Sabtu, 26 April 2014

Rangka Atas dan Organ Reproduksi Wanita

Diposting oleh Unknown di 23.42
LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
RANGKA ATAS DAN ORGAN REPRODUKSI WANITA



KELOMPOK/GELOMBANG : 1 / 2
Ahmad Rois (1304015003)
Astie Afriani (1304015078)
Lisa Yuliana (1304015284)
Rostuti (1304015460)
Yohana Zerlinda (1304015558)

KELAS : 2G


DOSEN PEMBIMBING
Dwitiyanti, M. Farm, Apt


FAKULTAS FARMASI DAN SAINS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2014


BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Berkembangannya zaman manusia membuat orang mencari dan memperluas ilmu pengetahuan yang mereka miliki disegala bidang keilmuan seperti ilmu biologi. Biologi mempelajari tentang makhluk hidup, interaksi antara makhluk hidup yang satu dengan yang lain serta interaksi dengan lingkungannya. Salah satu makhluk hidup yang dikaji dalam biologi adalah manusia, dimana dalam ilmu biologi kita mempelajari dari sisi anatomi dan fisiologi tubuh manusia, sehingga dalam ilmu biologi terdapat cabang ilmu yang khusus membahas anatomi dan fisiologi tubuh manusia.
Berbicara tentang anatomi manusia berarti kita akan berbicara tentang potongan tubuh manusia Karena anatomi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari ana yang artinya memisah-misahkan atau mengurai. Dan tomos yang artinya memotong-motong, jadi anatomi berarti mengurai dan memotong. Ilmu bentuk dan susunan tubuh di peroleh dengan cara mengurai badan melalui potongan bagian-bagian dari badan dan hubungan alat tubuh satu dengan yang lainnya sedangkan fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal fungsi atau pekerjaan dari tiap jaringan tubuh atau bagian dai alat  tubuh tersebut dan untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada tubuh orang sakit kita harus terlebih dahulu mengetahui struktur dan fungsi tiap alat-alat dari susunan tubuh manusia yang sehat dalam kehidupan sehari-hari. Tubuh manusia terbentuk atas banyak jaringan dan organ yang masing- masing memiliki tugas dan fungsi khusus.
Tubuh manusia terdiri dari sel, jaringan, organ, dan system organ. Dalam tubuh manusia disusun oleh rangka, dimana rangka ini diliputi oleh otot-otot yang juga menyusun tubuh dan melindungi organ lain dalam tubuh mahluk hidup.  Selain kami melakukan praktikum tentang rangka, kami juga melakukan praktikum tentang telinga, mata, kulit, organ dalam pria dan wanita, dan organ- oragan reproduksi yang ada pada pria dan wanita. 
Organ-organ yang ada pada manusia itu sangat komplit, maka dari itu kami akan membahas dari setiap materi yang akan kami amati, untuk itu sangatlah penting bagi kami agar bisa mengetahui dari setiap organ yang ada pada manusia, baik itu rangka, telinga, mata, kulit, organ dalam pria dan wanita, dan organ-organ reproduksi yang ada pada pria dan wanita. 

1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam laporan ini, hanya sebatas membahas tentang golongan darah, untuk lebih mengetahui detail tentang Rangka atas pada manusia dan organ reproduksi pada manusia. Kemudian timbul pertanyaan di benak kami:
“Bagaimana cara mengetahui pembagian rangka atas pada manusia?”
“Bagaimana cara mengetahi pembagian organ reproduksi wanita?”
Dengan modal pertanyaan di atas, kami berharap akan menemukan jawaban yang tepat supaya kita dapat mengetahui labih jauh tentang Rangka atas pada manusia dan Sistem Reproduksi pada Wanita.

1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum yang kami lakukan antar lain :
1.        Mengetahui pembagian antara rangka atas pada tubuh manusia.
2.      Mengetahui bagian-bagian dari rangka atas pada tubuh manusia.
3.     Mengetahui fungsi dari setiap rangka yang kita teliti.
4.      Mengetahu kelainan pada tulang/ rangka.
5.      Mengetahui pembagian organ reproduksi wanita.
6.     Mengetahui bagian-bagian dari organ reproduksi pada wanita.
7.      Mengetahi fungsi organ reproduksi wanita.
8.     Mengertahui kelainan pada organ reproduksi wanita.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Rangka
Menurut Wikipedia Indonesia, rangka merupakan sistem penyokong organisme. Sistem penyokong ini bertindak sebagai bingkai tubuh yang tegar. Biasanya rangka ini tersusun dari kalsium.
Fungsi dari rangka pada manusia antara lain :
¥      Sebagai alat gerak aktif.
¥      Sebagai pelindung organ vital.
¥      Tempat terbentuknya sel-sel darah.
¥      Tempat melekatnya otot.
¥      Memberi bentuk tubuh.
¥      Tempat pembentukan garam mineral.
¥      Menegakkan tubuh.

Menurut (Syarifuddin, 2006: 145) tulang diklasifikasikan menurut bentuknya terbagi atas:
1.    Tulang panjang, yaitu tulang yang berbentuk silindris, yang terdiri dari diafisis dan epifisis yang berfungsi untuk menahan berat tubuh dan berperan dalam pergerakan.
2.   Tulang pendek, yaitu tulang yang berstruktur kuboid yang biasanya ditemukan berkelompok yang berfungsi memberikan kekuatan kekompakan pada area yang pergerakannya terbatas.
3.   Tulang pipih, yaitu tulang yang strukturnya mirip lempeng yang berfungsi untuk memberikan suatu permukaan yang luas untuk perlekatan otot dan memberikan perlindungan.
4.   Tulang ireguler, yaitu tulang yang bentuknya tidak beraturan dengan struktur tulang yang sama dengan tulang pendek.
5.  Tulang sesamoid, yaitu tulang kecil bulat yang masuk dalam formasi persendian yang bersendian yang bersambungan dengan kartilago, ligament, atau tulang lainnya.

Pengelompokan rangka pada tubuh manusia terbagi menjadi 2 yaitu :
1.     Skeleton Aksial
Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan dukungan dan perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan. Skeleton aksial terdiri dari:
           a.       Tulang Tengkorak (Skull)
           b.      Tulang dada (Strenum)
           c.       Tulang rusuk (Costae)
           d.      Ruas-ruas tulang belakang (Vertebrae)

2.   Skeleton Apendikular
Tersusun atas tulang tulang yang merupakan tambahan dari skeleton axial. Skeleton axial terdiri dari :
           a.       Anggota gerak atas
           b.      Anggota gerak bawah

3.   Bagian akhir dari ruas-ruas tulang belakang seperti sakrum dan tulang coccyx. 


2.2 Telinga
Menurut Wikipedia Indonesia, telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi/mengenal suara & juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Telinga pada hewan vertebrata memiliki dasar yang sama dari ikan sampai manusia, dengan beberapa variasi sesuai dengan fungsi dan spesies. Setiap vertebrata memiliki satu pasang telinga, satu sama lainnya terletak simetris pada bagian yang berlawanan di kepala, untuk menjaga keseimbangan dan lokalisasi suara. Suara adalah bentuk energi yang bergerak melewati udara, air, atau benda lainnya, dalam sebuah gelombang. Walaupun telinga yang mendeteksi suara, fungsi pengenalan dan interpretasi dilakukan di otak dan sistem saraf pusat. Rangsangan suara disampaikan ke otak melalui saraf yang menyambungkan telinga dan otak (nervus vestibulokoklearis).
Bagian-bagian telinga pada manusia ada tiga :
1.        Telinga luar.
2.      Telinga tengah.
3.     Telinga dalam.

2.3   Mata
Menurut Wikipedia Indonesia mata merupakan alat indra yang terdapat pada manusia. Secara konstan mata menyesuaikan jumlah cahaya yang masuk, memusatkan perhatian pada objek yang dekat dan jauh serta menghasilkan gambaran yang kontinu yang dengan segera dihantarkan ke otak. Organ pada mata manusia terbagi menjadi 2 yaitu :
1.        Organ luar.
2.      Organ dalam.   

2.4    Kulit
Menurut Wikipedia Indonesia, kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh, merupakan organ terberat dan terbesar dari tubuh.  Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang berbeda, lapisan luar adalah epidermis yang merupakan lapisan epitel berasal dari ectoderm sedangkan lapisan dalam yang berasal dari mesoderm adalah dermis atau korium yang merupakan suatu lapisan jaringan ikat.
Kulit pada manusia memiliki beberapa fungsi antar lain :
1.        Sebagai alat pengeluaran berupa kelenjar keringat.
2.      Sebagai alat peraba.
3.     Sebagai pelindung organ dibawahnya.
4.      Tempat dibuatnya Vit. D dengan bantuan sinar matahari.
5.      Pengatur suhu tubuh.
6.      Tempat menimbun lemak. 

2.5     Organ dalam Wanita dan Organ dalam Pria
Menurut Wikipedia Indonesia, organ adalah kumpulan dari beberapa jaringan untuk melakukan fungsi tertentu di dalam tubuh sedangkan sistem tubuh adalah gabungan dari organ-organ tubuh yang menjalankan fungsi tertentu. Pada organ dalam  wanita dan organ dalam pria itu hampir memiliki kesamaan tapi walaupun itu hampir semuanya sama ada yang membedakan di antara organ dalam wanita dan organ dalam pria tersebut, contohnya kecilnya dari puting susu antara wanita dan pria sangatlah berbeda. 

2.6    Organ Reproduksi Wanita dan Organ Reproduksi Pria
Organ reproduksi adalah bagian-bagian tubuh yang berfungsi dalam proses melanjutkan keturunan. Menurut Wikipedia Indonesia, sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi pada suatu organisme berbeda antara jantan dan betina. Sistem reproduksi pada perempuan berpusat di ovarium. Pada wanita ovarium berfungsi menghasilkan ovum dan hormon (estrogen dan progestron) jika sel telur pada ovarium telah masak, akan dilepaskan dari ovarium, pelepasan telur dari ovarium disebut ovulasi. kotrasepsi adalah mencegah trjadinya pembuahan.
Alat reproduksi pada pria :
1.  Sepasang testis, yang terbungkus dalam kantong skrotum, testis berfungsi sebagai penghasil sperma dan hormon testosterone.
2. Sepasang epididimis, saluran panjang berkelok-kelok terdapat di dalam skrotum.


BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1  Waktu dan Tempat
Pada praktikum tentang rangka, dan organ reproduksi wanita, di lakukan di Laboratorim Anatomi Fisiologi Manusia Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Fakultas Farmasi dan Sains di lantai satu, praktikum tentang materi ini dilakukan selama 2 kali pertemuan yaitu pada hari Senin, 14 April 2014, dan pada hari Senin, 21 April 2014. Praktikum ini dimulai pada pukul 10.30 – 13.00 WIB.

3.2   Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1.        Alat peraga rangka pada manusia.
2.      Alat peraga organ reproduksi wanita pada manusia.

3.3 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1.        Bagian-bagian rangka yang ada pada manusia.  
2.      Bagian-bagian organ reproduksi wanita yang ada pada manusia.

3.4   Prosedur kerja
Adapun cara kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.      Pembagian materi untuk setiap kelompok.
2.    Kelompok yang mendapatkan giliran untuk persentasi, langsung menyampaikan presentasi materi yang mereka dapatkan.
3.   Selain mempresentasikan dengan berbicara dan menulis di depan, kelompok yang sedang persentasi juga menggunakan alat peraga untuk mempermudah dalam memahami materi yang disampaikan.
4.    Selain menunjukan bagian-bagian yang ada pada alat peraga, kelompok yang berpresentasi juga harus menyebutkan fungsi dari setiap organ-organ yang mereka sebutkan.
5.   Setelah selesai menyebutkan nama dan fungsi dari organ-organ yang dipresentakasikan, kelompok yang sedang berpresentasi juga harus memberikan contah penyakit yang berhubungan dengan alat peraja yang mereka gunakan dan memberikan solusi untuk pengobatan ataupun untuk pencegahan.
6.  Jika semua itu sudah di lakukan, kelompok harus membuka sesi tanya jawab antar mahasiswa yang memberikan materi ataupun yang mendengarkan materi yang sedang dibahas.
7.    Jika sudah selesai, berikan kesimpulan terhadap presentasi yang telah disampaikan.



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Rangka Atas

A.   Hasil
Dari hasil praktikum tentang rangka yang telah kami lakukan, data yang dapat kami ambil yaitu berupa nama-nama bagian rangka yang ada pada alat peraga. Nama-nama tersebut berdasarkan nomor-nomor yang telah ditandai disetip rangka yang ada di laboratorim. Urutan-urutannya adalah sebagai berikut :
Data Hasil Pengamatan :
No.
Nama Rangka
Fungsi Rangka
1.  
Tulang Dahi (Os. Frontal)
Melindungi Otak.
2.       
Tulang Air Mata Lakrimalis)
Melindungi kedua bola mata.
3.      
Tulang Hidung (Os. Nasal)
Menyongkong hidung yang lembut.
4.       
Tulang Pipi (Zygomatikus)
Pembentuk Wajah/pipi.
5.       
Tulang Rahang Atas (Maksilaris)
Menyokong barisan gigi atas.
6.      
Tulang Rahang Bawah (Mandibula)
Menyongkong barisan gigi bawah.
7.       
Tulang Leher (Cervical)
Menopang kepala dan  melindungi kerongkongan.
8.      
Tulang Selangka (Clavicula)
Membentuk bahu, menghubungkan lengan atas pada batang tubuh.
9.      
Tulang Penghubung Belikat (Scapula Coracoid)
Melindungi bahu.
10.    
Tulang Belikat (Scapula)
Melindungi bahu
11.      
Tulang Dada (Strenum)
Melindungi organ dalam jantung dan paru-paru.
12.    
Tulang Rusuk Palsu/ Sejati
(Costae Sporia)

Melindungi organ dalam jantung, paru-paru, dll.
13.    
Tulang Melayang (Costae fluctuantes)
Melindungi organ dalam ntuk menjadikan supaya bebas bergerak.
14.    
Tulang punggung
(Os. vertebrae thoracalis)
Melindungi sumsum tulang belakang (mengandung sel-sel saraf) dan berfungsi sebagai penopang anggota tubuh bagian belakang.
15.    
Tulang Pinggang
(Os. vertebrae lumbalis)
Membuat tubuh berdiri tegak, pergerakan, dan melindungi beberapa organ penting. Saat seseorang berdiri, pinggang berfungsi sebagai penyangga sebagian besar berat badan.
16.    
Tulang selangka (Os. Clavicula)
Membantu Keseimabngan.
17.    
Tulang Ekor (Coccyxgealis)
Membantu Keseimbangan saat duduk.
18.    
Tulang Pinggul (Pelvis)
Menyangga berat tubuh ketika duduk.
19.    
Tulang Lengan (Humerus)
Alat gerak.

B.   Pembahasan
Pada Tubuh manusia tulang/ rangka memiliki fungsi yang penting, antara lain fungsi dari tulang adalah sebagai berikut :
1.        Sebagai alat gerak aktif.
2.      Sebagai pelindung organ vital.
3.     Tempat terbentuknya sel-sel darah.
4.      Tempat melekatnya otot.
5.      Memberi bentuk tubuh.
6.     Tempat pembentukan garam mineral.
7.      Menegakkan tubuh.

Pada tubuh manusai tulang/ rangka dibagi menjadi dua kelompok yaitu :
1.     Skeleton Aksial
Skeleton Aksial yaitu skeleton yang merupakan sumbu tubuh. Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan dukungan dan perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan.
Skeleton aksial terdiri dari:
·        Tulang Tengkorak (Skull)
Bagian tulang tengkorak terdiri dari:
           a.       Tulang dahi berfungsi untuk melindungi otak dari bagian depan.
           b.      Tulang rongga mata berfungsi untuk melindungi kedua bola mata.
           c.       Tulang hidung berfungsi untuk membentuk bagian hidung/ untuk menyokong 
                 jaringan hidung yang lembut.
           d.      Tulang pipi berfungsi untuk membentuk bagian pipi.
           e.      Tulang rahang atas berfungsi untuk menyokong barisan gigi atas.
           f.    Tulang rahang bawah berfungsi untuk menyokong barisan gigi bawah. 
                 Rahang yang dapat bergerak, yaitu untuk menguyah makanan dan sebagainya.

·        Tulang Dada (Strenum)
Tulang dada berfungsi untuk melindungi bagian-bagian organ yang ada di dalamnya. 

·        Tulang Rusuk (Costae)
Bagian tulang rusk terdiri dari :
           a.   Tulang rusuk sejati berjumlah tujuh pasang. Ujung belakangnya melekat pada ruas-ruas               tulang belakang, sedangkan ujung depan melekat pada tulang dada.
           b.   Tulang rusuk melayang berjumlah dua pasang. Ujung belakang melekat pada tulang                       belakang, sedangkan ujung depan bebas tidak melekat.
           c.  Tulang rusuk palsu berjumlah tiga pasang. Ujung belakang melekat pada tulang belakang              dengan ujung depan melekat pada tulang rusuk di atasnya. 

·        Ruas-ruas Tulang Belakang (Vertebrae)
Tulang leher 7 ruas. Pada praktikum yang telah dilakukan bagian tulang rusk terdiri dari :
a.      Tulang punggung.
b.      Tulang pinggang.
c.      Tulang selangka.
d.      Tulang ekor

2.   Skeleton Apendikular
Skeleton apendikular terdiri atas tungkai atas (tulang anggota depan) dan tungkai bawah (tulang anggota belakang). Tungkai atas berhubungan dengan tulang aksial pada bahu. Bahu manusia tersusun atas tulang selangka dan tulang belikat. Tungkai atas dan tungkai bawah tersusun atas beberapa tulang.  Tungkai bawah berhubungan dengan tulang aksial pada gelang panggul.

Gelang panggul terdiri atas tulang sakrum yang merupakan persatuan 6 ruas tulang, yaitu :
a.       Sepasang tulang usus kiri kanan
b.      Sepasang tulang duduk.
c.       Sepasang tulang kemaluan.

Dari bagian-bagian tulang apendikuler terdapat bagian-bagian tulang seperti berikut :
a.       Tulang paha (Femur)
b.      Tulang tempurung lutut (Patella)
c.       Tulang betis (Ribula)
d.      Tulang kering (Tibia)
e.      Tulang tumit (Kalkaneus)
f.       Tulang pergelangan kaki (Talus)
g.      Navikula
h.       Kuboid
i.         Tulang kueniform
j.        Tulang telapak kaki (Metafarasal)
k.      Tulang jari kaki 

3.   Tulang Rawan dan Tulang keras
           a.       Tulang Rawan
ü  Sifat : Lunak, Lentur, dan tidak mudah patah.
ü  Sel penyusun : Chondrocyte.
ü  Jaringanya : Banyak mengandung zat perekat dan sedikit mengandung zat kalsium.     
           b.      Tulang Keras
ü  Sifat : Keras, mudah patah dan kaku.
ü  Sel Penyusun : Osteocyte.
ü  Jaringannya : Banyak mengandung zat kalsium dan sedikit mengandung zat perekat.

4.   Proses Pembentukan Tulang
Pada tubuh manusia itu memiliki rangka/tulang, rangka ini akan selalu tubuh ketika tubuh kita bertambah tinggi, disini kita akan mengalami proses pembentukan tulang dan pertumbuhan tulang.
Urutan proses pembentukan dan pertumbuhan tulang antara lain :
a)  Tulang rawan pada embrio mengandung banyak osteoblas, terutama pada bagian tengah epifisis dan bagian tengah diafisis, serta pada jaringan ikat pembungkus tulang rawan.
b)  Osteosit terbentuk dari osteoblas, tersusun melingkar membentuk sistem Havers. Di tengah sistem Havers terdapat saluran Havers yang banyak mengandung pembuluh darah dan serabut saraf.
c)    Osteosit mensekresikan zat protein yang akan menjadi matriks tulang. Setelah mendapat tambahan senyawa kalsium dan fosfat tulang akan mengeras.
d)     Selama terjadi penulangan, bagian epifisis dan diafisis membentuk daerah antara yang tidak mengalami pengerasan, disebut cakraepifisis. Bagian ini berupa tulang rawan yang mengandung banyak osteoblas.
e)     Bagian cakraepifisis terus mengalami penulangan. Penulangan bagian ini menyebabkan tulang memanjang.
f)  Di bagian tengah tulang pipa terdapat osteoblas yang merusak tulang sehingga tulang menjadi berongga kemudian rongga tersebut terisi oleh sumsum tulang.


5.   Penyakit Pada Tulang
Pada manusia biasanya sering terjadi kelainan ataupun pernyakit pada tulang, antara lain penyakitnya adalah :
  
1)    Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat- sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang. Osteoporosis terbagi menjadi tiga bagian, antara lain :
          a)      Osteoporosis Primer
     Osteoporosis primer sering menyerang wanita paska menopause dan juga pada pria 
     usia lanjut dengan penyebab yang belum diketahui
          b)     Osteoporosis Sekunder
    Sedangkan osteoporosis sekunder disebabkan oleh penyakit yang berhubungan dengan :
    ·        Cushing's disease
    ·        Hyperthyroidism.
    ·        Hyperparathyroidism.
    ·        Hypogonadism.
    ·        Kelainan hepar.
    ·        Kegagalan ginjal kronis.
    ·        Kurang gerak.
    ·        Kebiasaan minum alcohol.
    ·        Pemakai obat-obatan/corticosteroid.
    ·        Kelebihan kafein.
    ·        Merokok.  
        c)      Osteoporosis Anak
  Osteoporosis pada anak disebut Juvenile Idiopathic Osteoporosis.
 Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak    diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi  hormon yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari    rapuhnya tulang.

·        Gejala
Kepadatan tulang berkurang secara perlahan, sehingga pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala. Beberapa penderita tidak memiliki gejala. Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi kolaps atau hancur, maka akan timbul nyeri tulang dan kelainan bentuk.
Kolaps tulang belakang menyebabkan nyeri punggung menahun. Tulang belakang yang rapuh bisa mengalami kolaps secara spontan atau karena cedera ringan. Biasanya nyeri timbul secara tiba- tiba dan dirasakan di daerah tertentu dari punggung, yang akan bertambah nyeri jika penderita berdiri atau berjalan. Jika disentuh, daerah tersebut akan terasa sakit, tetapi biasanya rasa sakit ini akan menghilang secara bertahap setelah beberapa minggu atau beberapa bulan.
Jika beberapa tulang belakang hancur, maka akan terbentuk kelengkungan yang abnormal dari tulang belakang (punuk Dowager), yang menyebabkan ketegangan otot dan sakit. Tulang lainnya bisa patah, yang seringkali disebabkan oleh tekanan yang ringan atau karena jatuh. Salah satu patah tulang yang paling serius adalah patah tulang panggul. Yang juga sering terjadi adalah patah tulang lengan (radius) di daerah persambungannya dengan pergelangan tangan, yang disebut fraktur Colles. Selain itu, pada penderita osteoporosis, patah tulang cenderung menyembuh secara perlahan.

 ·        Pengobatan
Pengobatan Tujuan pengobatan adalah meningkatkan kepadatan tulang. Semua wanita, terutama yang menderita osteoporosis, harus mengonsumsi kalsium dan vitamin D dalam jumlah yang mencukupi. Wanita paska menopause yang menderita osteoporosis juga bisa mendapatkan estrogen (biasanya bersama dengan progesteron) atau alendronat, yang bisa memperlambat atau menghentikan penyakitnya. Bifosfonat juga digunakan untuk mengobati osteoporosis.
Alendronat berfungsi :
ü  Mengurangi kecepatan penyerapan tulang pada wanita pasca menopause.
ü  Meningkatakan massa tulang di tulang belakang dan tulang panggul.
ü  Mengurangi angka kejadian patah tulang.

Supaya diserap dengan baik, alendronat harus diminum dengan segelas penuh air pada pagi hari dan dalam waktu 30 menit sesudahnya tidak boleh makan atau minum yang lain. Alendronat bisa mengiritasi lapisan saluran pencernaan bagian atas, sehingga setelah meminumnya tidak boleh berbaring, minimal selama 30 menit sesudahnya. Obat ini tidak boleh diberikan kepada orang yang memiliki kesulitan menelan atau penyakit kerongkongan dan lambung tertentu. Kalsitonin dianjurkan untuk diberikan kepada orang yang menderita patah tulang belakang yang disertai nyeri. Obat ini bisa diberikan dalam bentuk suntikan atau semprot hidung. Tambahan fluorida bisa meningkatkan kepadatan tulang. Tetapi tulang bisa mengalami kelainan dan menjadi rapuh, sehingga pemakaiannya tidak dianjurkan. Pria yang menderita osteoporosis biasanya mendapatkan kalsium dan tambahan vitamin D, terutama jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tubuhnya tidak menyerap kalsium dalam jumlah yang mencukupi.
Jika kadar testosteronnya rendah, bisa diberikan testosteron. Patah tulang karena osteoporosis harus diobati. Patah tulang panggul biasanya di atasi dengan tindakan pembedahan. Patah tulang pergelangan biasanya digips atau diperbaiki dengan pembedahan. Pada kolaps tulang belakang disertai nyeri punggung yang hebat, diberikan obat pereda nyeri, dipasang supportive back brace dan dilakukan terapi fisik.

·        Pencegahan
Pencegahan osteoporosis meliputi:
ü  Mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang dengan mengonsumsi kalsium
    yang cukup.
ü  Melakukan olah raga dengan beban.
ü  Mengkonsumsi obat (untuk beberapa orang tertentu).

Mengkonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup sangat efektif, terutama sebelum tercapainya kepadatan tulang maksimal (sekitar umur 30 tahun). Minum 2 gelas susu dan tambahan vitamin D setiap hari, bisa meningkatkan kepadatan tulang pada wanita setengah baya yang sebelumnya tidak mendapatkan cukup kalsium. Akan tetapi tablet kalsium dan susu yang dikonsumsi setiap hari akhir - akhir ini menjadi perdebatan sebagai pemicu terjadi osteoporosis, berhubungan dengan teori osteoblast. Olah raga beban (misalnya berjalan dan menaiki tangga) akan meningkatkan kepadatan tulang. Berenang tidak meningkatkan kepadatan tulang. Estrogen membantu mempertahankan kepadatan tulang pada wanita dan sering diminum bersamaan dengan progesteron. Terapi sulih estrogen paling efektif dimulai dalam 4-6 tahun setelah menopause, tetapi jika baru dimulai lebih dari 6 tahun setelah menopause, masih bisa memperlambat kerapuhan tulang dan mengurangi risiko patah tulang.


4.2 Organ Reproduksi Wanita
A. Hasil
Dari hasil praktikum tentang organ reproduksi wanita yang telah kami lakukan, data yang dapat kami ambil yaitu berupa nama-nama bagian organ reproduksi yang ada pada alat peraga. Nama-nama tersebut berdasarkan nomor-nomor yang telah ditandai disetip alat peraga organ reproduksi wanita yang ada di laboratorim. Urutan-urutannya adalah sebagai berikut :
Data Hasil Pengamatan :
No.
Nama Organ
Fungsi Organ
1.
Osteo Sacral
Tulang-tulang ini membentuk sebagian tulang pinggul.
2.
Ureter
Berfungsi sebagai saluran pembuang baik pada sistem kemih atau ekskresi dan sistem seksual
3.
Fimbrae
Tempat pembuahan
4.
Tuba Falopi
Saluran tempat bertemunya spermatozoa dan ovum
5.
Ovarium
Menghasilkan ovum (sel telur) serta hormon estrogen dan progesteron
6.
Ligament
Mengikat atau menahan organ-organ reproduksi wanita agar terfiksasi dengan baik pada tempatnya
7.
External lilac versal

8.
Vena
Membawa Darah.
9.
Perimetrium
Meliputi dinding uterus bagian luar.
10.
Mymetrium
Dinding tebal terdiri dari otot polos.
11.
Liang Servix

12.
Servix
Mencegah infeksi kedalam uterus
13.
Kantung Kemih
Menyimpan urin yang diproduksi oleh ginjal dan mengeluarkan dari tubuh.
14.
Tulang Kemaluan

15.
Saluran Uretra
Mengalir urin keluar dari tubuh.
16.


Clitoris
Banyaknya ujung saraf dalam klitoris menyebabkannya menjadi sangat sensitif terhadap sentuhan atau tekanan langsung atau tidak langsung.
17.
Lubang Uretra
Mengalirkan urine keluar dari tubuh.
18.
Labium Minus
Melindungi Vagina.
19.
Labium Majus
Melindungi Vagina.
20.


Lubang Vagina
1.        Memberikan jalan airan darah haid.
2.      Aktivitas seks atau sebagai jalan masuknya penis.
3.     Sebagai jalan keluarnya janin saat melahirkan
21.
Badan Uterus (Korpus)
Menyimpan janin.
22.
Ujung Usus Besar (Sigmold Colon)
Membuang limbah padat dan gas dari saluran pencernaan.
23.
Rectum
Penyimpanan feses sementara
24.


Vagina
Merupakan jalan keluar bagi darah haid, dan jalan keluar waktu bayi lahir (bersifat sangat lentur sehingga bayi dapat keluar melalui vagina).

25.
Anus
Proses pengeluaran feses.

B.   Pembahasan
Berdasarkan data yang didapatkan, fungsi dari masing-masing dari data di atas antara lain :
1.     Osteo Sacral.
2.   Ureter, pada wanita, panjang uretra sekitar 2,5 sampai 4 cm dan terletak di antara klitoris dan pembukaan vagina. Berfungsi sebagai saluran pembuang baik pada sistem kemih atau ekskresi dan sistem seksual.
3.   Fimbrae, berfungsi sebagai tempat pembuahan, memiliki panjang 10 cm.
4.   Tuba Falopi bungsi sangat vital dalam proses kehamilan, yaitu menjadi saluran tempat bertemunya spermatozoa dan ovum, mempunyai fungsi penangkap ovum, tempat terjadinya pembuahan (fertilitas), menjadi saluran dan tempat pertumbuhan hasil pembuahan sebelum mampu menanamkan diri pada lapisan dalam rahim.
5.   Ovarium (indung telur), berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan panjang 3 – 4 cm. Ovarium berada di dalam rongga badan, di daerah pinggang. Umumnya setiap ovarium menghasilkan ovum setiap 28 hari. Ovum yang dihasilkan ovarium akan bergerak ke saluran reproduksi. Fungsi ovarium yakni menghasilkan ovum (sel telur) serta hormon estrogen dan progesterone
6.   Ligament, berfungsi untuk mengikat atau menahan organ-organ reproduksi wanita agar terfiksasi dengan baik pada tempatnya, tidak bergerak dan berhubungan dengan organ sekitarnya.
7.   External Iliac Verscal,
8.   Vena Terdiri dari :
·   Vena cava superior yang bertugas membawa darah dari bagian atas tubuh menuju serambi kanan jantung.
·    Vena cava inferior yang bertugas membawa darah dari bagian bawah tubuh ke serambi kanan jantung.
·   Vena cava pulmonalis yang bertugas membawa darah dari paru- paru ke serambi kiri jantung. 
9.   Perimetrium (lapisan peritoneum) meliputi dinding uterus bagian luar.
10. Myometrium (lapisanotot) merupakan lapisan yang paling tebal, terdiri dari otot polos.
11.   Liang serviks,
12. Serviks, berfungsi membantu mencegah infeksi kedalam uterus. Dilatasi serviks saat proses persalinan. Leher rahim/serviks terletak pada bagian bawah rahim dan membantu jalannya sperma dari vagina menuju rahim. Serta mempunyai peran yang sangat penting dalam proses persalinan.
13. Kandung kemih, untuk menyimpan urin yang diproduksi oleh ginjal dan mengeluarkan dari tubuh.
14. Tulang kemaluan,
15. Saluran uretra, fungsi mengalir urin keluar dari tubuh.
16. Klitoris, merupakan suatu bangunan yang terdiri dari:
·        Glans klitoris
·        Korpus klitoris
·   Krura klitoris Merupakan bagian yang erektil, seperti penis pada pria. Mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sehingga sangat sensitif saat hubungan seks.
17. Lubang uretra, berfungsi untuk mengalirkan urine keluar dari tubuh.
18. Labium minus, Merupakan lipatan kecil di bagian dalam labia mayora. Bagian depannya mengelilingi klitoris. Kedua labia ini mempunyai pembuluh darah, sehingga dapat menjadi besar saat keinginan seks bertambah. Labia ini analog dengan kulit skrotum pada pria.
19. Labium majus, Terdiri atas bagian kanan dan kiri lonjong mengecil ke bawah dan bersatu di bagian bawah. Bagian luar labia mayora terdiri dari kulit berambut, kelenjar lamak, dan kelenjar keringat. Bagian dalamnya tidak berambut dan mengandung kelenjar lemak, bagian ini mengandung banyak ujung syaraf sehingga sensitif terhadap hubungan seks.
20. Vagina, merupakan jalan keluar bagi darah haid, dan jalan keluar waktu bayi lahir (bersifat sangat lentur sehingga bayi dapat keluar melalui vagina).

C.   Pembagian Organ Reproduksi Wanita
Sistem reproduksi wanita meliputi kumpulan organ- organ reproduksi, proses oogenesis, fertilisasi, kehamilan, dan persalinan. Organ reproduksi perempuan adalah alat atau bagian tubuh perempuan yang berkaitan erat dengan kehamilan atau kemampuan beranak.
Organ reproduksi wanita terbagi 2 yaitu di dalam dan di bagian luar tubuh. Organ reproduksi dalam tubuh tidak dapat dilihat secara langsung, sebaliknya alat reproduksi luar dapat dilihat. Setiap bagian dari alat reproduksi ini menyambungkan dengan setiap bagian yang lainnya.

1.     Organ Reproduksi Dalam
Organ reproduksi dalam membentuk sebuah jalur (saluran kelamin), yang terdiri atas sepasang indung telur (ovarium), sepasang saluran telur (tuba fallopii), dan rahim (uterus).

a.    Sepasang indung telur (ovarium)
Ovarium atau indung telur adalah kelenjar kelamin wanita. Setiap wanita memiliki sepasang ovarium. Masing-masing ovarium berada di sisi kanan dan akan memiliki 2 juta oosit. Pada masa puber, tersisa sebanyak 300.000-400.000 oosit yang mulai mengalami pematangan menjadi sel telur, tetapi hanya sekitar 400 sel telur yang dilepaskan selama masa reproduktif wanita, biasanya setiap siklus menstruasi dilepaskan 1 telur. Ribuan oosit yang tidak mengalami proses pematangan secara bertahap akan hancur dan akhirnya seluruh sel telur akan hilang pada masa menopause. Sebelum dilepaskan, sel telur tertidur di dalam folikelnya.  Sel telur yang tidur tidak dapat melakukan proses perbaikan seluler seperti biasanya, sehingga peluang terjadinya kerusakan pada sel telur semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya usia wanita. Karena itu kelainan kromosom maupun kelainan genetik lebih mungkin terjadi pada wanita yang hamil pada usianya yang telah lanjut. Selain itu, ovarium memproduksi juga dua hormon penting dalam kehidupan perempuan.
Kedua hormon tersebut adalah estrogen dan progesteron.  Hormon-hormon ini berpengaruh besar pada pertumbuhan, pembangunan, dan berfungsi untuk semua organ tubuh perempuan terutama alat-alat reproduksi. Misalnya, hormonlah yang menyebabkan pertumbuhan payudara dan penyebab haid (menstruasi) setiap bulan. 

b.    Sepasang saluran telur (tuba fallopii)
Wanita memiliki sepasang saluran telur, yang masing-masing menyambungkan antara masing-masing ovarium dengan rahim pada setiap sisinya. Panjang masing-masing saluran telur ini, sekitar 10-12 sentimeter dari tepi atas rahim ke arah ovarium. Ujung kiri dan kanan dari saluran telur ini membentuk corong sehingga memiliki lubang yang lebih besar agar sel telur jatuh ke dalamnya ketika dilepaskan dari ovarium. Ovarium tidak menempel pada saluran telur tetapi menggantung dengan bantuan sebuah ligamen.  Sel telur bergerak di sepanjang saluran telur dengan bantuan silia (rambut getar) dan otot pada dinding tuba. Jika di dalam tuba fallopii sel telur bertemu dengan sperma dan dibuahi, maka sel telur yang telah dibuahi ini mulai membelah. Selama 4 hari, embrio yang kecil terus membelah sambil bergerak secara perlahan menuruni saluran dan masuk ke dalam rahim. Untuk sampai di rahim, telur ini membutuhkan waktu lima hari, sejak dilepaskan dari ovarium. Embrio lalu menempel ke dinding rahim dan proses ini disebut implantasi.

c.    Rahim (uterus)
Rahim terletak di belakang kandung kemih dan di depan rektum. Rahim diikat oleh 6 ligamen. Rahim merupakan saluran berongga yang lebih besar dengan bagian ujungnya bersatu membentuk saluran sempit, yaitu vagina. Rahim terletak di bagian pusat sistem, berbentuk kantung tempat bayi berkembang. Tanpa bayi di dalamnya rahim sangat kecil hanya 7 hingga 9 cm dengan berat 60 Gram.
Rahim terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:
·        Serviks (leher rahim), Serviks terletak di puncak vagina. Serviks merupakan uterus bagian bawah yang membuka ke arah vagina. Sebuah saluran yang melalui serviks yang memungkinkan sperma masuk ke dalam rahim dan darah menstruasi keluar. Serviks biasanya merupakan penghalang yang baik bagi bakteri, kecuali selama masa menstruasi dan selama masa ovulasi (pelepasan sel telur). Saluran di dalam serviks adalah sempit, bahkan terlalu sempit sehingga selama kehamilan janin tidak dapat melewatinya. Tetapi pada proses persalinan saluran ini akan meregang sehingga bayi bisa melewatinya.
·        Korpus (badan rahim), Korpus biasanya bengkok ke arah depan. Selama masa reproduktif, panjang korpus adalah 2 kali dari panjang serviks. Korpus merupakan jaringan kaya otot yang bisa melebar untuk menyimpan janin. Selama proses persalinan, dinding ototnya mengerut sehingga bayi terdorong keluar melalui serviks dan vagina. Lapisan dalam dari korpus disebut endometrium. Setiap bulan setelah siklus menstruasi, endometrium akan menebal. Jika tidak terjadi kehamilan, maka endometrium akan dilepaskan dan terjadilah perdarahan. Ini yang disebut dengan siklus menstruasi.

d.    Liang senggama (vagina)
Vagina (dari bahasa Latin yang makna literalnya pelindung atau selongsong) adalah saluran berbentuk tabung yang menghubungkan uterus ke bagian luar tubuh. Dalam keadaan normal, dinding vagina bagian depan dan belakang saling bersentuhan sehingga tidak ada ruang di dalam vagina kecuali jika vagina terbuka (misalnya selama pemeriksaan atau selama melakukan hubungan seksual).

2.   Organ Reproduksi Luar
Organ kelamin luar wanita memiliki dua fungsi, yaitu sebagai jalan masuk sperma ke dalam tubuh wanita dan sebagai pelindung organ kelamin dalam dari organisme penyebab infeksi. Saluran kelamin wanita memiliki lubang yang berhubungan dengan dunia luar, sehingga mikroorganisme penyebab penyakit bisa masuk dan menyebabkan infeksi kandungan. Mikroorganisme ini biasanya ditularkan melalui hubungan seksual.  Organ reproduksi luar wanita terdiri atas vulva, klitoris, dan perineum. Berikut ini merupakan penjelasan yang lebih terperinci dari organ reproduksi luar wanita tersebut.
a.    Vulva
Vulva dibatasi oleh labium mayor (sama dengan scrotum pada pria). Labium mayor terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebasea (penghasil minyak). Setelah puber labium mayor akan ditumbuhi rambut. Labium minor terletak tepat di sebelah. Dalam dari labium mayor dan mengelilingi lubang vagina dan uretra.
b.    Klitoris
Klitoris merupakan penonjolan kecil yang sangat peka (sama dengan penis pada pria). Klitoris merupakan pertemuan antara labium minor kiri dan kanan yang bertemu di depan. Klitoris dibungkus oleh sebuah lipatan kulit yang disebut preputium (sama dengan kulit depan pada ujung penis pria). Klitoris sangat sensitif terhadap rangsangan dan bisa mengalami ereksi.
c.    Perineum
Merupakan suatu jaringan bromuskuler di antara vagina dan anus. Perineum merupakan pertemuan labium mayor kiri dan kanan yang bertemu di bagian belakang. Kulit yang membungkus perineum dan labium mayor sama dengan kulit di bagian tubuh lainnya, yaitu tebal dan kering dan bisa membentuk sisik. Sedangkan selaput pada labium minor dan vagina merupakan selaput lendir, lapisan dalamnya memiliki struktur yang sama dengan kulit, tetapi permukaannya tetap lembap karena adanya cairan yang berasal dari pembuluh darah pada lapisan yang lebih dalam. Pada wanita, awal pubertas biasanya dimulai pada usia 9 sampai 16 tahun. Pada usia ini, tingkat pertumbuhan remaja putri meningkat pesat, disertai pembesaran payudara dan tumbuhnya rambut pubis. Dalam waktu 1 hingga 2 tahun setelah perubahan ini, tumbuh bulu ketiak dan keputihan normal (leukorea fisiologis). Beberapa bulan kemudian periode menstruasi pertama (menarkhe) pun dimulai yang akhirnya akan menjadi menstruasi siklik. Kejadian menarkhe ini berbeda pada tiap individu.

D.   Siklus Menstruasi
Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-Estrogen atau LH-Progesteron. Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai menopause. Selain manusia, periode ini hanya terjadi pada primata-primata besar, sementara binatang-binatang menyusui lainnya mengalami siklus estrus. Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi rata-rata terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7 hari. Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10mL hingga 80mL per hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35mL per harinya. Biasanya pada saat menstruasi wanita memakai pembalut untuk menampung darah yang keluar saat beraktivitas terutama saat tidur agar bokong dan celana tidak basah dan tetap nyaman. Pembalut harus diganti minimal dua kali sehari untuk mencegah agar tidak terjadi infeksi pada vagina atau gangguan-gangguan lainnya. Gunakanlah pembalut yang anti- bakteri dan mempunyai siklus udara yang lancar.
Siklus mensturasi pada wanita di bagi atas 4 fase, yaitu :
1.     Fase Mensturasi
Masa luruh dan dikeluarkannya dinding rahim dari tubuh. Hal ini disebabkan berkurangnya kadar hormon seks. Hali ini secara bertahap terjadi pada hari ke-1 sampai 7.
2.   Fase Pra-ovulasi
Masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium yang dipicu oleh peningkatan kadar estrogen dalam tubuh. Hal ini terjadi secara bertahap pada hari ke-7 sampai 13.
3.   Fase Ovulasi
Masa subur atau Ovulasi adalah suatu masa dalam siklus menstruasi wanita dimana sel telur yang matang siap untuk dibuahi. menurut beberapa literatur, masa subur adalah 14 hari sebelum haid selanjutnya. Apabila wanita tersebut melakukan hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi maka kemungkinan terjadi kehamilan.
Menetukan masa subur ada beberapa metode dalam menentukan masa subur dapat dilihat dengan beberapa cara :
·        Perubahan Periode Menstruasi.
·        Perubahan Lendir Serviks.
·        Perubahan Suhu Basal Tubuh.
4.   Fase Pascaovulasi
Masa kemunduran ovum bila tidak terjadi fertilisasi. Pada tahap ini, terjadi kenaikan produksi progesteron sehingga endometrium menjadi lebih tebal dan siap menerima embrio untuk berkembang. Jika tidak terjadi fertilisasi, maka hormon seks dalam tubuh akan berulang dan terjadi fase menstruasi kembali.

E.   Gejala-gejala atau Tanda-tanda Menstruasi
Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala yang dapat terjadi pada saat masa
menstruasi : 
   ü  Perut terasa mulas, mual dan panas.
   ü  Terasa nyeri saat buang air kecil.
   ü  Tubuh tidak fit.
   ü  Demam.
   ü  Sakit kepala dan pusing.
   ü  Keputihan.
   ü  Radang pada vagina.
   ü  Gatal-gatal pada kulit.
   ü  Emosi meningkat.
   ü  Nyeri dan bengkak pada payudara.

F.    Penangulangan Saat terjadi Menstruasi
Saat menstruasi, rasa nyeri akibat kram menstruasi seringkali datang. Bisa hanya samar-samar atau sangat nyeri. Kondisi ini memang sedikit menggangu saat menstruasi. Kondisi yang dalam istilah medisnya disebut dysmenorrhea ini biasanya terjadi di perut bagian bawah.Untuk mengurangi nyeri saat haid, ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu :
ü  Perbanyak asupan cairan untuk menghindari dehidrasi. Kekurangan cairan akan membuat nyerinya semakin terasa. Usahakan untuk minum air hangat untuk meningkatkan aliran darah ke daerah panggul.
ü  Membuat ramuan jahe. Caranya, rebus beberapa potong jahe yang telah dimemarkan dalam air lalu minumlah air jahe dalam keadaan hangat.
ü  Tempatkan handuk hangat di sekitar perut bagian bawah. Ini cara yang cukup mudah untuk menghilangkan nyeri sementara waktu.
ü  Hindari meminum minuman yang mengandung kafein karena bisa memicu iritasi pada usus halus.
ü  Meminum teh beraroma mint. Lebih baik jika diminum dalam keadaan hangat.
ü  Melakukan peregangan pada pagi hari dapat melancarkan pereedaran darah dan sekaligus mengurangi rasa nyeri.

G.  Kelainan pada Menstruasi Wanita
Biasanya sering terjadi kelainan pada saat menstruasi di antarnya kelainan tersebut yaitu :

    1.   Menstruasi yang menyakitkan atau dysmenorrhea. Dysmenorrhea pertama biasanya dihubungkan dengan naiknya kadar kimia alami di dalam tubuh saat ovulasi, yang menyebabkan rasa sakit. Dysmenorrhea kedua merupakan tanda suatu kelainan mendasar. Dysmenorrhea kedua ini mempengaruhi wanita yang belum pernah menstruasi sebelumnya. Kelainan reproduksi, endometriosis, atau fibroids dapat menimbulkan menstruasi dengan rasa sakit, dan satu- satunya cara untuk mengetahui penyebabnya secara pasti adalah dengan memeriksakannya ke dokter. Gejala dysmenorrhea termasuk rasa sakit pada punggung bagian bawah atau kaki, kram perut, atau sakit pada tulang panggul. Kelainan menstruasi ini dapat menunjukkan ketidaksuburan. 

    2. Menstruasi yang sangat hebat, atau menorrhagia. Ketidakseimbangan hormon atau kelainan rahim dapat menyebabkan volume darah menstruasi yang sangat tinggi, namun bahwa penyebabnya tidak selalu jelas. Jika wanita mengalami menstruasi selama tujuh hari atau lebih, dan darah yang keluar tidak tertampung lagi oleh pembalut, maka kemungkinan ia menderita menorrhagia. Darah yang menggumpal juga sebenarnya normal, namun gumpalan darah dalam jumlah besar merupakan tanda "heavy periods". Menorrhagia dapat menyebabkan anemia, jadi pastikan untuk mengonsumsi cukup banyak zat besi. Daging yang tidak berlemak, sayuran hijau, sereal, oatmeal, kacang kedelai rebus, dan kacang-kacangan lain, merupakan sumber zat besi yang baik. Obat-obatan dari dokter mungkin dibutuhkan untuk mengatasi menstruasi yang berlebihan atau anemia, namun pastikan untuk memberi tahu dokter jika sedang berusaha untuk hamil.
  
  3. Menstruasi tidak teratur, atau oligomenorrhea. Menstruasi yang tidak dapat diprediksi datangnya termasuk normal, namun hanya bila hal ini terjadi pada tahun pertama wanita mengalami menstruasi dan saat perimenopause (tahun-tahun menjelang menopause). Ketidakseimbangan hormon atau kelainan juga menyebabkan haid tidak teratur, yang dapat memengaruhi tingkat kesuburan dan kesempatan wanita untuk mendapatkan bayi.
   
    4.  Tidak mengalami menstruasi atau amenorrhea. Jika wanita tidak mengalami menstruasi selama tiga bulan, kemungkinan ia sedang hamil. Namun penyebab lainnya bisa juga karena ia mengalami amenorrhea, perimenopause, atau menopause. Penyebab yang paling umum dari absennya menstruasi adalah kehamilan. Amenorrhea juga merupakan efek samping dari penyakit, stres, latihan terlalu berat, atau turunnya berat badan yang terlalu banyak. Jika wanita tidak menstruasi, bisa jadi ia tidak berovulasi (tidak melepas telur setiap bulan). Jika tidak berovulasi maka ia akan kesulitan hamil. Penderita sebaiknya menghindari diet dan latihan yang ketat.

H.   Proses Pembuahan
Proses peleburan antara satu sel sperma dan satu sel ovum yang sudah matang. Proses pembuahan ini terjadi di bagian saluran Fallopii yang paling lebar. Sebelum terjadi poses pembuahan, terjadi beberapa proses sebagai berikut. Ovum yang telah masuk akan keluar dari ovarium. Proses tersebut dinamakan ovulasi. Ovum yang telah masak tersebutakan masuk ke saluran Fallopii. Jutaan sperma harus berjalan dari vagina menuju uterus dan masuk ke saluran Fallopii. Dalam perjalanan itu, kebanyakan sperma dihancurkan oleh mukus (lendir) asa di dalam uterus dan saluran Fallopii. Di antara beberapa sel sperma yang bertahan hidup, hanya satu yang masuk menembus membran ovum. Setelah terjadi pembuahan, membran ovum segera mengeras untuk mencegah sel sperma lain masuk. Hasil pembuahan adalah zigot.
Kemudian mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai berikut:
1.      Zigot membelah menjadi 2 sel, 4 sel, dan seterusnya.
2.  Dalam waktu bersamaan lapisan dinding dalam uterus menjadi tebal seperti spons, penuh dengan pembuluh darah, dan siap menerima zigot.
3.  Karena kontraksi oto dan gerak silia diding saluran Fallopii, zigot menuju ke uterus dan menempel di dinding uterus untuk tumbuh dan berkembang.
4.   Terbentuk plsenta dan tali pusat yang merupakan penghubung antara embrio dan jaringan ibunya. Fungsi plasenta dan tali pusat adalah mengalirkan oksigen dan zat-zat makanan dari ibu ke embrio, serta menglirkan sisa-sisa metabolisme dari embrio ke peredana darah ibunya.
5.     Embrio dikelilingi cairan amnion yang berfungsi melindungi embrio dari bahaya benturan yang mungkin terjadi.
6.   Embrio berusaha empat minggu sudah menunjukkan adanya pertumbuhan mata, tangan, dan kaki.
7.  Setelah berusia enam minggu, embrio sudah berukuran 1,5 cm. Otak, mata, telinga, dan jantung sudah berkembang. Tangan dan kaki, serta jari-jarinya mulai terbentuk.
8.    Setelah berusia delapan minggu, embrio sudah tampak sebagai manusia dengan organ-organ tubuh lengkap. Kaki, tangan, serta jari- jariny telah berkembang. Mulai tahap ini sampai lahir, embrio disebut fetus (janin).
9.     Setelah mencapai usia kehamilan kira-kira sembilan bulan sepuluh hari, bayi siap dilahirkan.

Jika ovum yang sudah masak tidak dibuahi oleh sperma, jaringan penyusun dinding rahim yang telah menebal dan mengandung banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh/ runtuh. Bersama-sama dengan ovum yang tidak dibuahi, jaringan tersebut dikeluarkan dari tubuh lewat vagina dalam proses yang disebut menstruasi (haid).
Ovulasi ® Menuju Tuba Falopi ® Membuahi Sel Telur ® Sel telur membelah, meninggalkan Tuba Falopi ® Menuju Uterus ® Menjadi Implantasi, menempel di endrometrium ® Dibantu Hormon HCG ® Berkembang menjadi Plasenta ® Embrio.

I.     Hormon pada Wanita
Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang mempunyai efek tertentu pada aktifitas organ-organ lain dalam tubuh. Hormon seks merupakan zat yang dikeluarkan oleh kelenjar seks dan kelenjar adrenalin langsung ke dalam aliran darah. Mereka (hormon) sebagian bertanggungjawab dalam perkembangan organ seks yang normal. Hormon juga yang memulai seseorang mengalami pubertas dan kemudian memainkan peran dalam pengaturan perilaku seksual. 
Efek hormon secara umum pada tubuh manusia :
1.      Perubahan Fisik, yang ditandai dengan tumbuhnya rambut di daerah tertentu dan  bentuk tubuh yang khas pada pria dan wanita (payudara membesar, lekuk tubuh  feminin pada wanita dan bentuk tubuh maskulin pada pria) Perubahan Fisik yang ditandai dengan tumbuhnya rambut di daerah tertentu dan  bentuk tubuh yang khas pada pria dan wanita (payudara membesar, lekuk tubuh  feminin pada wanita dan bentuk tubuh maskulin pada pria).
2.  Perubahan Psikologis, perilaku feminin dan maskulin, sensivitas, mood/ suasana hati meski ada faktor luar yang bisa menyebabkan hal ini.
3.     Perubahan Sistem Reproduksi, pematangan organ reproduksi, produksi organ  seksual (estrogen oleh ovarium dan testosteron oleh testis).

J.    Hormon pada Organ Reproduksi Wanita
          1.      Estrogen
          2.      Progesteron
          3.      FSH (Folicle Stimulating Hormone) 
          4.      Loteinzing Hormone

Pada wanita, dari sekian banyak hormon, yang memegang peranan penting adalah hormon estrogen – progesteron (khusus wanita) dan androgen. Dalam tubuh wanita, jumlah estrogen dan progesteron lebih dominan dibanding jumlah androgen (hormon pria), sebaliknya untuk pria, hormon andorgen (testosteron) lebih dominan dibanding hormon estrogen & progesteron.

K.   Fungsi Hormon Estrogen yang umumnya diproduksi oleh rahim
           1.    Merangsang pertumbuhan organ seks anak perempuan, seperti halnya payudar
               dan rambut kelamin, dikenal sebagai karakteristik seks sekunder.
          2.    Estrogen juga mengatur siklus menstruasi.
        3.   Menjaga kondisi dinding vagina dan elastisitasnya, serta dalam memproduksi
               cairan yang melembabkan vagina.
          4.   Mereka juga membantu untuk menjaga tekstur dan fungsi payudara wanita.
          5.   Mencegah gejala menopause seperti hot flushes (rasa panas didaerah tubuh
               bagian atas dan gangguan mood).
         6.   Mempertahankan fungsi otak.
         7.    Mengatur pola distribusi lemak di bawah kulit sehingga membentuk tubuh 
               wanita yang  feminine.
         8.   Meningkatkan pertumbuhan dan elastisitas serta sebagai pelumas sel jaringan
              (kulit, saluran kemih, vagina, dan pembuluh darah).
         9.     Estrogen juga mempengaruhi sirkulasi darah pada kulit, mempertahankan
              struktur normal kulit agar tetap lentur, menjaga kolagen kulit agar terpelihara dan
              kencang serta mampu  menahan air.

L.    Fungsi dari Hormon Progesteron
           1.   Mengatur siklus haid.
           2.  Mengembangkan jaringan payudara.
           3.  Menyiapkan rahim pada waktu kehamilan.
           4.  Melindungi wanita pasca menopause terhadap kanker endometrium.
 
M.  Fungsi Hormone FSH (Folicle Stimulating Hormone)  
           1.   Untuk merangsang pertumbuhan dari anak-anak menuju dewasa.
           2.   Hormone perangsang filikel adalah hormone yang disekresi oleh kelenjar hifopisis
                pada pria dan pada wanita hormone ini sangat penting pasa masa pubertas.

N.   Fungsi Hormone (Loteinzing Hormone)
           1.   Membantu melepaskan/pelepasan sel telur, dan folikel.

O.  Penyakit pada Organ Reproduksi Wanita
Endometriosis & infeksi panggul adalah penyebab gangguan reproduksi terbanyak pada organ reproduksi wanita, sedangkan kelainan lainnya yang lebih jarang kejadiannya adalah mioma uteri, polip, kista, & saluran telur tersumbat (bisa satu atau dua yang tersumbat).
Penyakit penyebab gangguan reproduksi pada wanita antara lain :
1.     Endometriosis adalah jaringan endometrium yang semestinya berada di lapisan paling dlm rahim (lapis an endometrium) terletak & tumbuh di tempat lain. Endometriosis bisa terletak di lapisan tengah dinding rahim (lapisan myometrium) yang disebut juga adenomyosis, atau bisa juga terletak di indung telur, saluran telur, atau bahkan dlm rongga perut.
Gejala umum penyakit endometriosis adalah nyeri yang sangat pada daerah panggul terutama pada saat haid & berhubungan intim, serta infertilitas.
Pengobatan
Jika endometriosis terjadi akibat adanya gangguan hormonal, maka hal ini dapat disembuhkan dengan menggunakan obat-obatan pengatur produksi hormon. Penyembuhan dapat dilakukan dengan operasi laparoskopi diikuti dengan terapi hormonal.

2.   Infeksi Panggul adalah suatu kumpulan penyakit pada saluran reproduksi wanita bagian atas, meliputi radang pada rahim, saluran telur, indung telur, atau dinding dlm panggul.
Gejala umum infeksi panggul adalah nyeri pada daerah pusar ke bawah (pada sisi kanan & kiri), nyeri pada awal haid, mual, nyeri saat berkemih, demam, & keputihan dgn cairan yang kental atau berbau.
Infeksi panggul memburuk akibat haid, hubungan seksual, aktivitas fisik yang berat, pemeriksaan panggul, & pemasangan AKDR (alat kontrasepsi dlm rahim, misalnya: spiral).
Pengobatan : Menggunakan Antibiotik.

3.   Mioma Uteri adalah tumor (tumor jinak) atau pembesaran jaringan otot yang ada di rahim. Tergantung dari lokasinya, mioma dapat terletak di lapisan luar, lapisan tengah, atau lapisan dlm rahim. Biasanya mioma uteri yang sering menimbulkan gangguan reproduksi adalah mioma uteri yang terletak di lapisan dlm (lapisan endometrium). Mioma uteri biasanya tak bergejala. Mioma aktif saat wanita dlm usia reproduksi sehingga -saat menopause- mioma uteri akan mengecil atau sembuh.
Pengobatan : Tindakan operasi dilakukan jika tumor membesar dan bila timbul gejala penekanan dan nyeri dan perdarahan yang terus menerus.

4.   Polip adalah suatu jaringan yang membesar & menjulur yang biasanya diakibatkan oleh mioma uteri yang membesar & teremas- remas oleh kontraksi rahim. Polip dapat menjulur keluar ke vagina. Polip menyebabkan pertemuan sperma-sel telur & lingkungan uterus terganggu, sehingga bakal janin akan susah tumbuh.

5.   Keputihan
Keputihan adalah suatu penyakit kelamin pada wanita, berupa cairan yang tidak sewajarnya, dan menyebabkan rasa gatal pada beberapa wanita. Hamper semua wanita pernah mengalami penyakit keputihan.

Jenis Keputihan:
Keputihan normal, keputihan ini biasa terjadi pada hamper semua wanita, dan biasanya akan sembuh sendiri tanpa perlu obat keputihan.
Keputihan tidak normal, terjadi karena adanya faktor penyakit seperti karena virus atau kuman dan juga karena beberapa penyebab.

Penyebab keputihan terhadap wanita :
Jamur. penyebab keputihan karena jamur dari jenis candida albicans, bisa terjadi karena penggunaan pil KB, steroid, diabetes, kegemukan, kehamilan dan juga karena daya tahan tubuh yang kurang. Keputihan karena jamur biasanya berwarna putih kekuningan dan berbau tidak sedap.
Bakteri, penyebab keputihan karena adanya bakteri gardnerella, bisa terjadi karena kehamilan, penggunaan alat kontrasepsi spiral (iud) dan juga karena berganti-ganti pasangan. Keputihan karena bakteri biasanya berwarna putih keabuan, berbau amis dan encer.

Virus, penyebab keputihan karena virus biasanya karena adanya penyakit yang diderita wanita, misalnya penyakit HIV/AIDS, herpes, condyloma dan lainnya. Keputihan karena virus ini bisa memicu munculnya penyakit kanker rahim. Untuk keputihan karena virus herpes diakibatkan karena hubungan seksual, dengan gejala melepuh di sekitar vagina dan terasa panas. Sedangkan untuk virus karena condyloma biasanya menyerang ibu hamil, berakibat keluarnya cairan keputihan yang berbau.

Parasit, penyebab keputihan yang ini karena parasit trichomonas vaginalis, bisa menular karena hubungan seksual, tukaran akaian dalam, tukaran perlengkapan mandi dan bisa juga karena kloset duduk yang terkontaminasi parasit. Keputihan karena parasit biasanya berwarna kuning kehijauan, berbusa, kental dan berbau tidak sedap.

Tumor atau Kanker Kandungan, penyebab keputihan bisa timbul karena adanya tumor atau kanker kandungan. Biasanya keluar cairan berwarna putih, berbau busuk. Dan kadang disertai dengan adanya bercak darah, gangguan siklus haid, sering demam, rasa tidak nyaman di perut bagian bawah, badan lesu, pucat, lemas dan tidak terasa bugar. Segera periksakan sesegera mungkin ke dokter untuk mengetahui kepastian keputihan karena tumor atau kanker kandungan ini.

Adanya Benda Asing di Vagina. Penyebab keputihan berikutnya adalah karena adanya benda asing di dalam vagina. Bisa berupa kapas dan sisa pembalut yang tidak sengaja masuk ke dalam vagina. Pada anak-anak perempuan, bisa juga karena bermain sesuatu benda yang kecil misalnya biji-bijan, kancing baju dan lainnya serta tidak sengaja masuk ke dalam vagina.
Pengobatan : Obat antiseptic.

6.   Kista ovarium adalah kantung kecil berisi cairan yang berkembang dalam ovarium (indung telur) wanita. Kebanyakan kista tidak berbahaya. Namun, beberapa dapat menimbulkan masalah, mulai dari nyeri haid, kista pecah, perdarahan, hingga penyakit serius, seperti: terlilitnya batang ovarium, gangguan kehamilan, infertilitas hingga kanker endometrium. 
Selain pada ovarium kista juga dapat tumbuh di vagina dan di daerah vulva (bagian luar alat kelamin perempuan). Kista yang tumbuh di daerah vagina, antara lain inklusi, duktus gartner, endometriosis, dan adenosis. Sedangkan kista yang tumbuh di daerah vulva, antara lain pada kelenjar bartholini, kelenjar sebasea serta inklusi epiderma.
Penyebab terjadinya kista ovarium pada wanita biasanya diakibatkan oleh peningkatan hormon estrogen. Wanita punya hormon estrogen dan progesteron. Waktu menjelang menopause, keduanya menurun secara kuantitas. Tapi jumlah progesteron menurun lebih drastis daripada estrogen, jadi seolah-olah estrogen naek padahal ngga. Akibatnya mempengaruhi ke beberapa organ, salah satunya ovarium(indung telur). Di sana ia merangsang pertumbuhan di luar normal sehingga terbentuklah kista. Intinya penyebab kista itu salah satunya ketidakseimbangan hormon.

7.   Myom
Myom adalah bungkus otot rahim yang berubah menjadi tumor jinak. Istilah mudahnya, daging tumbuh di rahim.
Gejala-gejala Myom:
1.        Nyeri perut atau pinggul.
2.      Perut terasa penuh dan kadang membesar seperti wanita hamil.
3.     Nyeri saat bersenggama.
4.      Gejala anemia karena kehilangan darah haid.
5.      Sering berkemih karena miom menekan kandung kemih.
6.     Tekanan pada panggul.
7.     Gangguan haid seperti tidak teratur, nyeri, dna pendarahan tidak normal (lebih banyak atau lebih lama). Gejala tersebut dapat dirasakan apabila kondisi myom sudah membesar. Sebagian besar miom tumbuh di dalam dinding rahim ada juga yang tumbuh di saluran leher rahim. myom yang tumbuh disaluran leher rahim biasanya penderita sulit mendapatkan kehamilan karena menghambat masuknya sperma ke rahim. Bila myom tumbuhnya di dinding rahim dan bisa terjadi kehamilan dan akan terjadi ancaman keguguran sebab miom yang membesar akan mendorong embrio sehingga tidak bisa menempel dengan baik di dinding rahim.

8.     Kanker Serviks :
Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Letaknya antara rahim (uterus) dengan liang senggama wanita (vagina).
Bahaya penyakit kanker serviks :
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia.

Penybab kanker serviks :
1.       Kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling fatal. Akibatnya adalah virus HPV.
2.   Selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia.

Cara penularan kanker serviks :
Penularan virus melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti
pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ
genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital/
Karenanya, penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu
berpengaruh mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui cairan,
virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit. 

Gejala Kanker Serviks :
Pada awalnya penyakit ini tidak bisa diamati dan dirasakan penderita sekali pun, jadi
penderita pada gejala awal ini merasa merasa aman-aman saja karena memang tidak ada
gejala apa-apa. 

Gejala Kanker Seviks lanjut :
1.        Munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding).
2.      Keputihan yang berlebihan dan tidak normal.
3.     Perdarahan di luar siklus menstruasi.
4.      Penurunan berat badan drastic.
5.   Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan  nyeri punggun
6.     Juga hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.

Lama pertumbuhan :
Masa pertumbuhan sel-sel abnormal sebelum menjadi keganasan penyakit ini terbilang
cukup lama, sehingga penderita yang berhasil mendeteksinya sejak dini dapat melakukan
berbagai langkah untuk mengatasinya. Infeksi menetap akan menyebabkan pertumbuhan
sel abnormal yang akhirnya dapat mengarah pada perkembangan kanker. Perkembangan
ini memakan waktu antara 5-20 tahun, mulai dari tahap infeksi, sesi pra-kanker hingga
positif menjadi kanker serviks.



BAB V
KESIMPULAN
5.1  Rangka Atas
Rangka pada manusia terbagi menjadi 2 golongan besar yaitu Rangka Aksial (kerangka sumbu) yang termasuk rangka aksial yaitu tulang tengkorak (skull), tulang belakang (Vertebrae), tulang dada (Strenum) dan tulang rusuk (Costae) dan Apendikuler (rangka penyusun gerak) yang tergolong rangka apendikuler yaitu tungkai atas, tungkai atas terdiri dari tulang selangka (Clavicula), tulang belikat (Scapula), tulang lengan atas (Humerus dan lainnya, sedangkan tungkai bawah terdiri dari tulang panggul (koksa), tulang paha (Fermur), tulang Lutut (Patella), tulang betis (Fibula), tulang kering (Tibia) dan lainnya.

5.2  Organ Reproduksi Wanita
Organ reproduksi wanita terbagi dua yaitu di dalam dan di bagian luar tubuh. Organ reproduksi dalam tubuh tidak dapat dilihat secara langsung, sebaliknya alat reproduksi luar dapat dilihat. Setiap bagian dari alat reproduksi ini menyambungkan dengan setiap bagian yang lainnya. Semua alat reproduksi alam ini ditopang oleh tulang pinggul. Organ reproduksi dalam membentuk sebuah jalur (saluran kelamin), yang terdiri atas sepasang indung telur (ovarium), sepasang saluran telur (tuba fallopi), dan rahim (uterus). Organ kelamin luar wanita memiliki dua fungsi, yaitu sebagai jalan masuk sperma ke dalam tubuh wanita dan sebagai pelindung organ kelamin dalam dari organisme penyebab infeksi. Saluran kelamin wanita memiliki lubang yang berhubungan dengan dunia luar, sehingga mikroorganisme penyebab penyakit bisa masuk dan menyebabkan infeksi kandungan. Mikroorganisme ini biasanya ditularkan melalui hubungan seksual.  Organ reproduksi luar wanita terdiri atas vulva, klitoris, dan perineum.



DAFTAR PUSTAKA
Internet
di akses pada tanggal 15 April 2014 : 16:10 WIB
di akses pada tanggal 15 April 2014 : 16:41 WIB
di akses pada tanggal 15 April 2014 : 16:41 WIB
di akses pada tanggal 16 April 2014 : 15:11 WIB
di akses pada tanggal 16 April 2014 : 15:11 WIB
di akses pada tanggal 16 April 2014 : 15:20 WIB
di akses pada 16 April 2014 : 15:33 WIB

Buku
·        Hanum Marimbi. 2010.  Biologi Reproduksi. Yogyakarta : Nusa Medika
·        Sugeng Mashudi. 2011. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi Dasar. Jakarta: Salemba Medika.
·        Heffener. Linda, Schuts. Danny.  2005. At a Glance Sistem Reproduksi, edisi ke dua. Jakarta. Erlangga.



LAMPIRAN

A.   Rangka 



















Download PDF DISINI

Artikel Terkait
Luangin waktumu untuk Share this article with your friends
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah meluagkan waktunya untuk berkomentar.

 

Born This Way Copyright © 2012 Design by ASTIE AFRIANI Astie Afriani Puspadewi