya bila hal ini terjadi pada
tahun pertama wanita mengalami menstruasi dan saat perimenopause (tahun-tahun
menjelang menopause). Ketidakseimbangan hormon atau kelainan juga menyebabkan
haid tidak teratur, yang dapat memengaruhi tingkat kesuburan dan kesempatan
wanita untuk mendapatkan bayi.
4. Tidak mengalami menstruasi atau
amenorrhea. Jika wanita tidak mengalami
menstruasi selama tiga bulan, kemungkinan ia sedang hamil. Namun penyebab
lainnya bisa juga karena ia mengalami amenorrhea, perimenopause, atau
menopause. Penyebab yang paling umum dari absennya menstruasi adalah kehamilan.
Amenorrhea juga merupakan efek samping dari penyakit, stres, latihan terlalu
berat, atau turunnya berat badan yang terlalu banyak. Jika wanita tidak
menstruasi, bisa jadi ia tidak berovulasi (tidak melepas telur setiap bulan).
Jika tidak berovulasi maka ia akan kesulitan hamil. Penderita sebaiknya
menghindari diet dan latihan yang ketat.
H. Proses Pembuahan
Proses peleburan antara satu sel
sperma dan satu sel ovum yang sudah matang. Proses pembuahan ini terjadi di
bagian saluran Fallopii yang paling
lebar. Sebelum terjadi poses pembuahan, terjadi beberapa proses sebagai
berikut. Ovum yang telah masuk akan keluar dari ovarium. Proses tersebut
dinamakan ovulasi. Ovum yang telah
masak tersebutakan masuk ke saluran Fallopii. Jutaan sperma harus berjalan dari
vagina menuju uterus dan masuk ke saluran Fallopii. Dalam perjalanan itu,
kebanyakan sperma dihancurkan oleh mukus (lendir) asa di dalam uterus dan saluran
Fallopii. Di antara beberapa sel sperma yang bertahan hidup, hanya satu yang
masuk menembus membran ovum. Setelah terjadi pembuahan, membran ovum segera
mengeras untuk mencegah sel sperma lain masuk. Hasil pembuahan adalah zigot.
Kemudian
mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai berikut:
1. Zigot membelah menjadi 2 sel, 4 sel,
dan seterusnya.
2. Dalam waktu bersamaan lapisan dinding
dalam uterus menjadi tebal seperti spons, penuh dengan pembuluh darah, dan siap
menerima zigot.
3. Karena kontraksi oto dan gerak silia
diding saluran Fallopii, zigot menuju ke uterus dan menempel di dinding uterus untuk
tumbuh dan berkembang.
4. Terbentuk plsenta dan tali pusat yang
merupakan penghubung antara embrio dan jaringan ibunya. Fungsi plasenta dan
tali pusat adalah mengalirkan oksigen dan
zat-zat makanan dari ibu ke embrio, serta menglirkan sisa-sisa metabolisme dari
embrio ke peredana darah ibunya.
5. Embrio dikelilingi cairan amnion yang berfungsi melindungi
embrio dari bahaya benturan yang mungkin terjadi.
6. Embrio berusaha empat minggu sudah
menunjukkan adanya pertumbuhan mata, tangan, dan kaki.
7. Setelah berusia enam minggu, embrio
sudah berukuran 1,5 cm. Otak, mata, telinga, dan jantung sudah berkembang.
Tangan dan kaki, serta jari-jarinya mulai terbentuk.
8. Setelah berusia delapan minggu, embrio
sudah tampak sebagai manusia dengan organ-organ tubuh lengkap. Kaki, tangan,
serta jari- jariny telah berkembang. Mulai tahap ini sampai lahir, embrio
disebut fetus (janin).
9.
Setelah mencapai usia kehamilan
kira-kira sembilan bulan sepuluh hari, bayi siap dilahirkan.
Jika ovum yang sudah masak tidak
dibuahi oleh sperma, jaringan penyusun dinding rahim yang telah menebal dan
mengandung banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh/ runtuh. Bersama-sama
dengan ovum yang tidak dibuahi, jaringan tersebut dikeluarkan dari tubuh lewat
vagina dalam proses yang disebut menstruasi (haid).
Ovulasi ®
Menuju Tuba Falopi ®
Membuahi Sel Telur ®
Sel telur membelah, meninggalkan Tuba Falopi ®
Menuju Uterus ®
Menjadi Implantasi, menempel di endrometrium ®
Dibantu Hormon HCG ®
Berkembang menjadi Plasenta ®
Embrio.
I. Hormon pada Wanita
Hormon adalah zat kimia yang
diproduksi oleh kelenjar endokrin yang mempunyai efek tertentu pada aktifitas
organ-organ lain dalam tubuh. Hormon seks merupakan zat yang dikeluarkan oleh
kelenjar seks dan kelenjar adrenalin langsung ke dalam aliran darah. Mereka
(hormon) sebagian bertanggungjawab dalam perkembangan organ seks yang normal.
Hormon juga yang memulai seseorang mengalami pubertas dan kemudian memainkan
peran dalam pengaturan perilaku seksual.
Efek
hormon secara umum pada tubuh manusia :
1. Perubahan
Fisik, yang ditandai dengan tumbuhnya rambut di daerah
tertentu dan bentuk tubuh yang khas pada
pria dan wanita (payudara membesar, lekuk tubuh
feminin pada wanita dan bentuk tubuh maskulin pada pria) Perubahan Fisik
yang ditandai dengan tumbuhnya rambut di daerah tertentu dan bentuk tubuh yang khas pada pria dan wanita
(payudara membesar, lekuk tubuh feminin
pada wanita dan bentuk tubuh maskulin pada pria).
2. Perubahan
Psikologis, perilaku feminin dan maskulin, sensivitas, mood/
suasana hati meski ada faktor luar yang bisa menyebabkan hal ini.
3.
Perubahan
Sistem Reproduksi, pematangan organ reproduksi,
produksi organ seksual (estrogen oleh
ovarium dan testosteron oleh testis).
J. Hormon pada Organ Reproduksi
Wanita
1.
Estrogen
2.
Progesteron
3.
FSH
(Folicle Stimulating Hormone)
4.
Loteinzing
Hormone
Pada wanita, dari sekian banyak
hormon, yang memegang peranan penting adalah hormon estrogen – progesteron (khusus wanita) dan androgen. Dalam tubuh
wanita, jumlah estrogen dan progesteron lebih dominan dibanding jumlah androgen
(hormon pria), sebaliknya untuk pria, hormon andorgen (testosteron) lebih
dominan dibanding hormon estrogen & progesteron.
K. Fungsi Hormon Estrogen yang umumnya
diproduksi oleh rahim
1. Merangsang
pertumbuhan organ seks anak perempuan, seperti
halnya payudar
dan rambut kelamin, dikenal sebagai karakteristik seks
sekunder.
2. Estrogen juga mengatur siklus menstruasi.
3. Menjaga
kondisi dinding vagina dan elastisitasnya, serta dalam
memproduksi
cairan yang melembabkan vagina.
4. Mereka juga membantu untuk menjaga
tekstur dan fungsi payudara wanita.
5. Mencegah
gejala menopause seperti hot flushes (rasa panas
didaerah tubuh
bagian atas dan gangguan mood).
6. Mempertahankan
fungsi otak.
7. Mengatur
pola distribusi lemak di bawah kulit sehingga membentuk
tubuh
wanita yang feminine.
8. Meningkatkan
pertumbuhan dan elastisitas serta sebagai pelumas sel
jaringan
(kulit, saluran kemih, vagina, dan pembuluh darah).
9.
Estrogen juga mempengaruhi sirkulasi darah pada kulit, mempertahankan
struktur
normal kulit agar tetap lentur, menjaga kolagen kulit agar terpelihara dan
kencang serta mampu menahan air.
L. Fungsi dari Hormon Progesteron
1. Mengatur siklus haid.
2. Mengembangkan jaringan payudara.
3. Menyiapkan rahim pada waktu kehamilan.
4. Melindungi wanita pasca menopause
terhadap kanker endometrium.
M. Fungsi Hormone FSH (Folicle
Stimulating Hormone)
1. Untuk merangsang pertumbuhan dari
anak-anak menuju dewasa.
2. Hormone perangsang filikel adalah
hormone yang disekresi oleh kelenjar hifopisis
pada pria dan pada wanita
hormone ini sangat penting pasa masa pubertas.
N. Fungsi Hormone (Loteinzing
Hormone)
1. Membantu melepaskan/pelepasan sel
telur, dan folikel.
O. Penyakit pada Organ Reproduksi
Wanita
Endometriosis & infeksi panggul
adalah penyebab gangguan reproduksi terbanyak pada organ reproduksi wanita,
sedangkan kelainan lainnya yang lebih jarang kejadiannya adalah mioma uteri,
polip, kista, & saluran telur tersumbat (bisa satu atau dua yang
tersumbat).
Penyakit
penyebab gangguan reproduksi pada wanita antara lain :
1. Endometriosis
adalah jaringan endometrium yang
semestinya berada di lapisan paling dlm rahim (lapis an endometrium) terletak
& tumbuh di tempat lain. Endometriosis bisa terletak di lapisan tengah
dinding rahim (lapisan myometrium) yang disebut juga adenomyosis, atau bisa
juga terletak di indung telur, saluran telur, atau bahkan dlm rongga perut.
Gejala
umum
penyakit endometriosis adalah nyeri yang
sangat pada daerah panggul terutama pada saat haid & berhubungan intim,
serta infertilitas.
Pengobatan
Jika
endometriosis terjadi akibat adanya gangguan hormonal, maka hal ini dapat
disembuhkan dengan menggunakan obat-obatan pengatur produksi hormon. Penyembuhan dapat
dilakukan dengan operasi laparoskopi diikuti dengan terapi hormonal.
2. Infeksi Panggul
adalah suatu kumpulan penyakit pada
saluran reproduksi wanita bagian atas, meliputi radang pada rahim, saluran
telur, indung telur, atau dinding dlm panggul.
Gejala
umum
infeksi panggul adalah nyeri pada daerah
pusar ke bawah (pada sisi kanan & kiri), nyeri pada awal haid, mual, nyeri
saat berkemih, demam, & keputihan dgn cairan yang kental atau berbau.
Infeksi panggul memburuk akibat haid, hubungan
seksual, aktivitas fisik yang berat, pemeriksaan panggul, & pemasangan AKDR
(alat kontrasepsi dlm rahim, misalnya: spiral).
Pengobatan
: Menggunakan Antibiotik.
3. Mioma Uteri
adalah tumor (tumor jinak) atau
pembesaran jaringan otot yang ada di rahim. Tergantung dari lokasinya,
mioma dapat terletak di lapisan luar,
lapisan tengah, atau lapisan dlm rahim. Biasanya mioma uteri yang sering
menimbulkan gangguan reproduksi adalah mioma uteri yang terletak di lapisan dlm
(lapisan endometrium). Mioma uteri biasanya tak bergejala. Mioma aktif saat
wanita dlm usia reproduksi sehingga -saat menopause- mioma uteri akan mengecil
atau sembuh.
Pengobatan
: Tindakan
operasi
dilakukan jika tumor membesar dan bila timbul gejala penekanan dan nyeri dan
perdarahan yang terus menerus.
4. Polip
adalah suatu jaringan yang membesar
& menjulur yang biasanya diakibatkan oleh mioma uteri yang membesar & teremas-
remas oleh kontraksi rahim. Polip dapat menjulur keluar ke vagina. Polip
menyebabkan pertemuan sperma-sel telur & lingkungan uterus terganggu,
sehingga bakal janin akan susah tumbuh.
5. Keputihan
Keputihan adalah suatu penyakit kelamin pada wanita, berupa cairan yang tidak sewajarnya, dan menyebabkan rasa gatal pada beberapa wanita. Hamper semua wanita pernah mengalami penyakit keputihan.
Jenis Keputihan:
Keputihan normal, keputihan ini biasa terjadi pada hamper semua wanita, dan biasanya akan sembuh sendiri tanpa perlu obat keputihan.
Keputihan tidak normal, terjadi karena adanya faktor penyakit seperti karena virus atau kuman dan juga karena beberapa penyebab.
Keputihan adalah suatu penyakit kelamin pada wanita, berupa cairan yang tidak sewajarnya, dan menyebabkan rasa gatal pada beberapa wanita. Hamper semua wanita pernah mengalami penyakit keputihan.
Jenis Keputihan:
Keputihan normal, keputihan ini biasa terjadi pada hamper semua wanita, dan biasanya akan sembuh sendiri tanpa perlu obat keputihan.
Keputihan tidak normal, terjadi karena adanya faktor penyakit seperti karena virus atau kuman dan juga karena beberapa penyebab.
Penyebab keputihan terhadap wanita :
Jamur. penyebab keputihan karena jamur dari jenis candida albicans, bisa terjadi karena penggunaan pil KB, steroid, diabetes, kegemukan, kehamilan dan juga karena daya tahan tubuh yang kurang. Keputihan karena jamur biasanya berwarna putih kekuningan dan berbau tidak sedap.
Jamur. penyebab keputihan karena jamur dari jenis candida albicans, bisa terjadi karena penggunaan pil KB, steroid, diabetes, kegemukan, kehamilan dan juga karena daya tahan tubuh yang kurang. Keputihan karena jamur biasanya berwarna putih kekuningan dan berbau tidak sedap.
Bakteri, penyebab keputihan karena adanya
bakteri gardnerella, bisa terjadi karena kehamilan, penggunaan alat kontrasepsi
spiral (iud) dan juga karena berganti-ganti pasangan. Keputihan karena bakteri
biasanya berwarna putih keabuan, berbau amis dan encer.
Virus, penyebab keputihan karena virus biasanya karena adanya penyakit yang diderita wanita, misalnya penyakit HIV/AIDS, herpes, condyloma dan lainnya. Keputihan karena virus ini bisa memicu munculnya penyakit kanker rahim. Untuk keputihan karena virus herpes diakibatkan karena hubungan seksual, dengan gejala melepuh di sekitar vagina dan terasa panas. Sedangkan untuk virus karena condyloma biasanya menyerang ibu hamil, berakibat keluarnya cairan keputihan yang berbau.
Parasit, penyebab keputihan yang ini karena parasit trichomonas vaginalis, bisa menular karena hubungan seksual, tukaran akaian dalam, tukaran perlengkapan mandi dan bisa juga karena kloset duduk yang terkontaminasi parasit. Keputihan karena parasit biasanya berwarna kuning kehijauan, berbusa, kental dan berbau tidak sedap.
Tumor atau Kanker Kandungan, penyebab keputihan bisa timbul karena adanya tumor atau kanker kandungan. Biasanya keluar cairan berwarna putih, berbau busuk. Dan kadang disertai dengan adanya bercak darah, gangguan siklus haid, sering demam, rasa tidak nyaman di perut bagian bawah, badan lesu, pucat, lemas dan tidak terasa bugar. Segera periksakan sesegera mungkin ke dokter untuk mengetahui kepastian keputihan karena tumor atau kanker kandungan ini.
Adanya Benda Asing di Vagina. Penyebab keputihan berikutnya adalah karena adanya benda asing di dalam vagina. Bisa berupa kapas dan sisa pembalut yang tidak sengaja masuk ke dalam vagina. Pada anak-anak perempuan, bisa juga karena bermain sesuatu benda yang kecil misalnya biji-bijan, kancing baju dan lainnya serta tidak sengaja masuk ke dalam vagina.
Pengobatan : Obat antiseptic.
6. Kista ovarium adalah kantung kecil berisi cairan yang
berkembang dalam ovarium (indung telur) wanita. Kebanyakan kista tidak
berbahaya. Namun, beberapa dapat menimbulkan masalah, mulai dari nyeri haid,
kista pecah, perdarahan, hingga penyakit serius, seperti: terlilitnya batang
ovarium, gangguan kehamilan, infertilitas hingga kanker endometrium.
Selain pada ovarium kista juga dapat tumbuh di vagina dan di daerah vulva (bagian luar alat kelamin perempuan). Kista yang tumbuh di daerah vagina, antara lain inklusi, duktus gartner, endometriosis, dan adenosis. Sedangkan kista yang tumbuh di daerah vulva, antara lain pada kelenjar bartholini, kelenjar sebasea serta inklusi epiderma.
Selain pada ovarium kista juga dapat tumbuh di vagina dan di daerah vulva (bagian luar alat kelamin perempuan). Kista yang tumbuh di daerah vagina, antara lain inklusi, duktus gartner, endometriosis, dan adenosis. Sedangkan kista yang tumbuh di daerah vulva, antara lain pada kelenjar bartholini, kelenjar sebasea serta inklusi epiderma.
Penyebab
terjadinya kista ovarium pada wanita biasanya diakibatkan oleh
peningkatan hormon estrogen. Wanita punya hormon estrogen dan progesteron.
Waktu menjelang menopause, keduanya menurun secara kuantitas. Tapi jumlah
progesteron menurun lebih drastis daripada estrogen, jadi seolah-olah estrogen
naek padahal ngga. Akibatnya mempengaruhi ke beberapa organ, salah satunya
ovarium(indung telur). Di sana ia merangsang pertumbuhan di luar normal
sehingga terbentuklah kista. Intinya penyebab kista itu salah satunya ketidakseimbangan
hormon.
7.
Myom
Myom adalah bungkus otot rahim yang berubah menjadi tumor jinak. Istilah mudahnya, daging tumbuh di rahim.
Myom adalah bungkus otot rahim yang berubah menjadi tumor jinak. Istilah mudahnya, daging tumbuh di rahim.
Gejala-gejala
Myom:
1.
Nyeri perut atau pinggul.
2.
Perut terasa penuh dan kadang membesar
seperti wanita hamil.
3.
Nyeri saat bersenggama.
4.
Gejala anemia karena kehilangan darah
haid.
5.
Sering berkemih karena miom menekan
kandung kemih.
6.
Tekanan pada panggul.
7. Gangguan haid seperti tidak teratur,
nyeri, dna pendarahan tidak normal (lebih banyak atau lebih lama). Gejala
tersebut dapat dirasakan apabila kondisi myom sudah membesar. Sebagian besar miom tumbuh di dalam dinding rahim ada juga yang tumbuh di
saluran leher rahim. myom yang tumbuh disaluran leher rahim biasanya penderita
sulit mendapatkan kehamilan karena menghambat masuknya sperma ke rahim. Bila
myom tumbuhnya di dinding rahim dan bisa terjadi kehamilan dan akan terjadi
ancaman keguguran sebab miom yang membesar akan mendorong embrio sehingga tidak
bisa menempel dengan baik di dinding rahim.
8.
Kanker Serviks :
Kanker serviks adalah penyakit kanker yang
terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang
merupakan pintu masuk ke arah rahim. Letaknya antara rahim (uterus) dengan
liang senggama wanita (vagina).
Bahaya
penyakit kanker serviks :
Badan
Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, saat ini penyakit kanker serviks menempati
peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian
pada perempuan di dunia.
Penybab kanker serviks :
Penybab kanker serviks :
1. Kanker
serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini memiliki
lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan
akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks
dan paling fatal. Akibatnya adalah virus HPV.
2. Selain
disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh
akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia.
Cara penularan kanker serviks :
Penularan virus melalui hubungan
seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti
pasangan. Penularan
virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ
genital ke
organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital/
Karenanya, penggunaan kondom saat melakukan
hubungan intim tidak terlalu
berpengaruh mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak
hanya menular melalui cairan,
virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit.
Gejala Kanker Serviks :
Pada awalnya penyakit ini tidak bisa
diamati dan dirasakan penderita sekali pun, jadi
penderita pada gejala awal ini
merasa merasa aman-aman saja karena memang tidak ada
gejala apa-apa.
Gejala Kanker Seviks lanjut :
1.
Munculnya
rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding).
2.
Keputihan
yang berlebihan dan tidak normal.
3.
Perdarahan
di luar siklus menstruasi.
4.
Penurunan
berat badan drastic.
5. Apabila
kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri
punggun
6.
Juga
hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.
Lama pertumbuhan :
Masa pertumbuhan sel-sel abnormal
sebelum menjadi keganasan penyakit ini terbilang
cukup lama, sehingga penderita
yang berhasil mendeteksinya sejak dini dapat melakukan
berbagai langkah untuk
mengatasinya. Infeksi menetap akan menyebabkan pertumbuhan
sel
abnormal yang akhirnya dapat mengarah pada perkembangan kanker. Perkembangan
ini memakan waktu antara 5-20 tahun, mulai dari tahap infeksi, sesi pra-kanker
hingga
positif menjadi kanker serviks.
BAB
V
KESIMPULAN
5.1 Rangka Atas
Rangka pada manusia terbagi menjadi 2
golongan besar yaitu Rangka Aksial
(kerangka sumbu) yang termasuk rangka aksial yaitu tulang tengkorak (skull), tulang belakang (Vertebrae), tulang
dada (Strenum) dan tulang rusuk
(Costae) dan Apendikuler (rangka
penyusun gerak) yang tergolong rangka apendikuler yaitu tungkai atas, tungkai atas terdiri dari
tulang selangka (Clavicula), tulang
belikat (Scapula), tulang lengan atas (Humerus dan lainnya, sedangkan tungkai bawah terdiri dari tulang
panggul (koksa), tulang paha
(Fermur), tulang Lutut (Patella), tulang betis (Fibula), tulang kering (Tibia) dan
lainnya.
5.2 Organ
Reproduksi Wanita
Organ reproduksi wanita terbagi dua
yaitu di dalam dan di bagian luar tubuh. Organ reproduksi dalam tubuh tidak
dapat dilihat secara langsung, sebaliknya alat reproduksi luar dapat dilihat.
Setiap bagian dari alat reproduksi ini menyambungkan dengan setiap bagian yang
lainnya. Semua alat reproduksi alam ini ditopang oleh tulang pinggul. Organ
reproduksi dalam membentuk sebuah jalur
(saluran kelamin), yang terdiri atas sepasang indung telur (ovarium), sepasang saluran telur (tuba fallopi), dan rahim
(uterus). Organ kelamin luar wanita memiliki dua fungsi, yaitu sebagai jalan masuk sperma ke dalam tubuh
wanita dan sebagai pelindung organ
kelamin dalam dari organisme penyebab infeksi. Saluran kelamin wanita
memiliki lubang yang berhubungan dengan dunia luar, sehingga mikroorganisme
penyebab penyakit bisa masuk dan menyebabkan infeksi kandungan. Mikroorganisme
ini biasanya ditularkan melalui hubungan seksual. Organ reproduksi luar wanita terdiri atas vulva, klitoris, dan perineum.
DAFTAR
PUSTAKA
Internet
di akses pada tanggal 15 April
2014 : 16:10 WIB
di
akses pada tanggal 15 April 2014 : 16:41 WIB
di
akses pada tanggal 15 April 2014 : 16:41 WIB
di
akses pada tanggal 16 April 2014 : 15:11 WIB
di
akses pada tanggal 16 April 2014 : 15:11 WIB
di
akses pada tanggal 16 April 2014 : 15:20 WIB
di
akses pada 16 April 2014 : 15:33 WIB
Buku
·
Hanum
Marimbi. 2010. Biologi Reproduksi. Yogyakarta : Nusa Medika
·
Sugeng Mashudi. 2011. Buku Ajar
Anatomi dan Fisiologi Dasar. Jakarta: Salemba Medika.
·
Heffener. Linda, Schuts. Danny. 2005. At
a Glance Sistem Reproduksi, edisi ke dua. Jakarta. Erlangga.
LAMPIRAN
Artikel Terkait
Luangin waktumu untuk Share this article with your friends